5 Makanan Bernutrisi untuk Otak Si Kecil

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   26 Februari 2018
5 Makanan Bernutrisi untuk Otak Si Kecil5 Makanan Bernutrisi untuk Otak Si Kecil

Halodoc, Jakarta – 1000 hari pertama usia bayi, adalah masa-masa krusial dimana asupan makanan untuk otak bayi perlu diperhatikan dengan benar. Ini dikatakan Dr. Robert Murray dari Department of Human Nutrition, Ohio State University. 1000 hari pertama kelahiran bayi adalah masa dimana perkembangan otaknya membangun kognisi, keterampilan sosial dan bahasa.

Menyadari 1000 hari pertama adalah masa yang penting, maka kesemuanya ini terkait dengan makanan bernutrisi yang dimakan bayi pada momen tersebut. Berikut adalah 5 makanan bernutrisi untuk otak si kecil yang perlu untuk ibu ketahui:

  1. Memberikan ASI

ASI adalah makanan terbaik yang paling dianjurkan untuk perkembangan otak Si Kecil. Bahkan sebuah penelitian dari Brown University, Rhode Island United States menemukan fakta bahwa bayi yang diberikan ASI eksklusif selama lebih kurang tiga bulan memiliki perkembangan otak lebih baik di usia dua tahun dibanding bayi yang mengonsumsi susu formula ataupun kombinasi ASI dan susu formula.

  1. Daging dan Sereal

Kebutuhan zat besi, seng, tembaga, yodium, kolin, folat, Vitamin A, B12 dan D menjadi nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak Si Kecil. Terutama zat besi, soalnya pada masa-masa dini berat badan dan volume darah dalam tubuh bayi sedang dalam proses pencapaian maksimal. Daging dan sereal adalah makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi bayi.

  1. Telur dan Ikan

Ketika masyarakat kita lebih cenderung menggalakan sayur dan buah-buahan, kondisi ini membuat kita cenderung menyampingkan kebutuhan protein dan lemak. Bayi membutuhkan asupan protein untuk membantu perkembangan syaraf otak yang juga akan mempengaruhi IQ-nya. Selain ASI, telur dan ikan adalah makanan untuk otak baik yang jangan sampai dilewatkan untuk diberikan kepada bayi.

  1. Variasi Sayuran

Selain makanan untuk tumbuh-kembang otak Si Kecil, variasi makanan dalam arti memberikan menu makanan berganti-ganti dan terjadwal akan merangsang indra perasa anak untuk mengenal segala jenis makanan dan seiring bertambah besar menjadi anak yang tidak pilih-pilih makanan. Teksur makanan juga menjadi hal yang tidak boleh dilewatkan juga. Tekstur akan mempengaruhi perkembangan otot mulut dan wajah anak yang akan juga membantunya belajar berbicara.

  1. Biarkan Anak “Bermain” dengan Makanannya

Selain pemenuhan makanan bernutrisi pada anak, satu hal lagi yang perlu dilakukan oleh ibu dalam rangka tumbuh dan kembang otak Si Kecil adalah membiarkan anak bermain dengan makanannya. Eksplorasi panca indra anak bisa dilakukan dengan menggunakan makanan. Bagaimana anak memegang makanan, jari-jarinya merasakan tekstur dari makanan kemudian memasukkannya ke mulut, merasakan dan menelannya adalah proses kesatuan yang melatih otak Si Kecil merespon terhadap sesuatu.

Selain pengaturan makanan yang diutarakan di atas, ibu juga perlu memerhatikan asupan makanannya sendiri, terutama buat para ibu menyusui. Bayi membutuhkan DHA dan ARA yang merupakan asam lemak yang dibutuhkan bayi untuk perkembangan otak dan visualnya. Ibu disarankan untuk mengonsumsi suplemen dan vitamin kemudian juga makanan pendukung lainnya yang dapat meningkatkan DHA dan ARA pada ASI. (Baca juga Inilah Tahapan Perkembangan Bayi Usia 4-6 Bulan)

Beberapa makanan yang disarankan adalah beras merah, susu, buah, sayuran, air putih, hindari juga stres yang dapat mempengaruhi kualitas ASI. Ibu juga tidak boleh minum minuman beralkohol, kafein berlebihan yang dapat mengganggu pencernaan bayi, merokok dan ikan yang terpapar merkuri.

Sebagai ibu muda dengan kehamilan pertama maupun anak pertama pasti punya banyak pertanyaan yang tak terjawab seputar tumbuh-kembang anak. Biar pertanyaan ibu tertuntaskan, yuk tanyakan langsung ke dokter-dokter ahli pada bidangnya di Halodoc. Melalui fitur Contact Doctor ibu bisa memilih ngobrol lewat Video/Voice Call atau Chat. Yuk, download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store!

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan