Awas, 8 Faktor ini Tingkatkan Dermatitis Seboroik

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   17 Januari 2019
Awas, 8 Faktor ini Tingkatkan Dermatitis SeboroikAwas, 8 Faktor ini Tingkatkan Dermatitis Seboroik

Halodoc, Jakarta - Gangguan kulit yang satu ini akan membuat kamu merasa tidak percaya diri jika mengalaminya. Kondisi ini adalah dermatitis seboroik yang bisa mengenai kulit kepala dan area tubuh berminyak seperti punggung, wajah, dahi, ketiak, pangkal paha, serta dada bagian atas. Jika terjadi pada kulit kepala, akan menyebabkan kulit kepala berwarna merah, berketombe, dan bersisik.

Untungnya, dermatitis seboroik ini bukan penyakit menular, meskipun begitu dapat memengaruhi rasa percaya diri kamu. Selain ketombe, dermatitis seboroik sering juga disebut dengan psoriasis seboroik dan eksim seboroik. Sedangkan dermatitis seboroik yang menjangkiti bayi disebut dengan cradle cap.

Hal yang perlu diwaspadai juga adalah dermatitis seboroik dapat menyerang orang dengan segala usia. Setidaknya 1-3 persen dewasa muda pernah mengalami gangguan kulit ini. Namun, orang dengan masalah kekebalan tubuh (pengidap HIV/AIDS atau penyakit parkinson) lebih rentan mengalaminya, terutama jika sedang stres. Kondisi ini juga berpotensi memperburuk gejala yang sudah ada.

Baca juga: Dermatitis Seboroik atau Ketombe? Ketahui Apa Bedanya

Meski belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, kemungkinan gangguan dermatitis seboroik berkaitan dengan jamur malassezia yang terdapat pada pelepasan minyak di permukaan kulit. Selain itu, peradangan yang terkait dengan psoriasis juga dapat menjadi penyebab dermatitis seboroik.

Selain dua kemungkinan di atas, sejumlah faktor yang meningkatkan risiko terkena penyakit ini di antaranya adalah:

  1. Gagal jantung.

  2. Obat-obatan tertentu.

  3. Penyakit kejiwaan dan gangguan saraf (misalnya depresi dan penyakit parkinson).

  4. Kebiasaan menggaruk kulit wajah.

  5. Penyakit yang menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS, kanker, penerima transplantasi organ tubuh, dan pankreatitis alkoholik.

  6. Penyakit endokrin yang dapat menyebabkan obesitas, seperti diabetes.

  7. Cuaca yang dingin dan kering.

  8. Stres hingga faktor genetik.

Siapapun yang memiliki kulit berminyak, bayi baru lahir, dan orang dewasa berusia antara 30-60 (terutama wanita), biasanya lebih berisiko terkena dermatitis seboroik.

Mengganggu Banyak Daerah Tubuh

Hampir sebagian besar tubuh bisa mengalami dermatitis, tetapi daerah yang paling sering yaitu kulit kepala, bulu mata, alis, dan sisi hidung kamu. Dada atas, punggung, dan banyak bagian tubuh lain yang berminyak, seperti lipatan paha, ketiak juga dapat terkena gangguan ini. Gejala dapat berupa ketombe, ruam popok, kulit kering mengelupas, sisik berminyak, gatal ringan, ruam, kulit seperti lilin (khususnya di belakang telinga), dan kulit memerah (terutama di sekitar hidung dan tengah dahi).

Baca juga: Dua Penyebab Penyakit Dermatitis Seboroik yang Harus Diwaspadai

Bagian tubuh lain yang umumnya mengalami dermatitis seboroik adalah area kulit seperti kulit kepala, alis, kelopak mata, hidung, bibir, di belakang telinga, saluran telinga luar, dan daerah dada. Sementara itu, gejala yang umum terjadi ketika mengalami dermatitis seboroik adalah:

  • Lesi kulit.

  • Tampak plak pada area yang luas.

  • Kulit berminyak.

  • Tampak kulit bersisik putih atau kekuningan, dan mudah mengelupas.

  • Gatal.

  • Kulit kemerahan.

  • Rambut rontok.

Untuk mengatasi gangguan dermatitis seboroik, sebenarnya kamu dapat memakai semacam krim, sampo, atau bahkan losion khusus yang dapat mengobati masalah kulit ini. Krim biasanya berfungsi untuk melawan bakteri penyebab penyakit. Kemudian dibantu juga dengan sampo yang dapat membunuh jamur di kulit kepala. Di samping itu, losion pun mampu untuk membuat sistem kekebalan tubuh mampu menanggulangi masalah dermatitis seboroik ini.

Baca juga: Ketombe Bandel, Jangan-jangan Dermatitis Seboroik

Jika kamu mengkhawatirkan ada sebuah gejala tertentu, sebaiknya segera diskusikan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc kamu. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video. Kamu juga bisa beli obat di Halodoc. Tanpa perlu keluar rumah, pesanan kamu akan diantarkan dalam waktu satu jam. Ayo, download aplikasinya di App Store dan Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan