7 Gejala Batu Empedu yang Diabaikan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   28 Desember 2018
7 Gejala Batu Empedu yang Diabaikan 7 Gejala Batu Empedu yang Diabaikan

Halodoc, Jakarta - Jika kamu mendengar istilah penyakit batu empedu, pasti  kamu sudah membayangkan sesuatu yang menyeramkan, bukan? Batu empedu ini terbentuk dari kolesterol, dan terbentuk di saluran empedu manusia. Batu empedu tidak menimbulkan gejala apapun, tetapi penyakit ini akan membuat rasa sakit yang hebat dan timbul secara mendadak, karena batu ini menyumbat bagian ujung empedu. Rasa sakit yang diakibatkan oleh batu empedu ini disebut dengan nyeri kolik, dan dapat bertahan selama hitungan jam dengan gejala, seperti:

  1. Nyeri yang dirasakan dapat muncul kapan saja.

  2. Nyeri yang dirasakan tidak akan berkurang, meski sudah muntah.

  3. Nyeri mendadak dan terus-menerus pada perut bagian tengah, perut kanan atas, dan di bawah tulang dada.

  4. Nyeri yang dirasakan dapat berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.

  5. Nyeri yang muncul biasanya dipicu oleh makanan dengan kadar lemak tinggi.

  6. Nyeri pada punggung, letaknya di antara tulang bahu.

  7. Feses berwarna pucat atau putih.

Baca juga: 5 Fakta tentang Penyakit Batu Empedu

Batu empedu merupakan gumpalan material atau kristal padat yang terbentuk dalam kandung empedu. Kandung berfungsi untuk membantu tubuh dalam mencerna lemak dengan cara menyimpan dan melepas empedu ke usus kecil. Empedu juga dapat membantu menghilangkan kolesterol dalam tubuh. Batu empedu merupakan suatu penyakit yang belum diketahui apa penyebabnya. Namun, ada beberapa faktor pemicu terjadinya penyakit batu empedu, yaitu:

  1. Kantung empedu tidak dapat kosong secara sempurna. Kondisi ini membuat cairan empedu menjadi lebih pekat dan mengeras, sehingga membentuk batu empedu.

  2. Kantung empedu berisi kolesterol yang berlebihan. Biasanya, kantung empedu berisi kandungan yang digunakan untuk memecah kolesterol yang dikeluarkan dari hati. Namun, jika hati mengeluarkan kolesterol lebih banyak dari yang dapat dipecah oleh kantung empedu, kolesterol tersebut akan mengkristal dan menjadi batu di kantung empedu.

  3. Cairan empedu mengandung bilirubin yang berlebihan. Bilirubin merupakan kandungan hasil pemecah sel darah merah. Ada beberapa penyakit yang menyebabkan hati memproduksi lebih banyak bilirubin, seperti sirosis dan infeksi bilier. Selain itu, bilirubin yang berlebihan juga dapat menyebabkan terbentuknya batu empedu.

Baca juga: 8 Orang dengan Risiko Sakit Batu Empedu

Beberapa faktor di bawah ini juga dapat meningkatkan risiko terjadinya batu empedu, antara lain:

  • Wanita yang sedang hamil.

  • Berusia di atas 40 tahun.

  • Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tinggi lemak, tinggi kolesterol, dan rendah serat.

  • Kelebihan berat badan.

  • Sedang mengonsumsi obat-obatan penurun kolesterol, antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi, dan obat yang mengandung estrogen.

  • Malas gerak.

  • Seseorang yang mengalami penurunan berat badan secara drastis.

Bagaimana cara mencegah terjadinya penyakit batu empedu? Mengubah pola makan sehat dan menurunkan berat badan bagi pengidap obesitas, dapat membantu mencegah terbentuknya batu empedu. Berikut ini merupakan beberapa cara yang dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit batu empedu, antara lain:

  • Hindari makanan yang mengandung santan dan minyak yang berlebihan.

  • Hindari makanan yang terbuat dari kacang-kacangan,

  • Makan tepat waktu, jangan menunda waktu makan.

  • Jika berat badanmu berlebihan, turunkan berat badan secara perlahan.

  • Mengonsumsi minyak zaitun.

  • Olahraga secara teratur.

Baca juga: Ini Bedanya Batu Empedu dan Batu Ginjal

Butuh berdiskusi dengan dokter mengenai penyakit batu empedu atau masalah kesehatan lainnya? Halodoc bisa jadi solusinya. Dengan aplikasi Halodoc, kamu bisa ngobrol langsung dengan dokter di mana pun dan kapan pun via Chat atau Voice/Video Call. Setelah berdiskusi, kamu bisa langsung membeli obat yang telah diresepkan oleh dokter di sini, dan pesanan kamu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan