7 Cara Mengatasi Anemia pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   21 September 2020
7 Cara Mengatasi Anemia pada Anak7 Cara Mengatasi Anemia pada Anak

Halodoc, Jakarta – Anemia tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga pada anak-anak. Ada beberapa kondisi yang memicu anemia terjadi pada anak, mulai dari kehilangan sel darah merah, ketidakmampuan untuk membuat sel darah merah yang cukup, hingga penurunan jumlah sel darah merah. 

Penurunan volume sel darah merah bisa dikarenakan infeksi, penyakit, obat-obatan tertentu, sampai kekurangan beberapa vitamin atau mineral dalam makanan. Mengatasi anemia pada anak harus dicari tahu dulu apa penyebab dari anemia. Informasi selengkapnya baca di sini!

Baca juga: Ini 5 Tanda Anemia pada Anak

Mengenal Anemia pada Anak

Biasanya, anak-anak mengalami anemia karena faktor keturunan, misalnya salah satu anggota keluarga yang juga mengidap kondisi yang sama. Lahir dengan berat lahir prematur, tidak mendapatkan gizi yang cukup, serta mengalami kecelakaan sehingga kehilangan banyak darah adalah kondisi lain yang bisa membuat anak mengalami anemia.

Berbicara tentang perawatan dan penanganan anemia pada anak tergantung pada tingkat gejala, usia, kesehatan umum anak, serta seberapa parah kondisinya. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, perawatan untuk anemia tergantung pada penyebabnya. 

Beberapa kondisi anemia yang dialami anak mungkin tidak memerlukan perawatan, sedangkan yang lainnya membutuhkan obat-obatan, transfusi darah, pembedahan, atau transplantasi sel induk. Jika anak terindikasi mengalami anemia, profesional medis akan merujuk orangtua ke ahli hematologi. Sebagai gambaran umum, mengatasi anemia pada anak dilakukan dengan cara:

1. Pemberian pil vitamin dan mineral.

2. Mengubah pola makan anak.

3. Menghentikan obat yang menyebabkan anemia.

4. Obat.

5. Operasi untuk mengangkat limpa.

6. Transfusi darah.

7. Transplantasi sel induk.

Anemia yang tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi seperti:

1. Masalah dengan pertumbuhan dan perkembangan.

2. Nyeri sendi dan pembengkakan.

3. Kegagalan sumsum tulang.

4. Leukemia atau kanker lainnya.

Baca juga: Anak Juga Bisa Mengalami Anemia, Ini Penyebabnya

Informasi selengkapnya penanganan anemia pada anak bisa ditanyakan langsung di Halodoc.    Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya mudah, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor ibu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Bisakah Anemia pada Anak Dicegah?

Perlu diketahui bahwa beberapa jenis anemia diturunkan, sehingga tidak dapat dicegah. Anemia defisiensi zat besi adalah suatu bentuk anemia yang umum dan dapat dicegah dengan memastikan anak mendapat cukup zat besi dalam makanannya. Untuk itu, ibu direkomendasikan untuk melakukan ini:

Baca juga: Kekurangan Zat Besi Bisa Tingkatkan Risiko Gagal Jantung

1. Menyusui bayi jika memungkinkan. Bayi akan mendapatkan cukup zat besi dari ASI.

2. Beri formula dengan zat besi. Jika anak mengonsumsi susu formula, gunakan formula dengan zat besi tambahan.

3. Jangan berikan susu sapi sampai anak berusia di atas 1 tahun. Susu sapi tidak memiliki cukup zat besi dan tidak disarankan diberikan kepada bayi sampai setelah usia 1 tahun. Berikan susu sapi ketika anak sudah bisa mengonsumsi jenis makanan lainnya. 

4. Beri makan anak makanan yang kaya akan zat besi. Saat anak mengonsumsi makanan padat, pilih makanan yang merupakan sumber zat besi yang baik. Ini termasuk biji-bijian dan sereal yang diperkaya zat besi, kuning telur, daging merah, kentang, tomat, dan kismis.

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Stanford Children’s Health, banyak anak dengan anemia tidak menunjukkan gejala. Itulah mengapa penting bagi anak-anak untuk melakukan tes darah secara rutin untuk memeriksa kondisi kesehatannya. Beberapa tanda dan gejala yang bisa orangtua amati dari anak adalah kulit pucat, lekas marah, tubuh lemah, pusing, sakit pada lidah, detak jantung cepat, napas cepat, serta kulit yang menguning.

Referensi:
Cedars Sinai. Diakses pada 2020. Anemia in Children.
Stanford Children’s Health. Diakses pada 2020. Diagnosing Anemia in Children.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan