5 Tips Mengatur Pola Makan untuk Pengidap Pankreatitis Kronis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   17 April 2019
5 Tips Mengatur Pola Makan untuk Pengidap Pankreatitis Kronis5 Tips Mengatur Pola Makan untuk Pengidap Pankreatitis Kronis

Halodoc, Jakarta -  Selain pankreatitis akut, ada pula pankreatitis kronis yang bisa mengancam kerja organ pankreas. Pankreatitis kronis merupakan suatu peradangan yang menyebabkan kerusakan permanen di dalam organ pankreas. Lalu, apa bedanya dengan pankreatitis akut?

Pankreatitis akut hanya bersifat jangka pendek saja. Sedangkan pankreatitis kronis merupakan suatu penyakit peradangan yang terjadi secara terus-menerus dalam jangka panjang. Bahkan, bisa menyebabkan perubahan struktur jaringan pada organ pankreas.

Lalu, pola makan seperti apa sih yang sebaiknya diadopsi oleh pengidap pankreatitis kronis?

Baca juga: Jaga Kesehatan Pankreas, Ini Beda Pankreatitis Kronis dan Kanker Pankreas

Tips Pola Makan Pengidap Pankreatitis Kronis

Pengidap pankreatitis kronis mau tak mau mesti mengambil  langkah-langkah diet untuk mengurangi efek pankreatitis sangat penting. Sama halnya dengan pankreatitis akut, pengidap pankreatitis kronis juga mesti mengonsumsi makanan yang tidak membebani kerja pankreas.

Lalu, seperti apa sih pola makan yang tepat bagi pengidap pankreatitis kronis?

  1. Daripada tiga kali makan besar sehari, orang dengan pankreatitis akan disarankan untuk mengkonsumsi enam makanan kecil.

  2. Lebih baik mengikuti diet rendah lemak.

  3. Pola makan pengidap pankreatitis kronis umumnya melibatkan sumber makanan yang tinggi protein dan memiliki kandungan nutrisi yang padat. Contohnya:

  • Kacang-kacangan.

  • Daging tanpa kulit, jangan lupa hilangkan bagian lemaknya.

  • Buah-buahan yang banyak mengandung antioksidan, seperti blueberry, stroberi, anggur, mangga, dan delima.

  • Sayuran hijau seperti bayam, dan lebih baik lagi ditambah dengan sayuran berwarna cerah yang kaya antioksidan. Misalnya, tomat, wortel, dan terong. Sayuran sebaiknya disajikan dengan kuah bening.

  • Susu rendah lemak atau produk alternatif pengganti susu, seperti sari almond dan sari kedelai.

  1. Makanan berlemak atau berminyak harus dihindari, karena ini dapat memicu pankreas melepaskan lebih banyak enzim daripada biasanya.

  2. Sebagai penyebab utama pankreatitis kronis, alkohol juga sebaiknya dihindari saat menjalani diet yang peka pankreatitis.

Nah, makanan seperti di atas ini akan membantu agar pankreas tak bekerja keras dalam sistem pencernaan. Di samping itu, peran sayur dan buah yang banyak mengandung antioksidan bisa melindungi sistem pencernaan untuk melawan radikal bebas.

Baca juga: Sebabkan Kerusakan Organ Permanen, Kenali Gejala Pankreatitis Kronis

Sebenarnya, mengelola diet ini bertujuan untuk mencapai empat hasil:

  • Mengurangi risiko kekurangan gizi dan kekurangan nutrisi tertentu.

  • Menghindari gula darah tinggi atau rendah.

  • Mengelola atau mencegah diabetes, penyakit ginjal, dan komplikasi lainnya.

  • Menurunkan kemungkinan terjadinya pankreatitis akut.

Aawasi Gejala-Gejala Pankreatitis Kronis

Gejala utama dari pankreatitis adalah nyeri yang berulang-ulang serta permasalahan pencernaan yang terjadi setelah munculnya nyeri. Selain itu, pengidap pankreatitis kronis juga bisa mengalami beberapa gejala, seperti:

  • Nyeri perut bagian atas yang dapat menyebar ke punggung.

  • Nyeri diperparah oleh makan atau minum.

  • Seiring berkembangnya penyakit, nyeri akan semakin berat.

  • Mual.

  • Feses berminyak.

  • Jaundice, yang ditandai dengan perubahan warna kekuningan di mata dan kulit.

  • Muntah.

  • Turunnya berat badan.

  • Diare.

  • BAB berwarna pucat.

  • Penyumbatan usus.

  • Terkumpulnya cairan pankreas di perut.

  • Perdarahan di dalam.

Baca juga: 6 Tanda Alami Gangguan Kesehatan pada Pankreas

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan