Halodoc, Jakarta – Keguguran dapat menjadi momen yang sangat menyedihkan bagi beberapa calon ibu. Bahkan, hal ini bisa menjadi sesuatu yang membuatnya trauma, sehingga sulit untuk melakukan hubungan intim. Maka dari itu, perlu tahu beberapa hal yang perlu dilakukan saat ingin melakukan hubungan intim usai keguguran. Berikut ulasan lengkapnya!

Perhatikan Ini saat Akan Melakukan Hubungan Intim Usai Keguguran

Keguguran dapat memengaruhi banyak hal pada wanita yang mengalaminya. Ini juga dapat mengganggu hubungan intim karena menjadi lebih sensitif. Perasaan sedih dan terpukul membuat sang wanita membutuhkan waktu akan hal tersebut. Ini bisa terjadi dalam waktu yang sebentar atau bahkan lama. 

Jika seorang wanita memang membutuhkan waktu pemulihan baik secara fisik maupun mental setelah alami keguguran. Waktu rata-rata yang dibutuhkan bisa dalam hitungan minggu hingga bulan. Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ingin melakukan hubungan intim usai keguguran. Berikut beberapa di antaranya: 

1. Bisa Dilakukan Setelah Perdarahan Terhenti 

Hubungan intim usai keguguran bisa dilakukan jika perdarahan yang terjadi sudah benar-benar berhenti. Waktu paling minim yang dibutuhkan agar masalah tersebut selesai sekitar dua minggu. Apabila hubungan intim dilakukan saat perdarahan belum selesai, infeksi pada rahim dapat meningkat. Pastikan untuk menunda hubungan intim hingga darah tidak keluar lagi.

2. Tunggu Hingga Menstruasi Kembali

Agar bisa mendapatkan kehamilan usai keguguran, pastikan agar melakukan hubungan seksual saat menstruasi sudah kembali. Umumnya, kadar hormon pada tubuh wanita dapat kembali normal setelah tiga minggu dari keguguran. 

Namun, rahim dan leher rahim tetap mengalami pembesaran pasca keguguran. Hal ini yang menyebabkan tubuh wanita lebih rentan terhadap infeksi. Maka dari itu, alangkah lebih baiknya untuk menunda hubungan intim untuk sementara waktu, jika perlu tunggu izin dari dokter.

3. Tunggu Hingga Siap Secara Emosi

Setiap pasangan pria perlu memperhatikan kesiapan emosi dari pasangannya untuk melakukan hubungan intim usai keguguran. Sebab, kehilangan janin yang berada di dalam kandungan dapat menimbulkan masalah emosi. Pastikan untuk tidak memaksakannya karena dapat berdampak buruk bagi kestabilan emosi pasangan wanita.

4.  Komunikasi dengan Pasangan

Seperti juga ibu, pasangan pria juga perlu memiliki empati pada pasangannya yang mengalami keguguran. Jadi, pastikan membicarakan dengan pasangan tentang perasaan sedih yang dialami. Komunikasikan isi hati dapat membantu pemulihan secara emosi lebih cepat. Ibu pun sebaiknya tidak merasa terpuruk sendirian karena ayah pun pasti mengalami kesedihan yang sama.

5.  Putuskan Saatnya Siap Hamil

Jika pernah mengalami keguguran, bukan berarti membuat pasangan jadi enggan untuk kembali mencoba mendapat kehamilan. Maka dari itu, sangat penting untuk membicarakan waktu yang tepat untuk mendapatkan kehamilan kembali. Hal ini bisa juga memberikan pasangan semangat untuk mendapatkan kehamilan kembali.

6.  Pemulihan Bersama

Tubuh sang wanita yang alami keguguran perlu mendapatkan pemulihan, baik secara fisik maupun emosi. Meski begitu, emosi yang negatif juga terjadi pada pasangan pria. Maka dari itu, cobalah untuk melakukan pemulihan bersama dengan berlibur agar perasaan menjadi lebih baik.

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait berhubungan intim usai keguguran. Lakukan semua hal yang disebutkan agar tetap sehat secara fisik dan mental. Pastikan juga untuk rutin memeriksakan kesehatan rahim agar kehamilan bisa tercapai dan tentu saja lebih sehat.

Ibu juga bisa lho melakukan pemeriksaan kesehatan rahim di beberapa rumah sakit rekanan Halodoc dengan fitur janji medis. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan dengan penggunaan smartphone. Gunakan aplikasinya sekarang juga! 

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2022. All About Sex and Intimacy After a Miscarriage or D and C.

Very Well Family. Diakses pada 2022. When Is It Safe to Have Sex Following a Miscarriage?