6 Makanan yang Bisa Sebabkan Xanthelasma

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   18 Juli 2019
6 Makanan yang Bisa Sebabkan Xanthelasma6 Makanan yang Bisa Sebabkan Xanthelasma

Halodoc, Jakarta - Pernahkah kamu menemukan bercak atau plak kuning pada sekitar kelopak mata? Jika pernah, waspada karena bisa jadi merupakan xanthelasma. Bercak atau plak berwarna kekuningan ini adalah lemak dan kolesterol yang muncul di bawah kulit. Meski tidak menyebabkan rasa sakit, tetapi kondisi ini mengganggu penampilan. 

Xanthelasma adalah tanda kamu memiliki tingkat kolesterol yang cukup tinggi. Artinya, kamu juga memiliki risiko terkena penyakit lain seperti jantung. Oleh karena itu, kamu harus segera melakukan perubahan gaya hidup untuk menghentikan kondisi ini. 

Baca Juga: Lakukan Pengobatan Ini untuk Atasi Xanthelasma

Apa Saja Gejala dari Xanthelasma

Mereka yang mengalami xanthelasma hanya mengalami gejala kemunculan lipid atau lemak berwarna kekuningan. Kondisi ini pun bisa terus bertumbuh di sekitar kelopak mata dan mengganggu penampilan. Dalam kasus tertentu, gejala xanthelasma ini mirip penyakit kulit lainnya. Pengidapnya wajib menemui dokter untuk melakukan diagnosis dan penanganan yang tepat. 

Makanan Apa Saja yang Menjadi Penyebab Xanthelasma?

Karena muncul akibat kadar kolesterol yang tinggi, maka pola makan yang kurang sehat bisa menjadi penyebabnya. Nah, makanan yang bisa menjadi penyebabnya antara lain:

  • Kuning Telur

Salah satu alasan kamu dilarang makan terlalu banyak telur adalah karena dalam kuning telurnya terdapat kadar kolesterol  yang cukup tinggi. Lebih baik kamu perbanyak konsumsi putih telurnya saja. Selain juga memiliki manfaat bagi tubuh, putih telur tidak mengandung kolesterol sama sekali seperti kuning telur.

  • Otak Sapi

Organ tubuh hewan memiliki kandungan kolesterol yang lebih tinggi dibanding dagingnya, salah satunya adalah otak sapi. Dalam 100 gram otak sapi, terkandung kolesterol sebanyak 3,100 mg.  Jumlah ini jauh melebihi batas asupan kolesterol harian sehingga wajib dihindari. 

  • Lemak Hewani

Setelah organ tubuh hewan yang memiliki kolesterol tinggi, lemak hewani adalah sumber kolesterol tinggi lainnya. Daging sapi, kambing, dan domba adalah jenis daging yang wajib dihindari untuk dikonsumsi secara rutin. Kadar kolesterol di dalam daging hewan tadi bisa mencapai 130 mg untuk setiap 100 gram-nya.

Baca Juga: Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi Tanpa Harus Minum Obat

  • Kue Kering

Semua orang pasti sangat senang konsumsi kue karena rasanya yang lezat. Namun, jika kamu gemar mengonsumsinya sebagai camilan, segera hentikan kebiasaan ini. Pasalnya, kandungan kolesterol dalam kue kering cukup tinggi, yakni mencapai 300 mg.

  • Lobster

Makanan laut ini memang lezat, tetapi ia termasuk dalam makanan yang mengandung kolesterol dengan tingkatan yang cukup tinggi. Untuk setiap 100 gram lobster, kandungan kolesterolnya mencapai 200 mg. Untuk itu, sebaiknya untuk mengurangi konsumsinya. Atau, kamu bisa menggantinya dengan jenis makanan laut lainnya seperti ikan yang memiliki kadar kolesterol lebih sedikit.

  • Ayam Goreng

Sebagai salah satu hidangan yang paling sering disajikan setiap harinya, daging ayam merupakan favorit karena kandungan kolesterolnya tidak sebanyak daging merah. Sayangnya hal ini berbeda jika daging ayam dimasak dengan cara digoreng. 

Usai digoreng, kadar air pada daging ayam hilang dan diganti dengan lemak. Selain itu, minyak yang digunakan untuk membuat ayam goreng juga mengandung lemak trans yang banyak. Hal ini menjadikan ayam goreng menjadi makanan yang berkolesterol tinggi.

Baca Juga: Mengidap Kolesterol Tinggi, Konsumsi 10 Makanan Ini

Itulah beberapa makanan yang wajib dihindari karena bisa meningkatkan risiko penyakit xanthelasma. Jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut tentang xanthelasma, tanyakan saja pada dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui melalui fitur Talk to A Doctor untuk bertanya-tanya seputar kesehatan melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan