"ISPA ditandai dengan beberapa gejala, termasuk batuk, pilek, dan demam. Biar cepat pulih, pengidap ISPA harus memperhatikan beberapa hal."

Halodoc, Jakarta – ISPA (infeksi saluran pernapasan akut) adalah penyakit yang terjadi karena ada infeksi di saluran pernapasan. Penyakit ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari. ISPA ditandai dengan gejala batuk, pilek, hingga demam. Penyakit ini bisa dengan sangat mudah menular, terutama pada lansia dan anak-anak. 

Pengidap penyakit ini harus memperhatikan beberapa hal agar kondisinya tidak memburuk dan bisa cepat pulih. Dengan begitu, gejala penyakit bisa ditangani sebelum menjadi lebih buruk dan risiko penularan virus penyebab infeksi bisa dihindari. Lantas, apa saja hal yang harus diperhatikan oleh pengidap penyakit ISPA? 

Pengidap ISPA, Perhatikan Hal Ini 

Pengidap ISPA bisa mengalami beberapa yang bisa mengganggu, seperti batuk, pilek, hingga demam. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pengidap ISPA, di antaranya: 

1.Gejala yang Muncul 

Penting untuk mengenali gejala yang bisa muncul sebagai tanda ISPA. Penyakit ini bisa ditandai dengan batuk, pilek, bersin, hidung tersumbat, nyeri tenggorokan, sesak napas, demam, nyeri otot, serta sakit kepala. Gejala penyakit ini biasanya akan berlangsung selama beberapa hari hingga minggu. 

2.Berhenti Merokok 

Orang yang aktif merokok disebut lebih berisiko mengalami ISPA. Selain itu, pengidap ISPA yang merokok juga cenderung lebih sulit untuk pulih dari penyakit ini. Selain perokok, Pengemudi Motor Lebih Berisiko Terkena ISPA.

3.Faktor Risiko 

Semua orang bisa mengalami ISPA. Namun, risikonya disebut lebih tinggi pada beberapa orang. Ada beberapa faktor risiko ISPA, yaitu: 

• Usia, penyakit ini lebih rentan menyerang anak-anak dan orang yang sudah lanjut usia alias lansia. Sebab, orang di usia ini cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah sehingga mudah terserang penyakit. 
• Riwayat penyakit. Orang yang memiliki riwayat penyakit tertentu juga disebut lebih rentan mengalami ISPA, sebab gangguan kesehatan bisa memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Risiko ISPA meningkat pada orang yang pernah mengalami gangguan pada jantung dan paru-paru sebelumnya. 

Tak hanya itu, Ini 7 Orang yang Berpotensi Terkena ISPA juga.

4.Pengobatan 

ISPA paling sering disebabkan oleh virus, sehingga bisa sembuh tanpa membutuhkan penanganan khusus. Gejala penyakit ini biasanya akan mereda setelah beberapa hari. Namun, ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk mempercepat penyembuhan, seperti: 

• Banyak minum air putih.
• Berkumur dengan air garam untuk meredakan sakit tenggorokan.
• Cukup istirahat.
• Terapi uap dengan menghirup uap dari semangkuk air panas yang dicampur minyak kayu putih.
• Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi agar pernapasan lebih lancar.
• Konsumsi obat jika dibutuhkan. 

5.Bisa jadi Gejala COVID-19 

Virus corona yang menjadi penyebab COVID-19 masih menjadi pandemi. Ternyata, COVID-19 masuk dalam kategori ISPA. Jika mengalami gejala penyakit yang tidak kunjung sembuh, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit untuk menurunkan risiko komplikasi. 

6.Kapan Harus ke Dokter? 

ISPA biasanya akan sembuh tanpa penanganan khusus, terutama jika terjadi karena infeksi virus. Namun, kamu tetap harus waspada. Segera pergi ke rumah sakit jika gejala penyakit ini tidak kunjung membaik atau bahkan memburuk. Pertolongan medis perlu segera diberikan jika ISPA disertai dengan gejala menggigil, sesak napas, batuk darah, serta penurunan kesadaran. 

Jika punya pertanyaan lain seputar kondisi ini, hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Ayo, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2023. Acute Respiratory Infection.

MedicineNet. Diakses pada 2023. Upper Respiratory Tract Infection (URTI).

Merck Manual. Diakses pada 2023. Coronaviruses and Acute Respiratory Syndromes (COVID-19, MERS, and SARS).

NHS UK. Diakses pada 2023. Respiratory Tract Infection (RTIs).