6 Fakta Tentang Stroke yang Harus Diketahui

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   30 Mei 2022

“Ada banyak mitos yang beredar seputar stroke di kalangan masyarakat dan belum tentu terbukti kebenarannya. Contohnya, stroke hanya terjadi pada lansia, penyakitnya sulit terdeteksi, tidak menyerang wanita, dan lain-lain.”

6 Fakta Tentang Stroke yang Harus Diketahui6 Fakta Tentang Stroke yang Harus Diketahui

Halodoc, Jakarta – Stroke terjadi akibat adanya gangguan pada fungsi otak yang terjadi secara mendadak. Hal tersebut terjadi karena gangguan pembuluh darah otak yang menyebabkan disfungsi saraf, sehingga tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya. Kondisi ini berakibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat.

Ketika serangan stroke terjadi, pengidap tidak akan bisa menggerakkan bagian tubuh tertentu. Hal tersebut menimbulkan rasa takut bagi banyak orang, karena kondisi tersebut mungkin menandakan masalah medis yang serius. Namun, hingga kini banyak mitos menyoal stroke yang diragukan kebenarannya dan dipercayai masyarakat luas.

Mitos dan Fakta Tentang Stroke

Agar tidak salah kaprah dalam memahami penyakit ini, berikut sejumlah fakta tentang stroke yang bisa kamu percayai:

1.  Mitos: Stroke Cuma Terjadi pada Lansia

Faktanya, tidak hanya lansia saja yang bisa terkena stroke, anak muda pun bisa mengalaminya. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari makanan yang mengandung lemak dan konsumsi gula secara berlebihan. Selain itu, kebiasaan merokok dan tidak rutin berolahraga juga bisa meningkatkan risiko terkena stroke. 

2.  Mitos: Stroke Sulit Dideteksi

Faktanya, kamu bisa mengenali gejala stroke dengan tes mandiri yang bisa kamu lakukan sendiri. Caranya adalah dengan FAST atau Face, Arm, Speech, Time (wajah, tangan, bicara dan waktu). Kalau kamu mengalami sejumlah gejala di bawah ini, sebaiknya segera periksakan diri:

  • Penurunan otot wajah.
  • Kelemahan otot kaki dan tangan.
  • Sulit bicara atau terbata-bata.

3.  Mitos: Wanita Aman dari Stroke

Wanita berisiko lebih tinggi terkena stroke ketimbang pria. Sedangkan pria, mereka cenderung lebih sering terkena penyakit jantung di usia muda dan meninggal, sedangkan wanita hidup lebih lama. Karena wanita umumnya berumur lebih panjang, maka lebih berpotensi terkena stroke. Meski begitu, masih membutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini. 

4.  Mitos: Aspirin Bisa Atasi Stroke

Faktanya, aspirin memang bisa membantu meredakan sakit jantung, tetapi bukan untuk mengatasi stroke. Jika seseorang terkena stroke dengan pendarahan (hemorrhagic stroke), maka dapat berbahaya jika mengonsumsi aspirin. Pasalnya, aspirin dapat mengencerkan darah yang justru memberikan dampak negatif.

5.  Mitos: Stroke Salah Satu Jenis Serangan Jantung

Stroke merupakan penyakit pembuluh darah otak yang menyebabkan kerusakan otak. Meskipun stroke dan jantung saling berhubungan, tetapi keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda. Stroke lebih disebabkan karena gangguan pada otak, sehingga terganggunya saraf di bagian tersebut.

6. Mitos: Stroke Tidak dapat Diobati

Sebagian besar stroke adalah iskemik, yang disebabkan oleh bekuan darah dan dapat diobati. Jika seseorang datang ke rumah sakit dalam waktu 4,5 jam setelah timbulnya gejala stroke, obat penghilang bekuan darah biasanya diberikan untuk mencegah atau mengatasi kerusakan akibat stroke.

Itulah beberapa mitos dan fakta tentang stroke. Untuk mencegah penyakit ini, kamu juga bisa mengubah hidup menjadi lebih sehat, salah satunya dengan mengonsumsi suplemen penunjang kesehatan yang dibutuhkan tubuh. Download Halodoc segera dan cek kebutuhan suplemen di Toko Kesehatan pada aplikasi tersebut, ya! 

Referensi:

Medical News Today. Diakses pada 2022. Medical Myths: All about stroke.
Christus Health. Diakses pada 2022. Stroke Myths and Facts.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan