6 Faktor Risiko Kriptorkismus pada Si Kecil

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   16 Juli 2019
6 Faktor Risiko Kriptorkismus pada Si Kecil6 Faktor Risiko Kriptorkismus pada Si Kecil

Halodoc, Jakarta – Menjaga kondisi kesehatan ibu ketika menjalani masa kehamilan adalah cara yang bisa dilakukan untuk menghindari kondisi kelahiran prematur. Kelahiran prematur adalah kelahiran yang terjadi pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Tentu, kondisi ini meningkatkan risiko pada kesehatan bayi, salah satunya adalah kondisi kriptorkismus pada bayi laki-laki.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Kriptorkismus Akibatkan Infertilitas

Kriptorkismus adalah kondisi ketika testis pada bayi laki-laki tidak turun ke dalam skrotum saat dilahirkan. Testis merupakan salah satu bagian yang cukup penting pada pria, bagian ini tumbuh ketika janin berkembang dalam kandungan pada rongga perut.

Normalnya, beberapa bulan sebelum bayi laki-laki dilahirkan, testis turun melalui inguinal canal dan masuk ke dalam skrotum. Namun pada bayi yang mengalami kondisi kriptorkismus, testis berada pada rongga perut atau saluran inguinal canal.

Kondisi ini umum terjadi pada bayi laki-laki yang mengalami kelahiran secara prematur. Ini disebabkan pada minggu-minggu terakhir masa kehamilan merupakan momen yang cukup penting untuk pertumbuhan bayi. Ketika pada masa yang cukup vital ini bayi sudah harus dilahirkan, bayi berisiko mengalami gangguan kesehatan.

Kriptorkismus tidak dapat dideteksi saat bayi masih dalam kandungan. Biasanya, kondisi kriptorkismus baru terlihat ketika bayi baru saja dilahirkan. Berikut ini faktor risiko yang menyebabkan Si Kecil lahir dengan kondisi kriptorkismus, yaitu:

  1. Kondisi kelahiran prematur menjadi penyebab yang banyak dialami pengidap kriptorkismus.

  2. Riwayat keluarga dengan kondisi kriptorkismus dapat meningkatkan seorang bayi lahir dengan kondisi yang sama.

  3. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah juga berisiko mengalami kondisi kriptorkismus. Tidak ada salahnya saat menjalani masa kehamilan, ibu mengonsumsi makanan yang sehat dan bernutrisi agar anak dapat dilahirkan dengan kondisi berat badan yang normal.

  4. Adanya gangguan pada kesehatan dan tumbuh kembang janin juga meningkatkan risiko kondisi kriptorkismus pada bayi laki-laki.

  5. Ibu hamil hindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol ketika masa kehamilan. Gaya hidup yang tidak sehat ini dapat berdampak buruk pada janin. Selain dapat lahir dengan kondisi berat badan yang rendah, bayi laki-laki berisiko lahir dengan kondisi kriptorkismus. Jika ibu tidak merokok, usahakan hindari lingkungan dengan paparan asap rokok.

  6. Terpapar pestisida meningkatkan risiko anak laki lahir dengan kondisi kriptorkismus. Selalu cuci sayuran atau buah yang dikonsumsi dengan bersih agar menghindari paparan pestisida atau zat kimia berbahaya lainnya.

Baca juga: Konsumsi Alkohol saat Hamil Picu Kriptorkismus

Pengobatan Kondisi Kriptorkismus

Setelah bayi laki-laki dilahirkan, biasanya dokter melakukan pemeriksaan dengan meraba bagian skrotum bayi laki-laki. Jika tidak ditemukan testis dalam skrotum, dokter menyarankan untuk melakukan pemeriksaan laparoskopi. 

Namun, ada beberapa kondisi testis dapat turun dengan sendirinya saat bayi memasuki usia 3 hingga 6 bulan. Jika usia sudah melebihi 6 bulan dan testis tidak turun, pengobatan yang bisa dilakukan adalah penyuntikan hormon HCG yang merangsang proses turunnya testis hingga menempati skrotum.

Selanjutnya ada tindakan operasi yang digunakan untuk memindahkan testis ke dalam skrotum. Kondisi kriptorkismus dapat menyebabkan komplikasi pada kesehatan bayi ketika beranjak dewasa jika tidak diatasi. Kemandulan dan kanker testis menjadi beberapa gangguan kesehatan yang dapat dialami ketika kriptorkismus tidak diatasi dengan baik.

Jangan lupa selama masa kehamilan ibu wajib melakukan kontrol kehamilan agar kondisi kesehatan janin dapat selalu dipantau. Ibu juga bisa berdiskusi melalui aplikasi  Halodoc untuk mengetahui tips seputar kehamilan. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!

Baca juga: Awas, Bayi Laki-Laki Rentan Terkena Kriptorkismus

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan