6 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Memberikan MPASI Bayi

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   08 Oktober 2020
 6 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Memberikan MPASI Bayi 6 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Memberikan MPASI Bayi

Halodoc, Jakarta - Memang tak bisa disangkal lagi kalau ASI adalah makan terbaik bagi bayi yang masih berusia enam bulan ke bawah. ASI eksklusif ini bisa memperkuat sistem imun dan meningkatkan perkembangan fisik dan kognitifnya. Namun, setelah buah ati berusia di atas enam bulan, konsumsi ASI sudah tak lagi mampu mencukupi kebutuhan energi dan nutrisi anak. 

Nah, itulah pentingnya Makanan Pendamping ASI (MPASI). Melalui MPASI asupan nutrisi dan gizi bayi diharapkan terpenuhi demi menjaga perkembangan dan pertumbuhannya. Menurut Ikatan Dokter anak Indonesia (IDAI), MPASI diberikan pada periode penyapihan, yaitu mulai usia 6 bulan hingga 2 tahun.

Pertanyaannya, hal apa saja yang perlu diperhatikan orangtua saat memberikan MPASI pada bayi? 

Baca juga: 6 Makanan Sehat bagi Anak yang Mulai MPASI

1. Tanda Bayi Siap Mengasup MPASI

MPASI untuk bayi dapat mulai diberikan bila buah hati sudah menunjukkan tanda-tanda siap makan. Seperti apa ciri-cirinya? Kebanyakan bayi normal menunjukkan tanda-tanda siap makan pada usia enam bulan.

Tanda-tandanya, yaitu kepala sudah tegak, duduk dengan bantuan, refleks menjulurkan lidah berkurang, tertarik melihat orang makan, mencoba meraih makanan, dan membuka mulut jika disodori sendok atau makanan.

2. Kesiapan Psikologis Bayi

Bayi juga memperlihatkan perilaku makan lanjutan, seperti: 

  1. Dari reflektif ke imitatif.
  2. Lebih mandiri dan eksploratif.
  3. Pada usia enam bulan, bayi mampu menunjukkan:
  • Keinginan makan dengan cara mambuka mulutnya.
  • Rasa lapar dengan memajukan tubuhnya ke depan atau ke arah makanan.
  • Tidak berminat atau kenyang dengan menarik tubuh ke belakang atau menjauh.

Baca juga:Manfaat Alpukat sebagai MPASI untuk Bayi

3. Asupan saat Periode Penyapihan

ASI sudah tak mampu lagi mencukupi kebutuhan energi dan nutrisi bayi, maka orangtua perlu memberikan MPASI pada bayi yang mengandung mengandung karbohidrat dan lemak sebagai sumber energi.

Selain itu, MPASI untuk bayi juga perlu mengandung protein hewani, vitamin dan mineral penting lainnya.

Misalnya zat besi, seng, dan vitamin A karena kandungan zat-zat tersebut pada ASI, sudah tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan bayi. Ibu juga bisa memperoleh zat besi dari daging merah. 

4. Bagaimana Memberikan MPASI pada Bayi?

Memberikan MPASI pada bayi tentunya tak boleh asal-asalan. Di tahap awal mulailah dengan makanan lumat dengan konsistensi halus/saring yang encer. Selanjutnya, bisa juga dengan memperkenalkan MPASI kental secara bertahap. Tujuannya jelas, agar kebutuhan nutrisi dan energinya terpenuhi.

Pasalnya, semangkuk bubur yang encer mengandung kalori dan zat gizi yang lebih sedikit, ketimbang semangkuk bubur kental untuk volume yang sama.

Singkat kata, tekstur makanan perlu dinaikkan secara bertahap. Contohnya, setelah bubur saring teksturnya bisa dinaikkan menjadi bubur kasar tidak disaring, makanan lunak dengan lauk cincang, hingga makanan keluarga. 

5. Tips Memberikan MPASI pada Bayi

Di tahap awal memberikan MPASI pada bayi memang gampang-gampang susah. Ada ibu yang kesulitan, ada pula ibu yang mudah memberikan MPASI pada buah hatinya. Bagi ibu yang masih memiliki kendala, ada beberapa tips yang bisa dilakukan, yaitu: 

  • Buat jadwal makan MPASI secara teratur.
  • Pengenalan makanan membutuhkan setidaknya 10-15 kali mencoba.
  • Jangan memaksa anak makan.
  • Perhatikan tanda lapar dan kenyang pada dirinya. MPASI perlu diberikan secara konsisten sesuai dengan sinyal lapar atau kenyang dari bayi.
  • Perhatikan kebersihan dalam mengolah, menyiapkan dan memberikan MPASI pada bayi. 
  • Berikan berbagai variasi pilihan rasa dan jenis makanan sehat untuk anak. 
  • Batasi pemberian jus buah karena mengandung gula dalam jumlah yang cukup banyak. Hal ini bisa bayi cepat sehingga tidak berselera saat jam makan tiba. Jus buah juga tidak disarankan untuk anak berusia di bawah satu tahun. 

Baca juga: Resep MPASI untuk Bayi Usia 6-8 Bulan

6. Terus Berikan ASI

Meski anak sudah mau mengonsumsi MPASI, tapi teruslah berikan ASI sesuai permintaan anak. Pasalnya, ASI masih mampu memenuhi lebih separuh kebutuhan energi anak 6-12 bulan, dan sepertiga kebutuhan energi anak di usia 12-24 bulan. Pemberian ASI secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan dan kekuatan anak. 

Mau tahu lebih jauh mengenai MPASI pada bayi? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 



Referensi:
IDAI. Diakses pada 2020. Memberikan Makan pada Bayi: Kapan, Apa, dan Bagaimana? 
IDAI. Diakses pada 2020. Makanan Pendamping ASI (MPASI)
IDAI. Diakses pada 2020. Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI)

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan