6 Jenis Kelainan Suasana Hati yang Perlu Diperhatikan

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   27 September 2022

“Kelainan suasana hati termasuk ke dalam jenis gangguan mental yang berdampak pada keadaan emosi seseorang. Beberapa jenisnya yaitu bipolar, depresi mayor, siklotimia, distimia, DMDD dan PMDD.”

6 Jenis Kelainan Suasana Hati yang Perlu Diperhatikan6 Jenis Kelainan Suasana Hati yang Perlu Diperhatikan

Halodoc, Jakarta – Kelainan suasana hati (mood disorder) adalah gangguan kesehatan mental yang memengaruhi emosi seseorang. Dampaknya, mereka akan mengalami rasa sedih dan bahagia yang ekstrim.

Kondisi tersebut terjadi secara bergantian dalam waktu yang lama. Tak rasa sedih dan bahagia yang ekstrim saja, gejala muncul beragam, tergantung pada  kelainan suasana hati yang dialami.

Gejala tak hanya muncul secara emosional saja, tapi juga berdampak pada kognitif (otak) dan fisik pengidap. Beberapa di antaranya lemas, perubahan berat badan, penurunan atau peningkatan nafsu makan dan sulit berkonsentrasi.

Yang Termasuk Kelainan Suasana Hati

1. Depresi Mayor

Ini adalah depresi berat yang ditandai dengan sedih berlebihan, putus asa dan hampa. Sementara gejala fisik yang dialami oleh pengidap antara lain kesulitan tidur atau terlalu banyak tidur, perubahan berat badan dalam waktu satu bulan, dan merasa cepat lelah.

2. Bipolar

Ini adalah kelainan suasana hati yang ditandai dengan perubahan drastis pada mood. Pengidap bisa merasa sangat bahagia kemudian berubah menjadi sangat sedih dalam waktu singkat.

Tak hanya itu, mereka juga mudah tersinggung, memiliki semangat yang menggebu-gebu, muncul perasaan bersalah secara berlebihan, tidak tertarik dengan aktivitas yang sebelumnya disukai dan sulit tidur.

3. Siklotimia

Gangguan ini hampir sama dengan bipolar. Bedanya, pengidap akan mengalami  penurunan atau peningkatan emosi yang tak menentu, tapi dalam intensitas yang lebih ringan.

Ciri lainnya ditandai dengan senang berlebihan, rasa optimis yang tinggi, lebih percaya diri, banyak bicara, mudah tersinggung dan melakukan kegiatan secara berlebihan.

4. Distimia 

Distimia merupakan bentuk kronis dari depresi. Dampaknya, muncul gejala fisik, kognitif dan emosional yang lebih ekstrim. Beberapa di antaranya kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari, muncul rasa sedih dan putus asa, merasa rendah diri, menghindari kegiatan sosial serta rasa bersalah berlebihan terhadap masa lalu.

5. Disruptive Mood Dysregulation Disorder (DMDD)

Kelainan suasana hati ini umumnya dialami oleh anak-anak hingga remaja berusia 18 tahun. Gejalanya ditandai dengan ledakan amarah yang tidak sesuai dengan usia perkembangan anak. Saat emosi, mereka akan melempar benda, memukul, menampar atau menggigit orang lain. 

6. Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD) 

Ini merupakan gangguan terkait emosi dan fisik yang dialami wanita sebelum menstruasi. Gejalanya ditandai dengan menangis secara tiba-tiba, mudah tersinggung dan marah, merasa putus asa, cemas berlebihan, sulit berkonsentrasi, mudah lelah, sakit kepala serta kram perut.

Tanda PMDD biasanya terjadi pada 1 hingga 2 minggu sebelum wanita mengalami menstruasi dan mereda setelah 2 hingga 3 hari setelah haid dimulai. Penyebabnya adalah penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron sebelum masa menstruasi.

Kondisi di atas dapat menghambat produktivitas atau aktivitas harian yang dilakukan. Akibatnya, pekerjaan yang seharusnya selesai jadi terbengkalai. Ini dapat memicu masalah lain seperti menumpuknya pekerjaan dan penurunan penilaian terhadap kinerja.

Untuk mencegah kondisi semakin parah, silakan tanya dokter jika mengalami gejala kelainan suasana hati yang disebutkan di atas. Kamu juga bisa mendapatkan informasi lain seputar kesehatan mental dengan cara download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Very Well Mind. Diakses pada 2022. The Various Types of Mood Disorders.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Mood disorders.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan