Halodoc, Jakarta – Salah satu masalah yang umum dikeluhkan oleh ibu hamil adalah morning sickness. Seperti namanya, kondisi ini membuat ibu hamil merasa tidak enak badan di pagi hari. Kondisi ini biasanya ditandai dengan mual dan muntah. 

Namun, seperti masalah kehamilan lainnya, ada banyak juga mitos yang beredar seputar kondisi ini. Sayangnya, banyak di antaranya yang keliru atau tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Yuk simak ulasannya!

Mitos dan Fakta Seputar Morning Sickness

Pada tahap tertentu, morning sickness sebenarnya menandakan kehamilan yang sehat. Sebuah penelitian yang dirilis pada 2016 di jurnal JAMA Internal Medicine mengamati wanita yang pernah mengalami keguguran. 

Para peneliti menemukan bahwa mereka yang mengalami morning sickness pada kehamilan berikutnya memiliki kemungkinan 50 hingga 75 persen lebih kecil untuk mengalami keguguran lagi.

Untuk lebih memahami mengenai morning sickness, berikut ini beberapa mitos dan fakta yang penting untuk diketahui:

1. Mitos: Mual dan Muntah Hanya Terjadi di Pagi Hari

Meski namanya “morning”, dan memang umumnya terjadi di pagi hari, bukan berarti gejalanya tidak bisa muncul di siang atau waktu lainnya. Faktanya, gejala kondisi ini bisa terjadi kapan saja, termasuk di siang hingga malam hari.

Kebanyakan wanita mengalami gejala mual di pagi hari, tetapi tidak semua mengalami muntah. Tingkat keparahannya juga bisa berbeda-beda pada tiap ibu hamil.

2. Mitos: Morning Sickness Membahayakan Bayi

Mitos ini juga bisa dibilang keliru, karena morning sickness yang normal tidak akan membahayakan ibu hamil maupun janin yang sedang berkembang. Seperti dijelaskan tadi, ini justru bisa jadi tanda kehamilan yang sehat.

Namun, jika mual dan muntah menjadi cukup parah sehingga ibu kewalahan menjalani aktivitas sehari-hari, sebaiknya segera temui dokter. Beberapa ibu dengan gejala ini mengembangkan kondisi yang disebut hiperemesis gravidarum, yang mungkin memerlukan rawat inap di rumah sakit.  

3. Mitos: Morning Sickness Sama dengan Penyakit Asam Lambung

Memang benar bahwa penyakit asam lambung dapat menyebabkan gejala mual. Namun, keduanya adalah kondisi yang berbeda. Morning sickness merupakan kondisi yang terjadi akibat dari peningkatan hormon dalam tubuh.

Meski begitu, perlakuan untuk keduanya cukup mirip. Termasuk menghindari makanan pedas, tidak langsung berbaring setelah makan, dan mencoba makan lebih sering dalam porsi kecil.

4. Mitos: Gejala yang Dialami Hanya Mual dan Muntah

Faktanya, selain mual dan muntah, kondisi ini juga dibarengi dengan rasa lelah dan pusing. Kedua kondisi ini diakibatkan oleh ibu yang kekurangan minum sehingga dehidrasi. 

Bahkan pada beberapa kasus, rasa pusing yang dialami ibu ini membuat ibu jadi sulit bergerak karena tiap bergerak rasa mual mulai muncul. Inilah alasan mengapa meski mengalami mual, ibu tetap harus makan minum agar tidak kekurangan nutrisi. 

5. Mitos: Mengonsumsi Vitamin B6 Bisa Mengatasi Mual

Mual bisa dikurangi dengan konsumsi vitamin B6. Namun, sebelum menggunakan suplemen apapun, ibu harus mendapatkan saran dari dokter terlebih dahulu.

Itulah beberapa mitos dan fakta seputar morning sickness. Meski merupakan hal yang normal, ibu hamil juga perlu waspada. Segera hubungi dokter jika mengalami mual dan muntah berlebihan, tidak bisa menelan makanan apapun, dan jika kondisi ini berlanjut hingga trimester kedua.

Ibu juga bisa download Halodoc untuk bertanya pada dokter melalui chat, seputar keluhan yang dialami selama kehamilan. 

Referensi:

JAMA Internal Medicine. Diakses pada 2022. Association of Nausea and Vomiting During Pregnancy With Pregnancy Loss.

American Pregnancy Association. Diakses pada 2022. Morning Sickness.

Health Essentials – Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Morning Sickness: 9 Popular Myths and Truths.

Very Well Family. Diakses pada 2022. What Can I Expect From Morning Sickness?