6 Gejala Hipertensi Anak yang Harus Diketahui Orangtua

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   03 Desember 2020
6 Gejala Hipertensi Anak yang Harus Diketahui Orangtua6 Gejala Hipertensi Anak yang Harus Diketahui Orangtua

Halodoc, Jakarta - Banyak penyakit yang dulu disangka hanya bisa terjadi pada orang dewasa dan lansia, ternyata juga bisa menyerang anak-anak. Salah satunya adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Kok bisa anak-anak terkena hipertensi?

Sama halnya seperti pada orang dewasa, hipertensi pada anak bisa terjadi karena banyak faktor. Misalnya, gizi buruk, kelebihan berat badan, atau kondisi medis tertentu yang diidap. Itulah sebabnya, anak dengan hipertensi perlu menjalani perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat, serta mengikuti pengobatan yang disarankan dokter, sesuai kondisi. 

Baca juga: Mana yang Lebih Berbahaya, Hipotensi atau Hipertensi?

Kenali Gejala Hipertensi pada Anak

Pada kondisi normal, jantung akan memompa darah melalui pembuluh darah di seluruh tubuh. Pembuluh darah tersebut dapat melebar dan berkontraksi sesuai kebutuhan untuk menjaga darah mengalir dengan baik. 

Nah, pada orang yang mengidap hipertensi, darah mendorong terlalu keras terhadap pembuluh darah. Jika dibiarkan, bisa terjadi kerusakan pada pembuluh darah, jantung, dan organ-organ tubuh lainnya. 

Sama seperti orang dewasa, hipertensi pada anak juga umumnya tidak menimbulkan gejala yang berarti. Jadi, penting bagi anak-anak untuk memeriksakan kondisi kesehatannya secara rutin, termasuk mengecek tekanan darah. 

Namun, pada beberapa kondisi, hipertensi pada anak juga bisa menimbulkan gejala, seperti:

  1. Sakit kepala.
  2. Kejang.
  3. Muntah.
  4. Nyeri dada.
  5. Detak jantung berdebar kencang.
  6. Sesak napas.

Jika ibu melihat gejala tersebut pada Si Kecil, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Hipertensi pada anak juga dapat mengakibatkan efek kesehatan jangka panjang yang serius jika tidak diobati, seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, dan stroke

Baca juga: 5 Tips Aman Berpuasa Bagi Pengidap Hipertensi

Hal yang Bisa Dilakukan Orangtua

Penyebab hipertensi pada anak belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini bisa dipicu oleh berbagai faktor. Misalnya, gizi buruk, berat badan berlebih, atau kondisi kesehatan yang diidap, seperti penyakit ginjal, penyakit jantung, atau gangguan tidur. 

Lalu, apa yang bisa dilakukan orangtua ketika anak mengalami hipertensi? Orangtua bisa membantu anak mengendalikan tekanan darahnya, mengikuti anjuran dokter. Berikut ini hal yang biasanya dianjurkan dokter sebagai perawatan rumahan untuk mengendalikan hipertensi pada anak:

  • Batasi waktu untuk bermain video game dan menonton televisi, karena dua aktivitas tersebut rentan membuat anak malas gerak dalam waktu lama.
  • Biasakan biasakan anak untuk mengonsumsi makanan sehat, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, susu rendah lemak, dan sumber protein tanpa lemak, seperti ikan dan kacang-kacangan
  • Batasi konsumsi garam pada makanan anak. Hal ini membantu menurunkan tekanan darahnya, sekaligus membuatnya terbiasa dengan makanan yang tidak memiliki rasa yang tajam.
  • Kurangi makanan cepat saji, karena makanan tersebut biasanya mengandung banyak garam, lemak, dan kalori.
  • Ajak anak olahraga bersama. Tujuannya untuk memberikan manfaat kesehatan bukan hanya pada anak, tetapi juga pada orangtua
  • Pantau berat badan anak. Sebab, jika kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan bisa mengakibatkan hipertensi.
  • Memeriksa tekanan darah secara rutin, sesuai dengan waktu yang telah dianjurkan oleh dokter anak.

Baca juga: Ternyata Ini Manfaat Puasa untuk Pengidap Hipertensi

Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua, ketika anak didiagnosis mengidap hipertensi. Jika ada pertanyaan atau butuh saran cepat, ibu bisa download aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter, kapan dan di mana saja. 

Referensi:
Everyday Health. Diakses pada 2020. Hypertension in Children: Causes, Diagnosis, and Treatment.
WebMD. Diakses pada 2020. High Blood Pressure in Children.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. High blood pressure in children.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan