5 Kebiasaan yang Bisa Jadi Pemicu Sakit Kepala Cluster

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   12 Agustus 2019
5 Kebiasaan yang Bisa Jadi Pemicu Sakit Kepala Cluster5 Kebiasaan yang Bisa Jadi Pemicu Sakit Kepala Cluster

Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar istilah sakit kepala cluster sebelumnya? Sakit kepala jenis ini akan menyerang pengidapnya pada salah satu sisi kepala dan rasa sakitnya akan menjalar di sekitar bola mata. Akibatnya, pengidap akan merasakan nyeri parah dan pembengkakan pada area di sekitar mata. Sakit kepala yang satu ini akan muncul secara tiba-tiba dan dapat kembali menyerang di kemudian hari. 

Pengidap sakit kepala cluster akan merasakan nyeri parah yang dapat hilang dan timbul dengan cepat atau secara perlahan. Penanganan yang dilakukan berguna untuk menurunkan intensitas rasa sakit ketika sakit kepala cluster menyerang. Ketahui beberapa kebiasaan yang dapat memicu terjadinya penyakit ini.

Baca juga: Hubungan Pola Tidur dan Sakit Kepala Cluster

Beberapa  Kebiasaan yang Bisa Jadi Pemicu Sakit Kepala Cluster

Sakit kepala cluster tidak bisa disembuhkan. Kondisi ini akan menjadi permasalahan bagi pengidapnya selama sisa umurnya. Meskipun dapat terjadi seumur hidup, tapi sakit kepala cluster bukanlah penyakit yang menyebabkan kematian. Untuk mencegah terjadinya sakit kepala cluster, sebaiknya hindari beberapa kebiasaan berikut yang menjadi pemicu penyakit ini.

  1. Hindari cuaca panas. Usahakan untuk memakai penutup kepala seperti topi atau payung saat hendak keluar rumah dan cuaca sedang panas.

  2. Penggunaan obat nitrogliserin. Obat ini bekerja dengan melebarkan pembuluh darah, sehingga pasokan darah dan oksigen yang menuju ke jantung akan meningkat.

  3. Hindari stres yang berlebihan.

  4. Hindari kebiasaan merokok.

  5. Hindari konsumsi alkohol. Minuman beralkohol dapat memicu terjadinya serangan sakit kepala kepada orang-orang yang berisiko mengidap sakit kepala cluster.

Adanya gangguan jam biologis yang diatur oleh hipotalamus diduga menjadi penyebab utama sakit kepala cluster. Hipotalamus yang mengalami gangguan akan mengaktifkan rangsangan kepada saraf, sehingga munculnya rasa nyeri pada area yang mengalami sakit kepala cluster. Hipotalamus sendiri merupakan salah satu bagian otak yang sangat peka terhadap suhu.

Baca juga: Kenalan dengan Cluster Headache yang Sakitnya Menyiksa

Kenali Gejalanya, Agar Dapat Mencegah Terjadinya Komplikasi

Sakit kepala cluster merupakan penyakit yang muncul secara tiba-tiba tanpa gejala yang muncul. Jika gejala muncul, gejala meliputi:

  • Air mata yang keluar secara berlebihan.

  • Rasa nyeri parah pada area sekitar mata yang dapat menyebar ke kepala, wajah, leher, atau bahu.

  • Nyeri parah yang dirasakan akan membuat kamu tidak dapat tidur atau beristirahat.

  • Merah dan adanya pembengkakan pada salah satu mata, tergantung pada sisi mana yang mengalami nyeri.

  • Salah satu sisi hidung menjadi tersumbat, tergantung pada sisi mana yang mengalami nyeri.

  • Kulit wajah menjadi pucat.

  • Pupil mata mengecil.

  • Turunnya kelopak mata.

Baca juga: Lakukan ini untuk Redakan Gejala Sakit Kepala Cluster 

Segera diskusikan dengan dokter ahli pada aplikasi Halodoc untuk mengetahui langkah selanjutnya jika kamu menemui gejala, seperti sakit kepala parah yang muncul tiba-tiba, sakit kepala muncul setelah mengalami cedera, sakit kepala tidak hilang selama berhari-hari, serta sakit kepala muncul disertai dengan mual, muntah, serta kesulitan berbicara. Gejala-gejala tersebut merupakan pertanda sakit kepala cluster yang berbahaya.

Jika sakit kepala cluster muncul, kamu dapat melakukan langkah penanganan dengan menggunakan obat yang telah diresepkan oleh dokter, lakukan aktivitas tidur dengan teratur, serta jangan melakukan kegiatan apapun di luar ruangan saat cuaca sedang panas. Jaga selalu kesehatan kamu untuk menghindari berbagai macam penyakit berbahaya, ya!

Referensi:
The Migraine Trust (Diakses pada 2019). Cluster Headache.
WebMD (Diakses pada 2019). Cluster Headache.

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan