Ini Gejala Gangguan Fungsi Usus Besar

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   18 Mei 2021
Ini Gejala Gangguan Fungsi Usus BesarIni Gejala Gangguan Fungsi Usus Besar

Halodoc, Jakarta - Gangguan usus besar disebut juga kolitis ulseratif yang tak lain merupakan jenis penyakit radang usus. Kolitis ulseratif terjadi ketika lapisan usus besar, rektum, atau keduanya meradang. Peradangan mengakibatkan luka kecil yang disebut bisul di lapisan usus besar. 

Usus besar merupakan bagian dari saluran pencernaan. Setelah makanan dipecah di perut dan diserap di usus kecil, sisa makanan yang tidak bisa dicerna melewati usus besar. Fungsi usus besar, yaitu menyerap sisa air, garam, dan vitamin dari bahan makanan, kemudian mengubahnya menjadi kotoran. Apa yang terjadi jika terdapat gangguan pada usus besar dan bagaimana gejalanya?


Gejala Gangguan pada Usus Besar Bervariasi

Keseriusan gejala kolitis ulseratif bervariasi pada setiap orang yang mengalaminya. Gejalanya bisa berubah seiring waktu. Seseorang yang didiagnosis kolitis ulseratif mungkin mengalami periode gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali. Namun, gejala bisa kembali dan menjadi parah, kondisi ini disebut flare-up

Baca juga: 5 Cara Tepat Menghentikan Diare

Berikut adalah gejala umum kolitis ulseratif atau gangguan usus besar, yaitu:

  1. Diare, sering disertai darah atau nanah.
  2. Sakit perut dan kram.
  3. Nyeri rektal.
  4. Pendarahan rektal yang mengeluarkan sedikit darah dalam tinja.
  5. Ketidakmampuan mampu buang air besar meski terdesak.
  6. Penurunan berat badan. 
  7. Kelelahan.
  8. Demam.

Kebanyakan pengidap kolitis ulseratif memiliki gejala ringan hingga sedang. Perjalanan kolitis ulseratif setiap orang bisa bervariasi, beberapa orang mengalami remisi dalam waktu lama. Jika kamu mengalami salah satu dari gejala tersebut, segera buat janji ketemu dokter untuk konsultasi lebih lanjut. 

Diet dan Stres Penyebab kolitis ulseratif

Belum diketahui secara pasti penyebab kolitis ulseratif. Hanya saja, diet dan stres diduga sebagai salah satu penyebabnya. Setidaknya diet dan stres bisa memperburuk kolitis ulseratif.  Selain itu, kerusakan sistem kekebalan tubuh juga bisa menyebabkan kondisi ini. 

Ketika sistem kekebalan mencoba melawan virus atau bakteri yang menyerang, respons kekebalan yang abnormal menyebabkan sistem kekebalan juga menyerang sel-sel di saluran pencernaan. Faktor keturunan tampaknya juga berperan dalam kolitis ulseratif. 

Baca juga: Stres Bisa Sebabkan Obesitas, Ini Alasannya

Terdapat beberapa jenis kolitis ulseratif yang perlu diwaspadai, di antaranya:

  • Proktitis ulseratif. Peradangan terbatas pada area yang paling dekat dengan anus (rektum), dan pendarahan rektal mungkin satu-satunya tanda penyakit ini. 
  • Proctosigmoiditis. Peradangan melibatkan rektum dan kolon sigmoid, ujung bawah usus besar. Tanda dan gejala termasuk diare berdarah, kram perut dan nyeri, dan ketidakmampuan untuk buang air besar meskipun ada keinginan untuk melakukannya. 
  • Kolitis sisi kiri. Peradangan meluas dari rektum ke atas melalui sigmoid dan kolon desendens. Tanda dan gejalanya, yaitu diare berdarah, kram perut dan nyeri di sisi kiri, serta rasa mendesak untuk buang air besar. 
  • Pankolitis. Jenis ini memengaruhi seluruh usus besar dan menyebabkan serangan diare berdarah yang mungkin parah, kram dan nyeri perut, kelelahan, dan penurunan berat badan yang signifikan. 

Baca juga: 6 Makanan Berserat Terbaik untuk Kesehatan

Kolitis ulseratif termasuk penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Namun, pengobatan juga mesti tetap dilakukan untuk meringankan gejala. Penanganan penyakit ini juga penting untuk mencegah kambuhnya gejala. Ada beberapa langkah-langkah pengobatan yang bisa dilakukan, antara lain: 

  • Pemberian obat untuk mengurangi peradangan.
  • Pemberian obat untuk menekan respons sistem kekebalan tubuh yang memicu peradangan.
  • Tindakan operasi, jika pengidap sering mengalami serangan parah yang tidak dapat ditangani dengan obat-obatan.

Perubahan gaya hidup juga dapat mencegah kekambuhan dan memburuknya gejala. Caranya dengan mengonsumsi makanan rendah lemak, perbanyak asupan cairan dan serat, mengonsumsi suplemen, batasi konsumsi produk susu, serta menghindari minuman keras dan rokok. Sebaiknya juga kelola stres dengan baik dan rutin berolahraga atau melakukan relaksasi. Pertanyaan lebih lanjut mengenai gangguan fungsi usus besar bisa ditanyakan kepada dokter melalui aplikasi Halodoc.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Ulcerative colitis.
Healthline. Diakses pada 2021. What Is Ulcerative Colitis?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan