6 Jenis Penyakit Autoimun yang Umum Diidap Pria maupun Wanita

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   28 November 2018
6 Jenis Penyakit Autoimun yang Umum Diidap Pria maupun Wanita6 Jenis Penyakit Autoimun yang Umum Diidap Pria maupun Wanita

Halodoc, Jakarta - Penyakit autoimun merupakan penyakit yang terjadi akibat sistem kekebalan tubuh salah menilai sel-sel sehat yang ada dalam tubuh sebagai sel asing dan berbahaya. Akibatnya, tubuh pun memproduksi antibodi yang kemudian menyerang dan merusak sel-sel sehat tersebut. Kondisi ini kemudian menyebabkan munculnya berbagai gangguan kesehatan, yang sering disebut sebagai penyakit autoimun.

Penyakit ini dapat memengaruhi hampir semua bagian tubuh, termasuk otot, saraf, otak, kulit, sendi, mata, jantung, paru-paru, ginjal, saluran pencernaan, hingga pembuluh darah. Hingga saat ini, tercatat ada sekitar 80 jenis penyakit autoimun, yang menyerang pria maupun wanita, dari berbagai kalangan usia. Berikut 6 jenis penyakit autoimun yang paling umum terjadi.  

1. Lupus

Lupus atau yang juga dikenal dengan nama lupus eritematosus sistemik, merupakan penyakit autoimun yang terjadi saat antibodi yang dihasilkan tubuh menempel pada jaringan di seluruh tubuh. Beberapa jaringan yang umumnya terkena lupus adalah ginjal, paru-paru, sel darah, saraf, kulit, dan sendi. Orang dengan penyakit ini dapat mengalami gejala seperti demam, berat badan turun, rambut rontok, kelelahan, ruam, nyeri atau bengkak pada sendi dan otot, sensitif terhadap sinar matahari, sakit dada, sakit kepala, dan kejang.

2. Rematik

Radang sendi atau rematik merupakan penyakit autoimun yang menyerang sendi. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi yang menempel pada lapisan sendi, sehingga sel imun menyerang sendi dan menyebabkan radang, pembengkakan, dan nyeri. Pengidap rematik biasanya merasakan gejala seperti sendi sakit, kaku, dan bengkak, sehingga dapat mengurangi geraknya. Jika tidak segera ditangani, rematik dapat menyebabkan kerusakan sendi permanen secara bertahap.

3. Psoriasis

Psoriasis adalah salah satu jenis penyakit autoimun yang disebabkan oleh pertumbuhan sel kulit baru yang sangat cepat, sehingga menumpuk di permukaan kulit. Penyakit ini menyebabkan kulit menjadi kemerahan, lebih tebal, bersisik, dan terlihat seperti bercak putih-perak. Selain itu, psoriasis juga dapat menyebabkan gatal dan nyeri pada kulit.

4. Diabetes Mellitus Tipe 1

Diabetes mellitus tipe 1 merupakan penyakit autoimun yang disebabkan oleh antibodi sistem imun yang menyerang dan menghancurkan sel penghasil insulin (hormon yang dibutuhkan dalam mengontrol kadar gula darah) di pankreas. Akibatnya, tubuh tidak lagi bisa menghasilkan insulin, sehingga kadar gula darah menjadi tinggi. Gula darah yang terlalu tinggi itu kemudian memengaruhi penglihatan, ginjal, saraf, dan gusi. Dalam pengobatannya, pengidap diabetes mellitus tipe 1 membutuhkan suntikan insulin secara rutin untuk mengontrol penyakitnya agar tidak bertambah parah.

5. Penyakit Radang Usus

Penyakit ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan usus, hingga menimbulkan peradangan yang kemudian dikenal sebagai penyakit radang usus (inflammatory bowel disease). Pada sebagian besar kasus, kondisi ini dapat menyebabkan radang kronis pada saluran pencernaan. Gejala yang umum ditimbulkan adalah diare, perdarahan pada dubur, sakit perut, demam, berat badan turun, dan mudah lelah.

Penyakit Crohn dan kolitis ulseratif merupakan bentuk penyakit radang usus yang paling umum. Gejala penyakit Crohn disertai dengan ulkus mulut, sedangkan gejala dari kolitis ulseratif sering disertai dengan kesulitan buang air besar.

6. Sklerosis Ganda

Multiple sclerosis atau sklerosis ganda merupakan penyakit autoimun yang menyerang lapisan pelindung di sekitar saraf. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan yang memengaruhi otak dan sumsum tulang belakang. Orang dengan sklerosis ganda dapat menunjukkan gejala seperti kebutaan, koordinasi yang buruk, kelumpuhan, otot menegang, mati rasa, dan lemah. Kendati demikian, gejalanya bisa bervariasi karena lokasi dan tingkat keparahannya biasanya berbeda-beda pada setiap pengidapnya.

Itu lah sedikit penjelasan tentang gagap pada anak dan bagaimana cara menanganinya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal kondisi ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Baca juga:

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan