Waspada 6 Penyakit Berbahaya yang Ditandai dengan Menoragia

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   27 Februari 2019
Waspada 6 Penyakit Berbahaya yang Ditandai dengan MenoragiaWaspada 6 Penyakit Berbahaya yang Ditandai dengan Menoragia

Halodoc, Jakarta - Menoragia dalam istilah medis terjadi ketika seseorang mengalami periode menstruasi dengan perdarahan yang tidak normal atau berkepanjangan. Walaupun perdarahan karena menstruasi yang berat adalah hal yang umum terjadi, tetapi kebanyakan wanita tidak mengalami kehilangan darah yang cukup parah. Kondisi tersebut juga dikenal dengan istilah menoragia.

Seseorang yang mengidap menoragia akan mengalami kesulitan saat melakukan aktivitas hariannya, karena menstruasi yang dialami akan mengeluarkan banyak darah serta menyebabkan kram. Selain itu, menoragia yang terjadi pada seseorang mungkin saja pertanda munculnya penyakit berbahaya lainnya. Salah satu penyakit berbahaya yang ditandai dengan menoragia adalah kanker dan komplikasi kehamilan.

Hal-hal yang disebut sebagai perdarahan menstruasi berat adalah:

  • Perdarahan yang terjadi lebih dari 7 hari.

  • Perdarahan yang merembes melalui satu atau lebih pembalut setiap jam selama beberapa jam berturut-turut.

  • Perlu menggunakan lebih dari satu pembalut sekaligus untuk mengontrol aliran menstruasi.

  • Perlu mengganti pembalut atau tampon pada malam hari.

  • Terdapat bekuan darah pada aliran menstruasi.

Baca Juga: 7 Tanda Haid Tidak Normal yang Harus Kamu Waspadai

Penyakit Berbahaya dengan Gejala Menoragia

Pada beberapa kasus, mungkin penyebab perdarahan pada menstruasi yang berat tidak diketahui. Namun, beberapa kondisi atau penyakit dapat menyebabkan menoragia. Hal-hal tersebut antara lain:

1. Ketidakseimbangan Hormon

Pada siklus menstruasi normal, keseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron yang mengatur penumpukan lapisan rahim (endometrium) yang ditumpahkan ketika menstruasi diperlukan. Apabila terjadi ketidakseimbangan hormon, lalu endometrium berkembang secara berlebihan, dan akhirnya keluar bersamaan dengan perdarahan menstruasi yang hebat.

2. Disfungsi Ovarium

Jika ovarium tidak melepaskan sel telur atau berovulasi ketika siklus menstruasi terjadi, tubuh kamu tidak akan menghasilkan hormon progesteron. Hal tersebut dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan dapat menyebabkan menoragia pada seseorang.

3. Fibroid Rahim

Fibroid rahim adalah tumor rahim yang tidak bersifat kanker dan muncul ketika masa subur terjadi. Hal tersebut dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang lebih berat dari normal hingga tempo yang lebih panjang dari biasanya.

4. Adenomyosis

Hal ini terjadi ketika kelenjar dari endometrium menjadi tertanam di otot rahim, sehingga sering menyebabkan perdarahan hebat atau menoragia dan timbul rasa sakit yang parah ketika menstruasi terjadi.

5. Komplikasi Kehamilan

Salah satu hal yang dapat menyebabkan menoragia pada seseorang adalah komplikasi kehamilan. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh keguguran. Penyebab lainnya dari perdarahan hebat ini ketika hamil adalah lokasi plasenta yang tidak biasa, seperti plasenta rendah atau plasenta previa.

6. Gangguan Perdarahan Turunan

Menoragia juga dapat disebabkan secara keturunan. Beberapa gangguan perdarahan, seperti penyakit von Willebrand, yaitu sebuah kondisi ketika faktor pembekuan darah yang penting mengalami gangguan, sehingga dapat menyebabkan perdarahan menstruasi menjadi tidak normal.

Baca Juga: Harus Tahu, Masalah Menstruasi yang Enggak Boleh Diabaikan

Pengobatan Menoragia

Pengobatan yang sering dilakukan untuk mengatasi perdarahan menstruasi yang berat atau menoragia adalah:

1. Pengendalian Hormonal

Perdarahan hebat atau menoragia yang disebabkan oleh masalah ovulasi, endometriosis, sindrom ovarium polikistik, dan fibroid umumnya ditandai dengan metode pengendalian kelahiran hormonal tertentu. Hal ini dapat meringankan aliran menstruasi, membantu membuat menstruasi lebih teratur, hingga menghentikan perdarahan sepenuhnya.

2. Terapi Hormon

Salah satu yang dapat dilakukan untuk mengatasi menoragia adalah dengan terapi hormon. Hal tersebut dapat membantu untuk perdarahan menstruasi berat yang terjadi selama perimenopause. Sebelum memutuskan untuk menggunakan terapi ini, coba untuk mempertimbangkan manfaat serta risiko yang dapat terjadi.

3. Agonis Hormon Pelepas Gonadotropin (GnRH)

GnRH atau agonis hormon pelepas gonadotropin berfungsi untuk menghentikan siklus menstruasi dan mengurangi ukuran fibroid. Walau begitu, cara tersebut hanya berguna untuk sementara. Setelah kamu berhenti mengonsumsi obat, fibroid yang ada mungkin akan kembali ke ukuran semula.

Baca Juga: Lebih Lengkap tentang Mitos & Fakta Menstruasi

Itulah beberapa penyakit berbahaya yang ditandai dengan menoragia. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal perdarahan berat saat menstruasi, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan