Ini 6 Penyebab Perut Kembung Saat Puasa

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   29 April 2019
Ini 6 Penyebab Perut Kembung Saat PuasaIni 6 Penyebab Perut Kembung Saat Puasa

Halodoc, Jakarta - Saat puasa, otomatis tubuh akan mengalami berbagai perubahan dan penyesuaian kondisi, karena berubahnya pola makan dan tidur. Salah satu kondisi yang sering terjadi saat puasa adalah perut kembung. Perut kembung merupakan sebuah kondisi yang membuat perut seakan penuh dan sesak, sehingga membuat rasa tidak nyaman.

Di samping itu, kembung juga dapat membuat seseorang menjadi lebih sering buang gas secara berlebihan dan sering bersendawa. Kondisi perut kembung ini sebaiknya tidak disepelekan, sebab kondisi ini bisa menjadi pertanda bahwa tubuh kamu sedang dalam keadaan yang tidak sehat. Mungkin kamu masih bingung, apa yang menjadi penyebab perut kembung pada saat puasa. Inilah penyebabnya:

1. Disebabkan oleh Makanan

Saat berpuasa, kamu perlu hati-hati dalam memilih makanan, terutama saat sahur. Terdapat beberapa jenis makanan yang membuat perut kamu memproduksi lebih banyak gas, seperti buah-buahan dan sayuran. Misalnya kubis, brokoli, kacang polong, kacang-kacangan, apel, plum, dan lain-lain. Bisa juga disebabkan oleh makanan olahan seperti jus buah yang mengandung senyawa fruktosa (gula buah) dan sorbitol (gula alkohol).

Baca juga: Inilah 5 Cara Atasi Perut Kembung

2. Asam Lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

Gangguan ini dapat menyebabkan asam lambung mengalir dari kerongkongan. Biasanya, gangguan ini akan diiringi dengan rasa terbakar dan rasa nyeri di ulu hati. Gangguan ini biasanya menyerang perempuan hamil, obesitas, perokok, atau pengidap hernia. Penyakit ini dapat juga disebabkan akibat konsumsi makanan berlemak terlalu banyak pada saat buka puasa ataupun sahur.

3. Sembelit

Seseorang dapat mengalami gejala sembelit jika buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu. Terdapat beberapa faktor penyebabnya, seperti stres, salah makan, atau faktor lingkungan. Orang yang rentan mengalami sembelit adalah perempuan hamil, obesitas, lansia, dan orang yang terlalu sering duduk. Selain perut kembung,  biasanya kamu akan mengalami rasa begah, sakit perut, dan feses yang keras.

Baca juga: 5 Makanan Penyebab Perut Kembung

4. Kesulitan Mencerna Laktosa

Kemungkinan hal ini disebabkan oleh gula yang terdapat dalam susu atau produk olahan susu. Seseorang mengalami intoleransi laktosa karena tubuhnya tidak dapat menghasilkan enzim laktosa, sehingga pencernaanya terganggu. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala perut kembung, sakit perut, dan diare setelah mengonsumsi susu dan produk olahan lainnya pada saat sahur atau berbuka puasa.

5. Alergi Gluten atau Penyakit Celiac

Kondisi ini mencegah tubuh menggunakan nutrisi pada makanan, seperti gandum hitam. Adapun penyerapan yang kurang sempurna dapat menyebabkan anemia saraf rusak dan pertumbuhan tulang yang kurang optimal. Apabila mengalaminya, kamu akan merasakan perut kembung yang menyakitkan. Jika kamu mengetahui adanya alergi terhadap gluten, maka hindari kandungan tersebut pada setiap makanan sahur dan berbuka puasa.

6. Makan Terlalu Cepat, Stres, dan Gelisah

Hindari makan terlalu cepat atau terburu-buru pada saat sahur dan berbuka puasa, karena akan menyebabkan proses pencernaan makanan tidak sempurna. Akibatnya perut terisi tetapi terasa begah dan kembung. Cobalah untuk mengontrol stres dan makanlah dengan tenang tanpa terburu-buru. Perut kembung mungkin hanya gejala ringan. Namun, tidak jarang disertai dengan gejala lain yang lebih parah.

Baca juga: Kenali Perut Kembung dan Solusi Mengatasinya

Itulah beberapa penyebab perut terasa kembung pada saat puasa. Sebisa mungkin hindari penyebab tersebut supaya perut tidak kembung. Apabila kamu mengalami gangguan perut lainnya selapa puasa, jangan lupa untuk segera mengkomunikasikannya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan