7 Langkah Pencegahan Radang Gusi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   16 Oktober 2018
7 Langkah Pencegahan Radang Gusi7 Langkah Pencegahan Radang Gusi

Halodoc, Jakarta - Radang gusi bisa juga disebut dengan gingivitis. Kondisi ini merupakan inflamasi atau peradangan yang terjadi pada gusi. Gejala-gejala kondisi ini, antara lain:

  • Adanya perubahan warna gusi menjadi merah tua.
  • Gusi rentan mengalami pendarahan pada saat menyikat gigi.
  • Gusi bengkak tanpa sebab.
  • Gusi yang mengkerut.

Segera atasi radang gusi jika kamu menemukan gejala-gejala tersebut. Karena jika dibiarkan, penyakit ini dapat menyebabkan periodontitis. Kondisi tersebut merupakan infeksi gusi yang dapat merusak jaringan lunak dan tulang penyangga gigi. Jika dibiarkan, hal ini berakibat gigi tanggal dengan sendirinya.

Pengidap radang gusi, jarang menemukan rasa sakit. Sehingga sering kali tidak disadari oleh pengidapnya. Kenali penyebab radang gusi berikut ini:

Tartar

Tartar atau yang kita kenal dengan karang gigi, terbentuk dari plak yang mengeras. Plak akan berubah menjadi tartar dalam kurun waktu tertentu, biasanya lebih dari 10 hari. Biasanya, tartar terbentuk di antara celah gigi dan gusi yang sulit dijangkau oleh sikat gigi, sehingga pembentukannya cenderung tidak terkontrol dan hanya bisa dibersihkan oleh dokter gigi.

Iritasi

Reaksi alergi terhadap bahan yang terkandung oleh pasta gigi, makanan, obat-obatan, atau kawat gigi dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, atau pembengkakan pada jaringan gusi.

Plak

Plak adalah penyebab umum radang gusi. Plak adalah lapisan tak terlihat pada permukaan gigi yang terbentuk oleh koloni bakteri di mulut. Plak akan terlihat dengan jelas, jika gigi tidak dibersihkan secara rutin. Plak dapat dihilangkan dengan menyikat gigi, karena konsistensinya yang lunak. Plak tidak hanya menyebabkan gusi meradang karena infeksi, tapi juga bisa menyebabkan gigi berlubang.

Perawatan Gigi yang Salah

Gigi yang meregang karena usia dan diperbaiki dengan cara yang salah, dapat memudahkan sisa-sisa makanan terjebak di sela-sela gigi. Sering kali, sisa-sisa makanan itu sulit untuk dibersihkan, sehingga lama-kelamaan menyebabkan infeksi. Gigi palsu yang tidak pas juga dapat mengiritasi jaringan gusi, serta menyebabkannya luka atau bengkak.

Hormon

Perubahan kadar hormon pada wanita juga dapat menyebabkan gusi bengkak. Hal ini biasanya bersifat sementara, dengan kasus terpanjang biasanya dikaitkan dengan masalah kehamilan.

Jika kamu mengalami hal-hal di atas. Kamu dapat segera mencegahnya sebelum terjadinya radang pada gusi. Berikut ini adalah langkah-langkah pencegahan radang gusi:

Pola Makan Seimbang

Pola makan seimbang, termasuk vitamin C dan kalsium, dapat meminimalisir risiko radang gusi.

Sikat Gigi

Pastikan kamu menyikat gigi dengan teknik yang tepat, yaitu menyikat dengan membentuk sudut 45 derajat. Gosok gigi dengan gerakan memutar atau vertikal perlahan-lahan, mulai dari permukaan gigi luar ke dalam, dan sikat gigi satu persatu bukan sekaligus.

Obat Kumur

Pakailah obat kumur setelah kamu menyikat gigi. Hal ini akan memaksimalkan kebersihan gigi kamu. Obat kumur mengandung antiseptik yang dapat membunuh bakteri yang menyebabkan penyakit pada gusi.

Benang Gigi

Benang gigi juga berfungsi untuk memaksimalkan kebersihan setelah menyikat gigi. Benang gigi dapat membersihkan sisa kotoran yang sulit dibersihkan oleh sikat gigi.

Hindari Rokok

Jika kamu merokok atau menggunakan produk tembakau lainnya, cobalah untuk berhenti karena tembakau dapat meningkatkan risiko radang gusi.

Hindari Stres

Saat stres, kadar hormon kortisol (penyebab stres) akan meningkat. Kondisi tersebut akan membuat tubuh kamu, termasuk gusi, rentan mengalami peradangan.

Cukup Minum Air

Minum air dengan cukup, terutama setelah makan dapat membantu menghilangkan sisa-sisa makanan. Hal ini dapat mengurangi kemungkinan munculnya bakteri penyebab plak.

Kenali gejala-gejala dan penyebab plak pada gigi sedini mungkin agar tidak terjadi peradangan pada gusi. Kamu bisa mendapatkan tips-tips kesehatan lainnya dan ngobrol langsung dengan dokter ahli di aplikasi Halodoc melalui Chat, Voice/Video Call. Tidak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat dengan layanan Apotek Antar dari Halodoc. Yuk, download aplikasinya sekarang!

Baca juga:

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan