8 Fakta tentang Batu Kandung Kemih yang Bikin Susah ke Toilet

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   01 November 2018
8 Fakta tentang Batu Kandung Kemih yang Bikin Susah ke Toilet8 Fakta tentang Batu Kandung Kemih yang Bikin Susah ke Toilet

Halodoc, Jakarta – Pernah mendengar tentang penyakit batu kandung kemih? Jangan membayangkan batu yang satu ini seperti batu pada umumnya. Nyatanya, batu kandung kemih atau bladder calculi terbentuk dari endapan mineral yang ada di dalam kandung kemih. Batu ini bisa muncul dalam berbagai ukuran. Bila batu kandung kemih ini muncul, maka bisa menyebabkan saluran urine tersumbat sehingga pengidapnya akan mengalami kesulitan saat buang air kecil. Yuk simak, beberapa fakta yang perlu kamu tahu seputar batu kandung kemih di sini.

1. Lebih Sering Terjadi pada Laki-laki

Sebenarnya semua orang memiliki risiko untuk mengidap batu kandung kemih. Namun, kondisi ini lebih sering terjadi pada laki-laki lanjut usia (biasanya di atas 52 tahun), terutama mereka yang mengalami pembesaran prostat.

2. Batu Kandung Kemih Berbeda dengan Batu Ginjal

Kamu mungkin mengira batu kandung kemih sama dengan batu ginjal. Nyatanya, proses pembentukan batu kandung kemih berbeda dengan batu ginjal, sehingga keduanya tidak bisa disamakan. Namun, batu ginjal yang berukuran kecil bisa masuk ke dalam kandung kemih dan menjadi batu kandung kemih.

3. Diet Bisa Sebabkan Batu Kandung Kemih

Buat kamu yang sedang berdiet, hati-hati! Karena diet bisa meningkatkan risiko pembentukan batu kandung kemih. Lebih tepatnya, orang yang melakukan diet tinggi lemak, gula, ataupun garam, tapi kurang mengonsumsi asupan vitamin A dan B lah yang berisiko lebih tinggi mengidap batu kandung kemih. Kurang minum air juga bisa menyebabkan terbentuknya batu kandung kemih.  

4. Sering Menahan Pipis Memicu Terbentuknya Batu Kandung Kemih

Hati-hati juga buat kamu yang sering menahan pipis atau buang air kecil. Pasalnya, kebiasaan tersebut akan menyebabkan aliran urine tidak lancar, sehingga berpotensi mengakibatkan terjadinya pengendapan di saluran urine. Hal inilah yang akhirnya memicu terjadinya batu kandung kemih.

5. Batu Kandung Kemih menjadi Pertanda Penyakit Tertentu

Munculnya batu kandung kemih juga bisa menjadi pertanda adanya kondisi medis tertentu. Diabetes, cedera tulang, dan stroke adalah beberapa penyakit yang bisa merusak saraf yang mengontrol kandung kemih. Akibatnya, urine tidak bisa dikeluarkan seluruhnya dan jadi mengendap, sehingga memicu terbentuknya batu kandung kemih.

6. Nyeri Saat Pipis Bisa menjadi Salah Satu Gejalanya

Gejala batu kandung kemih biasanya baru dirasakan pengidapnya bila batu tersebut sudah menyumbat saluran urine atau melukai dinding kandung kemih. Itulah mengapa pengidap batu kandung kemih akan merasa nyeri setiap buang air kecil. Namun selain rasa nyeri, gejala-gejala batu kandung kemih lainnya adalah:

  • Ada bercak darah dalam urine.

  • Kesulitan buang air kecil (BAK).

  • Warna urine terlihat lebih pekat dan gelap.

  • Merasa ingin selalu buang air.

  • BAK tidak lancar atau tersendat-sendat.

  • Perut bagian bawah terasa nyeri.

  • Pada pria, Mr P terasa tidak nyaman atau sakit.

7. Spiral CT Scan adalah Cara yang Paling Efektif Mendeteksi Batu

Ada beberapa cara yang biasanya dilakukan dokter untuk memeriksa apakah seseorang memiliki batu kandung kemih. Namun, di antara banyaknya cara tersebut, Spiral CT Scan lah yang dianggap sebagai pemeriksaan paling akurat dan sensitif untuk mendeteksi batu kandung kemih. Spiral CT Scan bisa mendeteksi berbagai jenis batu kandung kemih, bahkan yang ukurannya kecil sekalipun.

8. Pengobatan Disesuaikan dengan Ukuran Batu

Bila ukuran batu yang ada di dalam kandung kemih pengidap cukup kecil, dokter mungkin hanya akan menyarankan pengidap untuk banyak minum air putih, minimal 1,2 liter per hari. Tujuannya agar batu kandung kemih bisa keluar sendiri saat buang air kecil.

Namun, bila ukuran batu cukup besar, maka ada dua pilihan pengobatan yang bisa dilakukan dokter. Pertama adalah cystolitholapaxy, yaitu prosedur menghancurkan batu kandung kemih dengan menggunakan laser maupun gelombang suara ultrasonik atau alat mekanis khusus. Namun, bila ukuran batu kandung kemih terlalu besar dan keras untuk dikeluarkan dengan cara cystolitholapaxy, maka dokter akan melakukan pembedahan.

Batu kandung kemih dapat membuat kamu merasa tersiksa saat buang air kecil. Karena itu, kamu disarankan untuk minum air yang banyak agar bisa terhindar dari kondisi tersebut. Kalau kamu sakit dan butuh saran kesehatan, gunakan saja aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan