6 Kondisi yang Rentan Menyebabkan Abortus Imminens

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   19 November 2021
6 Kondisi yang Rentan Menyebabkan Abortus Imminens6 Kondisi yang Rentan Menyebabkan Abortus Imminens

“Ada beberapa kondisi yang rentan menyebabkan abortus imminens. Mulai dari kelainan kromosom, masalah hormon, faktor usia, hingga terserang infeksi akut. Oleh karena itu, pemeriksaan kehamilan ke dokter sangatlah dianjurkan. Terutama bagi wanita hamil yang sudah berusia di atas 35 tahun,”

Halodoc, Jakarta – Abortus imminens atau yang juga dikenal dengan threatened abortion dan threatened miscarriage, merupakan istilah yang mengacu pada peringatan akan bahaya keguguran. Kata “abortus” dapat diartikan sebagai keluarnya fetus secara tiba-tiba. Sedangkan “imminens” berarti “dalam waktu dekat” atau sebentar lagi. 

Ancaman keguguran tersebut ditandai dengan kemunculan flek kecoklatan akibat perdarahan vagina, ketika usia kehamilan kurang dari 20 minggu. Gejala tersebut juga disertai oleh gumpalan darah dan sakit perut atau kram. 

Hingga saat ini, sebenarnya belum diketahui secara pasti apa penyebab utama abortus imminens. Namun, ada beberapa kondisi yang diduga dapat memicunya. Penasaran apa saja? Yuk simak infonya di sini!

Mulai dari Kelainan Kromosom Hingga Infeksi Akut

Ada beberapa kondisi yang rentan menyebabkan abortus imminens, antara lain: 

  1. Kelainan Kromosom

Risiko kerusakan pada kromosom dapat meningkat seiring bertambahnya usia wanita yang dapat memicu terjadinya abortus imminens. Pasalnya, masalah atau kelainan pada kromosom dapat menyebabkan fetus menjadi abnormal. 

Pada banyak kasus, janin yang abnormal akibat kelainan kromosom, merupakan salah satu penyebab keguguran selama tiga bulan pertama kehamilan.

  1. Masalah Hormon

Salah satu kondisi yang meningkatkan risiko terjadinya abortus imminens adalah masalah pada produksi hormon. Produksi hormon yang tidak memadai terkadang dapat menjadi salah satu penyebab keguguran.

  1. Faktor Eksternal

Ada beberapa faktor eksternal yang dapat menjadi penyebab abortus imminens. Contohnya seperti adanya trauma pada perut atau paparan zat berbahaya. Misalnya seperti asap rokok, zat beracun dari benda-benda di sekitarmu seperti timbal pada besi, atau pestisida.

Di samping itu, gaya hidup yang kurang sehat juga termasuk sebagai faktor eksternal penyebab abortus imminens. Misalnya seperti mengonsumsi minuman beralkohol berlebihan, kebiasaan merokok, asupan kafein yang berlebihan (lebih dari 200 miligram setiap harinya), hingga penggunaan narkoba.

  1. Faktor Usia

Faktor usia juga menjadi salah satu kondisi yang rentan menyebabkan abortus imminens. Terutama bagi para wanita yang menjalani masa kehamilan saat sudah berusia di atas 35 tahun atau kehamilan tua. 

  1. Mengidap Penyakit Kronis atau Kelainan Tertentu

Beberapa penyakit kronis juga bisa menyebabkan abortus imminens. Misalnya seperti mengidap diabetes, adanya penyakit ginjal, tekanan darah tinggi yang tidak terkendali, lupus, hingga kelenjar tiroid yang kurang atau terlalu aktif.

Di samping itu kelainan tertentu yang pada organ wanita juga dapat memicunya. Contohnya seperti melemahnya mulut rahim (serviks), kelainan rahim, fibroid, hingga pertumbuhan plasenta yang tidak normal. Maka dari itu, perawatan pranatal sangatlah penting untuk dilakukan. Tujuannya agar beberapa penyakit dan kelainan tersebut dapat terdeteksi sedari dini.

  1. Mengalami Infeksi Akut

Infeksi akut ketika menjalani masa kehamilan usia muda juga dapat menjadi penyebab abortus imminens. Contohnya seperti campak Jerman, terinfeksi cytomegalovirus (CMV), hingga mikoplasma atau pneumonia atipikal.

Pengobatan Abortus Imminens

Pada banyak kasus abortus imminens sebenarnya tidak memerlukan pengobatan sama sekali. Apabila pengobatan atau perawatan dibutuhkan, hal berikut ini mungkin akan dianjurkan dokter, antara lain:

  1. Beristirahat di tempat tidur atau membatasi aktivitas, terutama bagi mereka yang mengalami perdarahan hebat.
  2. Penggunaan obat-obatan, tergantung pada kondisi penyebab abortus imminens. Contohnya seperti konsumsi hormon progesteron bila abortus imminens disebabkan oleh masalah hormon. 
  3. Rutin memeriksakan diri ke dokter, agar kondisi kehamilan dapat terus diawasi.

Nah, itulah beberapa kondisi yang bisa memicu terjadinya abortus imminens. Mulai dari adanya kelainan pada kromosom, hingga mengalami infeksi akut selama kehamilan pada usia muda. Berita baiknya, abortus imminens adalah jenis keguguran yang masih dapat diselamatkan. 

Maka dari itu, pastikan untuk rutin memeriksakan diri dan janin ke dokter kandungan. Terutama bagi ibu yang tengah menjalani masa kehamilan pada usia di atas 35 tahun.

Melalui aplikasi Halodoc, kamu dapat membuat janji dengan dokter spesialis kandungan di rumah sakit terdekat untuk melakukan pemeriksaan prenatal. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu berlama-lama di rumah sakit. Jadi tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang!

This image has an empty alt attribute; its file name is Banner_Web_Artikel-01.jpeg

Referensi: 

Healthline. Diakses pada 2021. Threatened Abortion (Threatened Miscarriage)
Verywell Family. Diakses pada 2021. Signs and Risks of a Threatened Miscarriage
EMedicine. Diakses pada 2021. Threatened Miscarriage
WebMD. Diakses pada 2021. Miscarriage Causes
Science Direct. Diakses pada 2021. Imminent Abortion
MayoClinic. Diakses pada 2021. Symptoms of pregnancy: What happens first

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan