6 Tips Mengasuh Anak agar Tidak Sering Berbohong

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   17 Juli 2020
6 Tips Mengasuh Anak agar Tidak Sering Berbohong6 Tips Mengasuh Anak agar Tidak Sering Berbohong

Halodoc, Jakarta – Bagaimana tips mengasuh anak agar tidak sering berbohong? Salah satunya adalah dengan menerapkan nilai-nilai komunikasi yang jujur di rumah sehingga anak bisa menghargai kebenaran meski itu sulit diceritakan. 

Tentu saja keberhasilan mengasuh anak agar tidak sering berbohong ini tidak lepas dari peran orangtua di mana mereka menjadi contoh untuk anak-anaknya. Jadi, jangan pernah berbohong sekalipun itu menurut ibu kebohongan demi kebaikan. Informasi selengkapnya mengenai mengajarkan kejujuran pada anak bisa dibaca di bawah ini!

Kenapa Anak Berbohong?

Anak-anak berbohong biasanya untuk menutupi sesuatu supaya tidak mendapatkan masalah, untuk mencari tahu respons orangtua ketika dia berbohong, membuat ceritanya supaya terdengar lebih menarik, mendapatkan perhatian, serta mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan.

Baca juga: 6 Cara Mengetahui Pasangan Berbohong Berdasarkan Psikologi

Anak-anak belajar berbohong dari usia dini, biasanya sekitar tiga tahun. Ini adalah saat anak mulai menyadari bahwa orangtua tidak selamanya tahu apa yang dilakukannya, sehingga mereka tidak perlu mengatakan hal-hal sebenar-benarnya. 

Anak-anak lebih banyak berbohong pada usia 4–6 tahun. Anak mungkin lebih baik dalam berbohong dengan mencocokkan ekspresi wajahnya dan nada suaranya dengan apa yang dia katakan. Namun, jika orangtua memintanya untuk menjelaskan apa yang dia katakan, biasanya dia akan menyerah.

Ketika anak-anak mencapai usia sekolah, mereka mungkin lebih sering berbohong dan bisa lebih baik dalam berbohong. Kebohongan juga menjadi lebih rumit, karena anak sudah memiliki lebih banyak kosa kata dan lebih baik dalam memahami bagaimana orang lain berpikir. Dan pada usia delapan tahun, anak-anak dapat berbohong dengan sukses tanpa ketahuan.

Mengasuh Anak Tidak Sering Berbohong

Begitu anak-anak tumbuh cukup dewasa untuk memahami perbedaan antara yang benar dan yang tidak benar, ada baiknya untuk mendorong dan mendukung mereka dalam mengatakan yang sebenarnya.

Baca juga: Marah Karena Dikritik, Benarkah Jadi Tanda Kepribadian Narsistik?

Seperti yang sudah disinggung di atas, orangtua dapat melakukan ini dengan menekankan pentingnya kejujuran dalam keluarga dan memuji anak untuk sikap jujurnya. Orangtua juga dapat mengirim pesan tentang kejujuran dengan memberi tahu anak bahwa orangtua tidak suka ketika anak berbohong. 

Misalnya, orangtua dapat mencoba mengatakan sesuatu seperti, “Ketika adek tidak mengatakan yang sebenarnya, mama sedih lho.” Berikut ini beberapa kiat untuk mendorong anak agar jujur ​​dan mengatakan yang sebenarnya:

1. Jika anak mengarang cerita tentang sesuatu, orangtua dapat merespons dengan mengatakan sesuatu seperti, “Itu cerita yang hebat kita bisa membuatnya menjadi sebuah buku”. Ini mendorong imajinasi anak dan menekan kebiasaan berbohong.

2. Bantu anak menghindari situasi di mana dia merasa perlu berbohong. Misalnya, jika anak telah menumpahkan susu dan orangtua bertanya kepadanya apakah ia melakukannya, ia mungkin merasa tergoda untuk berbohong. Untuk menghindari situasi ini, ibu bisa mengatakan, "Mama lihat ada susu tumpah nih, yuk kita bersihkan.”

3. “Cerita hebat” yang melibatkan kebohongan, kemudian mendapat respons kekaguman dari orang lain bisa menjadi alasan anak-anak berbohong. Jika ini sering terjadi pada anak, cobalah memuji anak lebih sering. Ini dapat membantu meningkatkan harga diri anak.

4. Pastikan kalian memiliki aturan dan konsekuensi yang jelas tentang perilaku yang dapat diterima di keluarga.

5. Ketika anak melakukan kesalahan, pujilah dia karena jujur. Ini menginformasikan kepada anak kalau orangtua tidak akan marah jika anak berbuat salah yang penting anak jujur. 

6. Cobalah membaca buku atau menceritakan kisah yang menyoroti pentingnya kejujuran. 

Jika orangtua butuh informasi lebih detail mengenai cara mengasuh anak agar tidak sering berbohong, bisa ditanyakan ke aplikasi Halodoc. Dokter ataupun psikolog yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.

Referensi:
Very Well Family. Diakses pada 2020. 10 Steps to Stop a Child From Lying.
Baby Bonus. Diakses pada 2020. LIES: WHY CHILDREN LIE AND WHAT TO DO.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan