5 Pencegahan Kanker Rahim yang Perlu Dipahami

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   11 Maret 2020
5 Pencegahan Kanker Rahim yang Perlu Dipahami5 Pencegahan Kanker Rahim yang Perlu Dipahami

Halodoc, Jakarta - Rahim dilapisi oleh jaringan khusus yang disebut dengan endometrium. Saat rahim mengalami kanker dan tumbuh di lapisan endometrium, maka disebut juga sebagai kanker endometrium. Perlu diketahui, sebagian kanker rahim adalah kanker endometrium.

Apabila kanker rahim tidak diobati, maka dapat menyebar ke kandung kemih atau rektum, atau bahkan dapat menyebar ke vagina, saluran tuba, ovarium, dan organ yang lebih jauh. Pada sebagian kasus, kanker rahim tumbuh secara lambat. Dengan pemeriksaan rutin, biasanya kanker akan ditemukan sebelum menyebar terlalu jauh. 

Baca juga: 3 Jenis Pengobatan untuk Tangani Kanker Rahim

Kanker Rahim Dapat Dicegah

Berbagai faktor berkontribusi terhadap berbagai jenis kanker. Para peneliti terus menyelidiki faktor apa yang meningkatkan risiko kanker jenis ini, termasuk cara mencegahnya. Meskipun tidak ada cara yang terbukti untuk sepenuhnya dapat mencegah kanker rahim, kamu mungkin dapat menurunkan risiko terjadinya kanker rahim. Faktor-faktor tertentu dapat menurunkan atau mencegah risiko kanker rahim, di antaranya:

  1. Mempertahankan berat badan yang ideal dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan rajin berolahraga.
  2. Melakukan pemeriksaan secara rutin pada organ reproduksi, seperti pap smear.
  3. Menjaga kadar gula darah tetap normal dengan mengurangi konsumsi makanan atau minuman berkadar gula tinggi, serta memeriksakan kadar gula darah secara rutin jika mengidap diabetes.
  4. Berkonsultasi dengan dokter mengenai manfaat dan risikonya sebelum memilih alat kontrasepsi yang tepat atau sebelum memulai terapi hormonal.
  5. Berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat tamoxifen atau obat-obatan lain yang mengandung hormon.

Baca juga: Penyebab Kanker Rahim yang Perlu Diwaspadai

Setelah kamu menerima diagnosis kanker rahim, kamu mungkin akan bertanya-tanya, takut, dan khawatir. Setiap orang pada akhirnya akan menemukan cara untuk mengatasi diagnosis kanker rahim. Pada waktunya, kamu akan menemukan apa langkah yang cocok. Hingga saatnya tiba, sebaiknya cobalah untuk:

  • Cari informasi lebih lanjut tentang kanker rahim untuk membuat keputusan tentang perawatan. Cari tahu cukup banyak mengenai kanker rahim, sehingga kamu merasa nyaman untuk membuat pilihan pengobatan. Tanyakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai tahapan kanker, pilihan perawatan dan efek sampingnya.  
  • Pertahankan support system yang kuat. Hubungan yang kuat dapat membantu kamu mengatasi perawatan. Bicaralah dengan teman terdekat dan anggota keluarga, ini dapat membantumu menjalani perawatan. Bicaralah dengan teman dekat dan anggota keluarga tentang perasaan kamu. Cobalah untuk terhubung dengan sesama penyintas kanker lainnya melalui kelompok pendukung atau komunitas online. 
  • Tetap terlibat dalam kegiatan sehari-hari seperti biasanya. Saat kamu merasa sanggup melakukannya, cobalah untuk tetap terlibat dalam kegiatan yang biasa kamu lakukan.

Baca juga: Benarkah Kanker Rahim Adalah Penyakit Genetik?

Gejala yang Harus Segera Diwaspadai

Beberapa wanita dengan kanker rahim tidak memiliki gejala hingga penyakit menyebar ke organ lain. Namun, kanker rahim biasanya didiagnosis dengan munculnya gejala, seperti pendarahan vagina saat kanker mulai tumbuh. Gejala lainnya yang paling mungkin adalah:

  • Pendarahan atau keputihan vagina yang tidak normal, yang terjadi pada sembilan dari 10 wanita dengan kanker endometrium. Sebelum menopause, ini berarti periode menstruasi tidak teratur yang sangat berat atau perdarahan di antara periode. Setelah seorang wanita memasuki masa menopause. Ini berarti pendarahan pada vagina, kecuali dia menggunakan terapi penggantian hormon (HRT).
  • Meskipun HRT dapat menyebabkan perdarahan vagina pada wanita pascamenopause, episode pertama dari pendarahan tersebut harus diperiksa oleh dokter untuk memastikan bahwa itu bukan karena kanker endometrium. Namun, hanya 15 persen wanita dengan perdarahan pasca menopause akan mengalami kanker endometrium. 
  • Keputihan yang berkisar dari merah muda dan berair sampai tebal, cokelat, dan berbau busuk. 
  • Buang air kecil yang sulit atau menyakitkan.
  • Rahim membesar, terdeteksi selama pemeriksaan panggul.
  • Nyeri saat berhubungan intim.

Referensi:
Cancer. Diakses pada 2020. Uterine Cancer: Risk Factors and Prevention
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Endometrial cancer

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan