7 Hal yang Bisa Memicu Stroke di Usia Muda

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   14 Oktober 2020
7 Hal yang Bisa Memicu Stroke di Usia Muda7 Hal yang Bisa Memicu Stroke di Usia Muda

Halodoc, Jakarta – Stroke adalah salah satu penyakit berbahaya yang tidak jarang menyebabkan kematian. Risiko penyakit ini semakin meningkat seiring bertambahnya usia, namun hal ini bukan berarti stroke hanya menyerang orangtua saja. Belakangan ini, stroke juga menjadi penyakit yang umum terjadi di kalangan anak muda.

Faktanya, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada Februari 2020 di jurnal Stroke, antara 10 dan 15 persen stroke terjadi pada orang berusia 18 hingga 50 tahun. Meski begitu, penyebab stroke yang dialami oleh orang muda diketahui berbeda dengan penyebab stroke yang dialami oleh orang tua. Dengan mengetahui hal-hal yang memicu stroke di usia muda, kamu dapat melakukan perubahan gaya hidup sedini mungkin guna mencegah stroke terjadi.

Baca juga: Hati-Hati, 7 Keluhan Ini Bisa Menandai Stroke Ringan

Penyebab Stroke di Usia Muda

Pada orang yang lebih tua, stroke sering disebabkan oleh aterosklerosis, yaitu plak sarat kolesterol yang mengeras di arteri dan menghambat aliran darah. Beberapa faktor risiko stroke seperti diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan merokok juga dapat menyebabkan aterosklerosis pada orang yang lebih muda.

Namun, menurut Andrew Russman, ahli saraf dan direktur medis dari Comprehensive Stroke Center di Klinik Cleveland di Ohio, ada masalah jantung tertentu yang tampaknya dapat menjadi penyebab stroke pada orang muda, namun tidak menjadi masalah pada orang yang lebih tua.

Sayangnya, banyak anak muda yang tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi yang mendasari yang berkontribusi terhadap stroke sampai mereka mengalaminya. Berikut ini hal yang dapat memicu stroke di usia muda, yaitu:

1.Patent Foramen Ovale

Sekitar 1 dari 4 orang terlahir dengan memiliki lubang kecil di dua atrium jantung, namun kondisi tersebut biasanya tidak diskrining, sehingga kebanyakan orang tidak tahu bahwa mereka memilikinya.

2.Diseksi Arteri

Sebanyak 25 persen kasus stroke pada orang di bawah usia 45 tahun disebabkan oleh pembuluh darah di leher. Menurut Russman, hal itu bisa terjadi karena sejumlah alasan, termasuk trauma terkait olahraga.

Pembuluh darah terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan dalam sel yang tipis, lapisan otot dan lapisan berserat. Lapisan permukaan yang tipis bisa robek, lalu darah bisa masuk ke dinding pembuluh tersebut. Hal ini menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan bisa menjadi penyebab stroke.

Menurut Cleveland Clinic, gejala diseksi arteri dapat meliputi:

  • Sakit kepala.
  • Rasa nyeri pada leher dan wajah, terutama di sekitar mata.
  • Penglihatan ganda atau kelopak mata yang terkulai.
  • Penurunan indra perasa secara tiba-tiba.

3.Gangguan Pembekuan

Beberapa kondisi termasuk penyakit anemia sel sabit dapat menyebabkan darah membentuk gumpalan yang bisa berubah menjadi bekuan darah dan menyebabkan stroke pada orang muda. Seringnya, stroke adalah indikasi pertama pada orang yang mengalami gangguan pembekuan darah.

4.Penyalahgunaan Zat

Secara khusus, penggunaan kokain akan menyempitkan pembuluh darah sambil meningkatkan penggumpalan sel darah yang menyebabkan pembekuan. Itulah cara obat-obatan berkontribusi terhadap stroke pada orang muda.

Karena itu, menghindari penggunaan narkoba dan konsumsi alkohol dalam jumlah banyak sangat penting untuk mengurangi risiko kamu terkena stroke pada usia berapapun.

Baca juga: Ketahui Pertolongan Pertama untuk Serangan Stroke

Faktor Pemicu Stroke yang Dapat Dicegah

Meskipun kondisi jantung yang dapat memicu stroke di atas tidak bisa dihindari. Namun, kamu masih bisa mencegah faktor risiko berikut yang bisa membuat kamu rentan terkena stroke di kemudian hari:

5.Obesitas

Salah satu alasan stroke meningkat pada orang di bawah usia 45 tahun adalah karena obesitas. Obesitas pada anak-anak dan remaja meningkat di Amerika Serikat (AS). Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), lebih dari 42 persen orang dewasa dan lebih dari 18 persen anak-anak di AS mengalami obesitas. Hal itu meningkatkan risiko seumur hidup untuk terkena stroke. Obesitas meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, tekanan kolesterol dan diabetes, yang merupakan faktor risiko stroke pada usia berapa pun.

Jadi, usahakan untuk menjaga berat badan ideal dengan menerapkan pola makan yang sehat dan aktif bergerak, serta berolahraga secara rutin.

6.Asupan Garam yang Tinggi

Meskipun mengonsumsi makanan yang sehat, segar, dan tidak diolah, serta tidak mengonsumsi minuman manis dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, tapi membatasi asupan garam juga tidak kalah penting.

Jika kamu cenderung mengalami tekanan darah tinggi, mengonsumsi banyak garam dapat membuat kamu kesulitan mengontrol tekanan darah tinggi, yang merupakan penyebab utama stroke.

Sebaiknya, batasi konsumsi makanan siap saji dan fast food yang terkenal akan kandungan natriumnya yang tinggi, serta hindari memberi tambahan garam pada tiap makanan yang kamu konsumsi.

7.Merokok

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Mei 2018 di jurnal Stroke menemukan hubungan yang kuat antara jumlah rokok yang diisap pria di bawah 50 tahun dengan risiko stroke iskemik. Menurut para peneliti, meskipun berhenti merokok adalah gol yang harus dicapai, namun mengurangi rokok saja sudah bisa menjadi cara yang efektif untuk menurunkan risiko stroke pada pria di bawah usia 50 tahun.

Baca juga: Suka Lembur Tingkatkan Risiko Stroke, Benarkah?

Itulah 7 hal yang bisa memicu stroke di usia muda. Bila kamu memiliki kolesterol tinggi atau faktor-faktor lainnya yang dapat memicu stroke, ada baiknya kamu menemui dokter untuk meminta pengobatan untuk mengendalikan kondisi tersebut. Kamu juga bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk minta saran kesehatan atau pengobatan yang tepat. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga.

Referensi:
Everday Health. Diakses pada 2020. How Old Do You Have to Be to Have a Stroke? Younger Than You Think.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Why Are Strokes on the Rise in Younger People?


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan