5 Jenis Makanan yang Seharusnya Dihindari saat Sariawan

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   23 Oktober 2019
5 Jenis Makanan yang Seharusnya Dihindari saat Sariawan5 Jenis Makanan yang Seharusnya Dihindari saat Sariawan

Halodoc, Jakarta – Ketika kekurangan vitamin C atau daya tahan tubuh melemah, sariawan dapat lebih rentan menyerang. Kondisi ini cukup umum terjadi, ditandai dengan pembengkakan atau pendarahan pada lapisan mukosa mulut, seperti pada bibir, gusi, lidah, pipi bagian dalam, dan langit-langit mulut.

Gejala khas yang ditimbulkan sariawan adalah rasa terbakar pada mulut dan hingga sulit menelan makanan. Sariawan umumnya dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, jika kamu merasa terganggu dengan kondisi ini, kamu bisa diskusi dengan dokter di aplikasi Halodoc lewat Chat, dan beli obat yang diresepkan dokter lewat aplikasi. Dalam waktu 1 jam, obat sariawanmu akan diantar ke alamatmu.

Baca juga: Benarkah Makanan Pedas Bisa Sebabkan Sariawan?

Perlu diketahui juga bahwa, ketika mengalami sariawan kamu perlu memperhatikan jenis makanan yang kamu konsumsi, jika tidak ingin sariawan bertambah parah dan sembuh lebih lama. Lantas, jenis makanan apa saja yang sebaiknya dihindari ketika sariawan? Berikut beberapa di antaranya:

1. Makanan Terlalu Asam

Mengonsumsi makanan yang terlalu asam dapat membuat sariawan menjadi lebih lama untuk bisa sembuh. Kadar asam pada rongga mulut memang berguna untuk membunuh bakteri, tetapi kondisi mulut yang terlalu asam justru dapat berdampak buruk pada sariawan. Jadi, jika kamu sedang mengalami sariawan, sebaiknya hindari makanan yang terlalu asam, ya.

2. Makanan Pedas

Bagi sebagian orang, makanan pedas sudah menjadi keharusan, karena dapat meningkatkan selera makan. Namun, tahukah kamu bahwa makanan pedas dapat menjadi salah satu pemicu munculnya sariawan? Dengan mengonsumsi makanan pedas, panas dalam tubuh akan meningkat dan memicu munculnya sariawan pada mulut, terutama jika mengonsumsinya secara berlebihan.

Baca juga: Waspada, Ini Penyakit di Balik Sariawan di Bibir

3. Makanan Panas

Hobi menyantap makanan dalam keadaan panas? Sebaiknya hindari kebiasaan ini deh, apalagi jika sedang mengalami sariawan. Mengonsumsi makanan atau minuman yang panas dapat membuat proses penyembuhan pada sel jaringan di mulut dapat menjadi lambat dan memperparah luka sariawan pada mulut.

Tak hanya itu, memiliki kebiasaan makan dan minum yang panas juga dapat membuat kamu lebih rentan terserang sariawan. Sebab, sel dan jaringan pada mulut tidak dapat menahan panas dari makanan dan minuman tersebut, yang akhirnya berujung pada sariawan. Oleh karena itu, sebaiknya dinginkan terlebih dahulu makanan dan minumanmu sebelum kamu santap, ya.

4. Makanan Keras

Tekstur makanan yang terlalu keras dapat membuat mulut bekerja ekstra dalam mengunyah makanan. Selain itu, mengonsumsi makanan bertekstur keras juga dapat berisiko membuat lapisan mulut terluka yang menjadi pemicu munculnya sariawan.

Jika kamu sedang mengalami sariawan, mengonsumsi makanan bertekstur keras juga dapat memperparah kondisi. Jadi, jika ingin sariawanmu cepat sembuh, sebaiknya pilih makanan bertekstur lembut dan hindari yang bertekstur keras. 

Baca juga: 3 Makanan untuk Mencegah Sariawan

5. Makanan Berprotein Hewani

Kamu tentu tahu, bahwa protein merupakan salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Ya, protein berfungsi untuk meregenerasi sel dalam tubuh. Sayangnya, fungsi protein ini dapat berbeda jika kamu sedang mengalami sariawan.

Sebab, protein dapat meningkatkan keasaman pada tubuh, sehingga memperlambat proses penyembuhan sariawan. Oleh karena itu, jika kamu sedang dalam proses penyembuhan sariawan, sebaiknya hindari terlebih dahulu makanan yang mengandung protein hewani, seperti daging dan ikan, agar sariawan dapat lebih cepat sembuh. Gantilah asupan protein dengan makanan berprotein nabati seperti tahu dan tempe, dan perbanyak konsumsi buah dan sayuran.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. What Causes Mouth Ulcers and How to Treat Them.
Verywell Health. Diakses pada 2019. What Is Stomatitis?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan