6 Kondisi yang Bisa Tingkatkan Risiko Polip Hidung

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   20 Juli 2020
6 Kondisi yang Bisa Tingkatkan Risiko Polip Hidung 6 Kondisi yang Bisa Tingkatkan Risiko Polip Hidung

Halodoc, Jakarta – Tumbuhnya polip di dalam hidung pasti bikin kamu khawatir. Polip adalah daging lunak yang tidak berbahaya dan jarang menimbulkan rasa sakit. Polip hidung biasanya tumbuh pada lapisan saluran hidung atau sinus. Polip tumbuh dengan posisi menggantung seperti tetesan air mata atau anggur. 

Tumbuhnya polip umumnya hasil dari peradangan kronis yang berhubungan dengan penyakit asma, infeksi berulang, alergi, sensitivitas obat atau gangguan kekebalan tertentu. Jika ukurannya masih kecil, polip tidak akan menimbulkan gejala apapun. Namun, saat ukurannya semakin besar, polip dapat menyumbat saluran hidung dan mengganggu pernapasan, indra penciuman dan mungkin menyebabkan infeksi. 

Baca juga: Prosedur Pemeriksaan Polip Hidung dengan Nasal Endoskopi

Kondisi Ini Tingkatkan Risiko Polip Hidung

Melansir dari Mayo Clinic, kondisi yang memicu iritasi jangka panjang dan pembengkakan (radang) pada saluran hidung atau sinus, seperti infeksi atau alergi, dapat meningkatkan risiko terbentuknya polip hidung. Nah, sejumlah kondisi ini seringkali dikaitkan dengan pertumbuhan polip hidung :

  • Asma, penyakit yang menyebabkan jalan napas membengkak dan menyempit.
  • Sensitif terhadap aspirin.
  • Sinusitis akibat alergi terhadap jamur.
  • Cystic fibrosis, kelainan genetik yang menghasilkan cairan lengket dan tebal di dalam tubuh tepatnya di lapisan hidung dan sinus.
  • Sindrom Churg-Strauss, penyakit langka yang menyebabkan peradangan pembuluh darah.
  • Kekurangan vitamin D.

Keluarga dekat yang punya riwayat polip hidung juga bisa membuat kamu berpeluang mengidap polip hidung. Pasalnya, ada beberapa bukti bahwa variasi genetik tertentu yang terkait dengan fungsi sistem kekebalan membuat seseorang lebih mungkin untuk mengembangkan polip hidung.

Jika kamu mengalami gejala-gejala polip hidung, tanya dokter THT yang ada di aplikasi Halodoc terlebih dahulu untuk memastikannya. Melalui aplikasi, kamu bisa menghubungi dokter THT kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.

Baca juga: Berbahayakah Polip Hidung yang Tidak Diobati?

Perawatan untuk Mengobati Polip Hidung

Dikutip dari Healthline, berikut perawatan-perawatan polip hidung yang sering direkomendasikan oleh dokter, yaitu:

1. Obat-obatan

Obat yang bekerja mengurangi peradangan dapat membantu mengurangi ukuran polip dan meredakan gejala hidung mampet. Steroid yang tersedia dalam bentuk semprot biasanya efektif mengurangi hidung meler, hidung tersumbat serta mengecilkan polip. Namun, jika kamu berhenti minum atau menggunakannya, gejalanya mungkin cepat kembali. 

Steroid oral atau injeksi, seperti prednisone, dapat menjadi pilihan jika semprotan hidung tidak berfungsi. Namun, prednisone tidak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jangka panjang karena efek sampingnya yang serius, seperti retensi cairan, peningkatan tekanan darah, dan peningkatan tekanan di mata. Antihistamin atau antibiotik juga dapat mengobati alergi atau infeksi sinus yang disebabkan oleh peradangan di hidung.

2. Operasi

Jika gejala masih belum membaik, pembedahan perlu dilakukan menghilangkan polip sepenuhnya. Jenis operasi tergantung pada ukuran polip. Polipektomi adalah operasi rawat jalan yang dilakukan dengan alat isap kecil atau microdebrider untuk memotong dan mengangkat jaringan lunak seperti polip. Untuk polip yang lebih besar, dokter biasanya lebih merekomendasikan operasi sinus endoskopi.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Polip Hidung yang Perlu Diketahui

Setelah operasi, kamu mungkin disarankan untuk menggunakan semprotan hidung dan pencucian garam guna mencegah polip kembali. Secara umum, mengurangi peradangan pada saluran hidung dengan semprotan hidung, obat anti-alergi, dan pencucian garam dapat membantu mencegah polip hidung berkembang.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Nasal polyps.
Healthline. Diakses pada 2020. Nasal polyps.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan