Hati-Hati, Ini 8 Hal yang Bisa Sebabkan Patah Pelvik

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   19 Februari 2019
Hati-Hati, Ini 8 Hal yang Bisa Sebabkan Patah PelvikHati-Hati, Ini 8 Hal yang Bisa Sebabkan Patah Pelvik

Halodoc, Jakarta – Kamu berisiko mengalami patah pelvik bila tulang panggul kamu terbentur oleh sesuatu yang keras. Itulah mengapa patah pelvik sering disebut juga patah tulang panggul. Biasanya beberapa kejadian, seperti terjatuh, kecelakaan, ataupun cedera bisa memicu kondisi tersebut terjadi.

Patah pelvik bisa terjadi pada siapa saja dan usia berapa saja. Namun, beberapa faktor tertentu bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami patah pelvik. Cari tahu apa saja penyebab patah pelvik di sini agar kamu bisa mencegahnya.

Pelvis adalah cincin tulang yang terletak di ujung bawah tubuh, tepatnya di antara tulang belakang dan kaki. Tulang panggul terdiri dari: sacrum (tulang segitiga besar di pangkal tulang belakang) coccyx (tulang ekor), dan tulang pinggul.

Patah pelvik atau fraktur pelvis merujuk pada kondisi patahnya satu atau lebih tulang-tulang yang membentuk tulang panggul, karena benturan yang sangat keras. Misalnya, karena jatuh dari tempat tinggi atau mengalami kecelakaan motor. Patah pelvik termasuk kondisi yang jarang terjadi.

Dari semua kasus patah tulang yang dialami oleh orang dewasa, hanya tiga persen di antaranya adalah patah pelvik. Ini karena panggul adalah struktur yang berbentuk seperti cincin, fraktur yang terjadi di salah satu bagian struktur seringkali menyebabkan fraktur atau kerusakan ligamen titik lain dalam struktur tersebut. Patah pelvik juga bisa menimbulkan komplikasi berupa ruptur uretra dan ruptur kandung kemih.

Berdasarkan letaknya, patah pelvik bisa dibagi menjadi dua kategori, yaitu patah tulang yang terjadi pada bagian tulang paha yang terletak di dalam soket sendi (intrakapsular) dan patah tulang paha yang berada di luar soket (ekstrakapsular).

Penyebab Patah Pelvik

Pada dasarnya, patah pelvik disebabkan karena tulang panggul mendapat benturan yang sangat keras. Tapi, beberapa faktor berikut bisa meningkatkan seseorang mengalami patah pelvik:

1. Usia

Patah pelvik sebenarnya bisa dialami oleh siapa saja di usia berapapun. Pada orang muda, kondisi ini sering terjadi karena terjatuh, cedera saat berolahraga, ataupun kecelakaan. Tapi, patah pelvik lebih sering dialami oleh orang-orang berusia 65 tahun, karena mereka lebih mudah terjatuh. Ini bisa terjadi karena adanya penurunan kondisi kesehatan (khususnya kekuatan tulang), gangguan penglihatan, dan masalah keseimbangan tubuh.

2. Osteoporosis

Wanita lansia yang mengidap penyakit tulang keropos (osteoporosis) karena pernah mengalami trauma, seperti terjatuh atau terbentur sebelumnya juga berisiko tinggi patah pelvik. Tapi, patah pelvik juga bisa terjadi meski tanpa ada riwayat trauma atau jatuh sebelumnya, lho. Kondisi ini biasanya dialami oleh orang-orang yang memang memiliki tulang yang sangat rapuh. Salah satu kondisi yang dapat merapuhkan tulang dan membuat seseorang lebih mudah mengalami patah tulang pinggul adalah kanker.

Baca juga: Osteogenesis Imperfecta, Penyakit yang Bikin Tulang Mr Glass Mudah Patah

Khusus bagi pengidap osteoporosis, tumpuan yang kurang tepat pada kaki saja bisa menyebabkan patah tulang, karena kondisi tulang mereka memang sangat rentan.

3. Jenis Kelamin

Patah pelvik lebih banyak dialami oleh wanita dibandingkan pria. Ini karena perubahan hormon estrogen yang terjadi saat menopause membuat wanita lebih cepat kehilangan kepadatan tulang. Diperkirakan sekitar 80 persen pengidap patah pelvik adalah wanita.

Baca juga: Cegah Keropos Tulang untuk Perempuan, Lakukan Hal Ini

4. Kekurangan Nutrisi

Dua nutrisi yang sangat penting untuk pembentukan tulang adalah kalsium dan vitamin D. Kekurangan kedua nutrisi tersebut bisa meningkatkan risiko patah pelvik.

5. Kurang Gerak

Melakukan olahraga, seperti berjalan dan berlari bermanfaat untuk memperkuat tulang dan otot. Sebaliknya, jarang berolahraga bisa memicu tulang menjadi kurang padat dan lemah. Itulah mengapa kurang berolahraga menyebabkan kamu lebih berisiko terkena patah pelvik. Tapi, melakukan olahraga yang rawan benturan dan banyak melakukan kontak fisik yang keras juga meningkatkan risiko patah pelvik.

Baca juga: 5 Jenis Olahraga yang Dapat Menyehatkan Tulang & Sendi

6. Masalah Kesehatan

Adanya masalah kesehatan tertentu, seperti gangguan endokrin dan pencernaan bisa menurunkan kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium dan vitamin D. Kondisi inilah yang memicu terjadinya patah pelvik.

7. Kebiasaan Tidak Sehat

Merokok dan minum-minuman keras bisa menghambat proses pembentukan dan pemulihan tulang, sehingga membuat tulang menjadi rapuh.

8. Efek Samping Obat-Obatan Tertentu

Mengonsumsi steroid jangka panjang, seperti obat asma, bisa menyebabkan seseorang rentan mengalami patah tulang.

Itulah 8 hal yang bisa sebabkan patah pelvik. Bila kamu memiliki salah satu dari faktor risiko tersebut, tanyakanlah cara-cara mencegah patah pelvik kepada dokter lewat aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App  Store dan Google Play.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan