7 Cara Mencegah Terjadinya Obesitas pada Remaja

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   01 Desember 2020
7 Cara Mencegah Terjadinya Obesitas pada Remaja7 Cara Mencegah Terjadinya Obesitas pada Remaja

Halodoc, Jakarta - Obesitas pada remaja umum terjadi akibat pola hidup tidak sehat yang dilakukan. Obesitas bukanlah kondisi yang bisa disepelekan begitu saja, karena merupakan asal usul terjadinya sejumlah penyakit berbahaya. Lantas, adakah cara mencegah obesitas pada remaja? Tentu saja ada. Kamu bisa melakukan sejumlah langkah berikut ini, ya.

Baca juga: Kapan Obesitas pada Anak Masuk Kategori Mengkhawatirkan?

1.Penuhi Asupan Protein Harian

Memenuhi asupan protein harian dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Jika jumlahnya mencukupi, metabolisme dapat meningkat hingga 80–100 kalori per hari. Mencukupi asupan protein dalam tubuh dapat membuat kamu merasa kenyang lebih lama, sehingga nafsu makan akan menurun. Bukan itu saja, energi dapat tubuh akan lebih optimal untuk beraktivitas.

2.Hindari Makanan Olahan

Menghindari makanan olahan yang mengandung tinggi gula, lemak, dan kalori sangat disarankan untuk obesitas pada remaja. Kamu juga perlu menghindari karbohidrat olahan, seperti tepung putih, roti putih, nasi putih, soda, kue kering, pasta, dan sereal dalam kemasan. Bukan hanya karbohidrat olahan saja, kamu perlu menghindari makanan yang mengandung karbohidrat sederhana, karena akan menyebabkan lonjakan gula darah dengan cepat.

3.Batasi Asupan Gula

Mengonsumsi makanan atau minuman dengan tambahan guna dapat memicu sejumlah penyakit berbahaya, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker. Oleh karena itu, kamu perlu meminimalkan asupan gula tambahan untuk memperbaiki pola makan. Kamu juga perlu menghindari minuman bersoda, jus buah kemasan, serta alkohol.

Baca juga: Berapa Berat Badan yang Dikategorikan Obesitas?

4.Cukupi Waktu Tidur dan Cairan Dalam Tubuh

Mencukupi waktu tidur adalah salah satu kunci kestabilan berat badan. Jika kurang waktu tidur, kamu akan lebih mudah mengalami kegemukan. Selain mencukupi waktu tidur, kamu juga perlu mengonsumsi banyak air putih. Mengonsumsi 0,5 liter air putih dapat meningkatkan kalori yang dibakar oleh tubuh, yaitu sebanyak 24–30 persen selama satu jam setelah mengonsumsinya. 

5.Lakukan Diet Rendah Karbohidrat

Diet rendah karbohidrat sangat efektif untuk menurunkan berat badan. Membatasi konsumsi karbohidrat akan membuat kamu lebih banyak mengonsumsi lemak sehat (HDL) dan protein. Hal tersebut dapat mengurangi nafsu makan, sehingga kamu tidak akan mengonsumsi makanan secara berlebihan. Jika dilakukan secara teratur, kamu akan mengalami penurunan berat badan hingga tiga kali lebih besar.

6.Makan Secara Perlahan

Makan terlalu cepat akan membuat tubuh lambat menyadari jika sudah kenyang. Makan terburu-buru menjadi salah satu penyebab kegemukan, ketimbang mereka yang mengonsumsi makanan secara perlahan. Mengunyah makanan secara perlahan akan membantu kamu mengonsumsi lebih sedikit kalori serta meningkatkan hormon yang memicu penurunan berat badan.

7.Sikat Gigi Setelah Makan

Menyikat gigi setelah makanan merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk menurunkan berat badan. Mengapa demikian? Menyikat gigi setelah makan akan membantu membatasi keinginan untuk mengonsumsi camilan atau makan berlebihan. Pasalnya, seseorang cenderung merasa malas untuk menggosok gigi lagi.

Baca juga: Pengidap Obesitas Rentan Alami Penyakit Asam Lambung

Mencegah obesitas dapat dilakukan sejak dini. Jadikan pula hal-hal yang telah disebutkan menjadi gaya hidup sehari-hari, agar berat badan dan kesehatan tubuh tetap stabil. Jika sejumlah langkah tersebut tidak dapat mengatasi obesitas yang kamu alami, sebaiknya diskusikan hal tersebut dengan dokter gizi di aplikasi Halodoc, ya.

Referensi:
IDAI. Diakses pada 2020. PENCEGAHAN OBESITAS PADA REMAJA.
Johns Hopkins. Diakses pada 2020. Preventing Obesity in Children, Teens, and Adults.
CDC. Diakses pada 2020. Tips to Help Children Maintain a Healthy Weight.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan