6 Gejala Sistokel yang Perlu Diketahui

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   28 Oktober 2019
6 Gejala Sistokel yang Perlu Diketahui6 Gejala Sistokel yang Perlu Diketahui

Halodoc, Jakarta – Sistokel merupakan penyakit yang ditandai dengan turunnya kandung kemih. Pada kondisi ini, kandung kemih turun ke area Miss V dan memicu gejala berupa tonjolan pada organ intim tersebut. Penyakit ini bisa menyebabkan pengidapnya merasa tidak nyaman dan kesulitan buang air kecil. Selain muncul benjolan, ada beberapa gejala lain yang sering menjadi tanda dari turunnya kandung kemih. 

Kandung kemih merupakan organ yang memiliki fungsi mengumpulkan dan menyimpan urine. Bagian ini ditopang oleh otot dan jaringan di bagian dalam panggul agar tetap berada di tempatnya. Pada kondisi tertentu, otot penopang itu bisa melemah, sehingga menyebabkan kandung kemih turun ke Miss V. Penyakit ini bisa dialami oleh semua wanita, namun risikonya menjadi lebih besar pada wanita yang tengah hamil. 

Baca juga: Ibu Melahirkan Normal Berisiko Alami Sistokel?

Mengenali Gejala Penyakit Sistokel 

Sistokel adalah penyakit yang menyebabkan kandung kemih turun ke area vagina. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja namun lebih berisiko pada wanita hamil. Pasalnya, kehamilan bisa menyebabkan otot dasar panggul melemah dan menyebabkan kandung kemih turun. Selain kehamilan, sistokel juga rentan terjadi pada wanita yang sudah memasuki masa menopause. 

Kabar buruknya, kondisi ini sering tidak disadari karena pada awalnya pengidap sistokel mungkin tidak mengalami gejala apapun. Penyakit ini baru menunjukkan gejala ketika sudah bertambah parah. Ada berbagai gejala yang sering muncul sebagai tanda penyakit sistokel, di antaranya: 

  • Benjolan 

Gejala khas dari kondisi ini adalah muncul benjolan di area Miss V. Seiring waktu, benjolan yang muncul akan semakin bisa dilihat dan dirasakan. 

  • Kandung Kemih Aneh 

Keanehan pada kandung kemih juga bisa menjadi gejala penyakit ini. Pengidap sistokel biasanya akan merasa kandung kemih tetap penuh atau tidak kosong meski sudah buang air kecil. 

  • Nyeri Mengganggu 

Sistokel juga ditandai dengan muncul rasa nyeri yang bisa mengganggu. Nyeri akibat penyakit ini biasanya terasa pada Miss v, panggul, perut bagian bawah, selangkangan, atau punggung bagian bawah. Nyeri, bahkan bisa muncul saat sedang tidak melakukan apa-apa. 

Baca juga: Kebiasaan yang Meningkatkan Risiko Batu Kandung Kemih

  • Nyeri Berhubungan Intim 

Kandung kemih turun juga bisa menyebabkan rasa tidak nyaman saat berhubungan intim. Kondisi ini bisa membuat rasa nyeri muncul selama melakukan aktivitas seksual. 

  • Susah Buang Air Kecil

Kesulitan dalam berkemih alias buang air kecil juga harus diwaspadai. Sebab, hal itu bisa menjadi gejala dari penyakit sistokel. 

  • Mengompol 

Meski sistokel menyebabkan sulit buang air kecil, tetapi pada beberapa kondisi penyakit ini juga bisa membuat pengidapnya tidak dapat menahan rasa ingin berkemih. Alhasil, pengidap sistokel bisa mengompol, misalnya saat bersin, batuk, serta mengangkat benda berat.

Penyebab utama penyakit ini adalah melemahnya otot dasar panggul yang bertugas menopang kandung kemih. Melemahnya otot bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti kehamilan, menjalani operasi pengangkatan rahim, memiliki berat badan berlebih alias obesitas, batuk kronis, menopause, memiliki riwayat konstipasi jangka panjang, faktor usia, serta faktor keturunan.

Baca juga:  Hati-Hati, Makanan Ini Bisa Berbahaya untuk Kandung Kemih

Masih penasaran tentang penyakit sistokel atau kandung kemih turun? Tanya dokter di aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter kapan dan di mana saja melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:
Kidney Diseases. Diakses pada 2019. Cystocele (Prolapsed Bladder).
Cleveland Clinic. Diakses pada 2019. Cystocele (Fallen Bladder).
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Anterior Prolapse (Cystocele).
WebMD. Diakses pada 2019. Prolapsed Bladder.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan