Halodoc, Jakarta – Batu ginjal adalah endapan keras yang terbuat dari mineral dan garam yang terbentuk di dalam ginjal. Penyakit ini bisa berkembang di satu atau kedua ginjal dan paling sering dialami oleh orang dewasa dan lanjut usia (lansia). 

Pada lansia, batu ginjal tidak hanya bisa menyebabkan mereka merasa tidak nyaman saat berkemih, tapi juga berpotensi menyebabkan berbagai komplikasi serius bila tidak segera ditangani. Penting untuk mewaspadai batu ginjal pada lansia dengan cara mengenali gejalanya. Dengan begitu, pengobatan pun bisa dilakukan sedini mungkin.

Baca juga: Batu Ginjal Bisa Berakhir pada Gagal Ginjal, Benarkah?

Apa Penyebab Batu Ginjal pada Lansia?

Batu ginjal terbentuk ketika urine mengandung lebih banyak zat pembentuk kristal, seperti kalsium, oksalat dan asam urat, daripada yang bisa diencerkan oleh cairan dalam urine. Pada saat yang sama, urine mungkin kekurangan zat yang mencegah kristal saling menempel, sehingga menciptakan lingkungan yang ideal untuk pembentukan batu di dalam ginjal.

Tidak ada penyebab tunggal yang pasti dari batu ginjal. Namun, beberapa faktor berikut biasanya meningkatkan risiko lansia mengalami penyakit tersebut:

• Kurang minum. Tidak minum cukup air setiap hari bisa meningkatkan risiko.
• Kegemukan atau obesitas. Indeks massa tubuh yang tinggi, ukuran pinggang yang besar, dan penambahan berat badan sudah dikaitkan dengan risiko penyakit ginjal ini.
• Mengidap penyakit pencernaan dan menjalani operasi. Operasi bypass lambung, penyakit radang usus atau diare kronis bisa memengaruhi penyerapan kalsium dan air dalam tubuh, sehingga meningkatkan jumlah zat pembentuk batu dalam urine.
• Sedang mengonsumsi beberapa jenis obat. Suplemen makanan, vitamin C, pencahar (bila digunakan secara berlebihan), antasida berbasis kalsium, dan obat-obatan tertentu untuk migrain dan depresi bisa meningkatkan risiko.
• Memiliki kondisi medis yang meningkatkan kadar zat tertentu dalam urine.

Gejala yang Perlu Diperhatikan

Batu ginjal biasanya tidak menimbulkan gejala sampai batu itu bergerak di dalam ginjal dan masuk ke ureter, saluran yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih. Bila tersangkut di ureter, batu bisa menghalangi aliran urine dan menyebabkan ginjal membengkak dan ureter kejang, yang terasa sangat menyakitkan.

Pada saat itu, ada beberapa gejala yang bisa dialami lansia:

1. Nyeri parah dan tajam di samping dan punggung, di bawah tulang rusuk.
2. Rasa nyeri yang menjalar ke perut bagian bawah dan selangkangan.
3. Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil.

Tanda dan gejala lain yang mungkin bisa terjadi, antara lain:

4. Urine berwarna merah muda, merah atau coklat.
5. Urine berwarna keruh atau berbau tidak sedap.
6. Dorongan untuk buang air kecil terus-menerus, buang air kecil lebih sering dari biasanya, atau buang air kecil dalam jumlah sedikit.
7. Mual dan muntah.
8. Demam dan menggigil bila ada infeksi.

Bila kamu mencurigai orangtua kamu memiliki batu ginjal berdasarkan keluhan-keluhan yang mereka sampaikan, sebaiknya segera periksakan mereka ke dokter. Kamu juga bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk minta saran kesehatan. Mendapatkan perawatan medis segera adalah kunci untuk mencegah komplikasi.

Baca juga: Inilah Perbedaan Gejala dari Batu Kandung Kemih dan Batu Ginjal

Pengobatan yang Bisa Dilakukan

Pengobatan tergantung pada ukuran batu , di mana letaknya dan jenis batu ginjal yang dialami lansia. Bila batu cukup kecil, dokter mungkin hanya akan menyarankan orang tua kamu untuk minum lebih banyak cairan, sehingga mereka bisa mengeluarkan batu saat buang air kecil. Namun, batu yang berukuran besar mungkin perlu dipecah atau diangkat dengan operasi.

Penyakit ginjal satu ini juga sangat mungkin untuk terjadi lagi. Karena itu, untuk mencegah batu ginjal, pastikan orangtua minum banyak air setiap hari agar tidak mengalami dehidrasi.

Baca juga: Ketahui Prosedur Operasi untuk Atasi Batu Ginjal

Itulah gejala batu ginjal yang bisa dialami lansia. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga untuk memudahkan kamu untuk mendapatkan solusi kesehatan terlengkap untuk lansia.

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Kidney stones.

National Health Service. Diakses pada 2021. Kidney stones