6 Kondisi Medis yang Mengharuskan Amputasi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   28 Januari 2019
6 Kondisi Medis yang Mengharuskan Amputasi6 Kondisi Medis yang Mengharuskan Amputasi

Halodoc, Jakarta - Seseorang harus menjalani amputasi biasanya disebabkan oleh berbagai macam hal, tergantung pada bagian tubuh yang diamputasi. Misalnya cedera parah atau penyakit. Terkadang beberapa penyakit dapat merusak bagian-bagian tubuh yang tidak dapat melakukan regenerasi atau pemulihan. Ketika jaringan bagian tubuh mati, infeksi akan masuk ke dalam dan menyebar ke bagian tubuh lain.

Penyebab utama dari kematian jaringan yang mengarah ke infeksi adalah kurangnya aliran darah. Darah membawa nutrisi penting dan oksigen ke sel-sel individual yang membentuk jaringan tubuh kamu. Ketika penyakit atau cedera merusak pembuluh darah di luar perbaikan, jaringan yang dipasok oleh pembuluh darah akan mati, infeksi berbahaya dapat masuk ke dalam. Ketika tidak ada harapan bahwa jaringan rusak atau terinfeksi dapat dikembalikan dalam keadaan sehat, amputasi dilakukan untuk melindungi sisa tubuh dari penyebaran infeksi.

Baca juga: 3 Penyakit yang Mengharuskan Amputasi

Inilah alasan medis yang mengharuskan bagian tubuh diamputasi:

  1. Trauma

Amputasi anggota tubuh dapat terjadi di lokasi kecelakaan, seperti mengalami patah tulang yang terbuka parah atau cedera neurovaskular parah. Contoh luka traumatis meliputi fraktur, pembuluh darah pecah, luka bakar, luka ledakan, serta luka tusukan atau luka tembak.

Dalam kasus cedera amputasi traumatik, baik sebagai prosedur penyelamat jiwa atau ketika anggota tubuh terluka begitu parah, pemulihan lebih efektif dengan amputasi. Kasus trauma anggota tubuh dapat terjadi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun akibat kegagalan proses penyembuhan.

  1. Penyakit Pembuluh Darah Perifer

Ini merupakan penyebab amputasi yang memengaruhi sistem pembuluh darah perifer, dan sebagian besar arteri. Diabetes dan kombinasi dari tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi menyebabkan kerusakan pada lapisan arteri. Arteri besar menjadi lebih sempit atau benar-benar terhalang. Hal ini akan mengurangi tekanan darah dan jumlah sirkulasi darah secara ekstrem.

Dinding arteri akan mengecil dan kapiler menebal, sehingga oksigen tidak dapat menyebrangi dinding tersebut dengan mudah. Jika aliran darah berkurang, gangren pun dapat terjadi. Gangren adalah jaringan mati berwarna dan ada yang kering dan juga basah. Gangren basah merupakan gangren yang terinfeksi dan segera membutuhkan perawatan darurat.

Baca juga: Ketahui Pencegahan dan Penanganan Gangrene

  1. Infeksi Kaki Diabetik

Seseorang yang terkena diabetes lebih berpotensi terkena infeksi karena diabetes menekan sistem imun. Ketika ada luka terbuka, bakteri dapat masuk ke jaringan bagian bawah kulit, sehingga infeksi dapat menyebar dengan cepat. Infeksi pada kaki dapat diklasifikasi sebagai mengancam jiwa atau tidak mengancam jiwa.

Infeksi anggota tubuh yang mengancam jiwa memerlukan rawat inap, antibiotik IV, dan operasi. Infeksi yang tidak mengancam jiwa biasanya dapat diobati dengan antibiotik oral. Infeksi dapat menyebar ke tulang, sehingga kamu dapat terkena osteomielitis. Gangguan osteomielitis tidak mudah didiagnosis. Dalam kebanyakan kasus, bagian tubuh yang terinfeksi harus diamputasi. Hampir 1 dari 5 infeksi memerlukan amputasi.

  1. Borok Kaki Diabetik

Gangguan diabetes diketahui dapat menyebabkan beberapa masalah, termasuk serangan jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, dan disfungsi saraf. Disfungsi saraf ini terkadang dapat sangat menyakitkan, tapi sering kali dapat menyebabkan mati rasa. Mati rasa sangat berbahaya, karena rasa sakit diperlukan untuk melindungi tubuh dari cedera.

Ketika kaki kamu mati rasa, kamu dapat menyebabkan kerusakan dengan berjalan pada daerah yang meradang, memunculkan kapalan tanpa disadari, atau menginjak suatu benda yang dapat menyebabkan cedera langsung. Daerah yang terluka menjadi meradang dan dapat berubah menjadi lepuhan dalam, seperti terkena otot, tulang, atau tendon, yang akhirnya dapat menyebabkan gangguan pada penyembuhan luka. Borok yang semakin mendalam akan semakin sulit untuk disembuhkan.

  1. Kanker

Gangguan kanker dapat menyebabkan kerusakan parah pada jaringan tubuh. Kanker juga memerlukan amputasi untuk alasan yang berbeda, yaitu untuk menjaga tumor ganas menyebar ke bagian tubuh lainnya

Baca juga: Jari-jari Menghitam, Hati-Hati Gejala Gangrene

  1. Tumor

Tumor tulang dan tulang rawan pembentuk osteosarkoma dan chondrosarcoma adalah neoplasma ganas langka yang dapat menjadi penyebab amputasi. Tumor ini agresif dan perlu pengobatan lokal dan sistemik. Operasi untuk mengangkatan tumor ini sebagian besar dilakukan dengan penyelamatan anggota badan.

Amputasi merupakan keputusan yang berat, perlu diskusi yang panjang, dan alasan medis yang meyakinkan. Untuk mendapatkan saran dokter, kamu bisa menggunakan aplikasi  Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga!

 

 

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan