8 Kebiasan untuk Mencegah Emboli

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   27 November 2018
8 Kebiasan untuk Mencegah Emboli8 Kebiasan untuk Mencegah Emboli

Halodoc, Jakarta - Mau tersumbatnya di otak atau pun di paru-paru, yang namanya penyumbatan aliran darah merupakan kondisi medis yang amat serius. Dalam dunia medis hal ini disebut sebagai emboli. Kata ahli, emboli merupakan kondisi ketika benda atau zat asing, seperti gumpalan darah ataupun gelembung gas tersangkut dalam pembuluh darah. Nah, gumpalan inilah yang nantinya akan menyebabkan penyumbatan aliran darah.

Penyumbatan ini akan menimbulkan gejala-gejala yang berbeda pada tiap orang, bergantung pada tipe dan lokasi pembuluh darah yang tersumbat. Ingat, seluruh jaringan dan organ membutuhkan oksigen yang dipasok melalui aliran darah. Nah, bila pasokan darah ke organ utama, seperti otak, jantung, dan paru-paru terhambat emboli, maka organ tersebut bisa kehilangan fungsinya.

Lantas, bagaimana sih cara mencegah emboli?

Ketahui Cara Mencegahnya

Hmm, sebenarnya masalah emboli ini enggak selalu dapat dicegah. Akan tetapi, setidaknya ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan untuk menurunkan risikonya. Nah, berikut kebiasaan untuk mencegah emboli.

  1. Menerapkan pola diet sehat rendah lemak dan tinggi serat. Menunya mencakup biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran-sayuran.

  2. Turunkan berat badan bila obesitas. Cara terbaik dengan kombinasi antara aktivitas fisik dan asupan makanan sehat serta mengontrol asupan kalori.

  3. Batasi asupan garam dalam menu sehari-hari, tak lebih dari satu sendok teh tiap harinya.

  4. Mencegah emboli juga bisa melalui rutin berolahraga setidaknya 150 menit tiap minggunya.

  5. Tidak merokok atau mengonsumsi alkohol.

  6. Hindari duduk terlalu lama atau gaya hidup yang tidak aktif.

  7. Hindari menggunakan pakaian ketat.

  8. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Kenali Gejalanya

Menurut ahli, emboli ini bisa menyebabkan dua masalah serius. Pertama, stroke karena terhambatnya aliran darah ke otak. Kedua, emboli paru ketika terhambatnya arteri yang mengantarkan darah dari jantung ke paru-paru karena benda asing. Bagaimana dengan gejalanya?

Bila seseorang mengalami penyumbatan pada pembuluh darah di paru-paru, maka gejala yang timbul bisa berupa nyeri dada, sesak napas, dan batuk. Sedangkan bila penyumbatannya terjadi di otak, gejalanya lain lagi. Misalnya, kelumpuhan anggota tubuh dan gangguan bicara.

Namun dalam beberapa kasus emboli, adakalanya tak menunjukkan gejala pada pengidapnya. Pasalnya, hal itu disebabkan karena zat asing tersebut enggak sepenuhnya menyumbat pembuluh darah.

Awasi Penyebabnya

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, emboli ini disebabkan oleh benda asing yang seharusnya enggak ada di aliran darah. Nah, benda asing yang bisa menyebabkan emboli, seperti:

1. Bekuan Darah

Bekuan darah ini bisa bergerak mengikuti aliran darah yang ujung-ujungnya bisa melekat dan menghambat aliran darah menuju suatu organ. Kata ahli, darah mengandung agen pembekuan alami yang tugasnya mencegah terjadinya perdarahan berlebih.

Sayangnya, ada beberapa kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan bekuan darah pada pembuluh darah vena meski tak ada perdarahan. Misalnya, kanker, kehamilan, penyakit jantung, dan obesitas.

2. Lemak

Menurut penjelasan ahli, patah tulang pada bagian tubuh tertentu bisa menyebabkan partikel lemak dalam tulang dikeluarkan. Nah, partikel inilah yang bisa memasuki aliran darah yang nantinya bisa menyebabkan  sumbatan.

3. Udara

Udara juga menjadi salah satu penyebab emboli yang umum terjadi. Emboli ini bisa terjadi ketika udara atau gas lain masuk ke aliran darah. Biasanya, kondisi ini lebih berisiko terjadi pada penyelam yang melakukan scuba diving.

Mau tahu cara mencegah emboli paru atau memiliki keluhan kesehatan? Kamu bisa kok bertanya kepada dokter ahli melalui aplikasi Halodoc . Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan