Ada Bercak Darah di BAB Bisa Jadi Gejala Kanker Rektum

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   23 Juni 2020
Ada Bercak Darah di BAB Bisa Jadi Gejala Kanker RektumAda Bercak Darah di BAB Bisa Jadi Gejala Kanker Rektum

Halodoc, Jakarta – Adanya bercak darah pada feses saat buang air besar sebaiknya jangan disepelekan, karena seringkali itu adalah indikasi dari masalah kesehatan yang serius. Bercak darah pada BAB bisa jadi adalah gejala kanker rektum. Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut di sini.

Kanker rektum adalah kanker yang berkembang di rektum yang terletak di ujung usus besar (kolon). Dikarenakan rektum dan usus besar adalah bagian dari sistem pencernaan, kanker rektum dan kanker usus besar sering dikelompokkan ke dalam kanker kolorektal. Kanker rektum adalah salah satu kanker ganas yang sering terjadi dan jenis kanker paling umum kedua pada kanker usus besar.

Baca juga: Ini Bedanya Kanker Rektum dengan Kanker Kolorektal

Bercak Darah pada Feses adalah Tanda Peringatan Kanker Rektum

Ada banyak gejala yang bisa muncul akibat kanker rektum. Salah satu gejala yang dapat menjadi tanda peringatan untuk kanker rektum adalah bercak darah pada feses. 

Bercak darah ini kadang-kadang hanya terlihat sebagai bintik-bintik berwarna merah terang, atau bahkan tidak terlihat sama sekali oleh mata telanjang. Hal ini karena tingkat keparahan gejala yang muncul tergantung pada perkembangan dan lokasi penyakit.

Selain itu, feses juga bisa tampak sangat gelap atau hitam yang menandakan adanya darah kering. Bila kamu melihat ada bercak darah pada feses, sebaiknya segera bicarakan dengan dokter. Cek feses dapat dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat darah dalam feses, di mana pemeriksaan tambahan mungkin juga perlu dilakukan untuk membantu dokter menentukan sumber darah dan cara pengobatan yang tepat.

Baca juga: Benarkah Alkoholik Berisiko Terserang Kanker Rektum?

Gejala Kanker Rektum Lainnya

Selain, bercak darah pada feses, ada juga beberapa gejala lain yang dapat mengindikasikan kanker rektum, yaitu:

  • Perubahan pada kebiasaan buang air besar, seperti diare, sembelit, atau buang air besar lebih sering.

  • Sakit perut.

  • Terdapat lendir di feses.

  • Anemia defisiensi besi.

  • Perut terasa penuh meski sudah buang air besar.

  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.

  • Mudah lelah.

Cara Mendiagnosis Kanker Rektum

Kanker rektum seringkali terdiagnosis ketika dokter menganjurkan untuk melakukan tes untuk mendiagnosis penyakit lain. Hal ini karena kanker rektum kadang-kadang tidak menimbulkan gejala yang signifikan. 

Pengidap kanker rektum yang tidak mengalami gejala biasanya baru mengetahui tentang keberadaan penyakit tersebut ketika mereka menjalani skrining kolonoskopi, yaitu pemeriksaan yang direkomendasikan untuk orang berusia 50 tahun dan untuk orang yang berisiko kanker kolorektal.

Pada prosedur kolonoskopi, dokter akan menggunakan tabung tipis dan fleksibel yang dilengkapi dengan kamera video di ujungnya (kolonoskop) untuk melihat bagian dalam usus besar dan rektum. Biasanya, dokter mungkin juga akan mengambil sampel jaringan kecil (biopsi) dari area yang tampak mencurigakan selama kolonoskopi. Menganalisis jaringan tersebut di laboratorium dapat membantu dokter menentukan diagnosis.

Pengobatan Kanker Rektum

Seringkali dibutuhkan lebih dari satu jenis pengobatan atau modalitas untuk menangani kanker rektum. Pada umumnya, modalitas pengobatan yang digunakan untuk kanker rektum sama dengan modalitas yang digunakan untuk mengobati banyak jenis kanker lainnya, antara lain:

  • Operasi untuk mengangkat tumor.

  • Kemoterapi, biasanya terdiri dari dua atau lebih obat yang ditargetkan pada sel kanker. Pada orang dengan kanker rektum, kemoterapi sering digunakan bersama dengan terapi radiasi, baik sebelum maupun setelah operasi.

  • Terapi radiasi. Metode yang menggunakan sinar bertenaga tinggi seperti sinar X ini bermanfaat untuk membunuh sel-sel kanker.

Baca juga: Terapi Radiasi Bisa Obati Kanker Rektum, Ini Faktanya

Jadi, bila kamu menemukan bercak darah pada feses, apalagi disertai dengan penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Sebab, kondisi tersebut bisa jadi adalah gejala kanker rektum. 

Untuk melakukan pemeriksaan terkait kondisi kesehatan yang kamu alami, kamu bisa langsung buat janji di rumah sakit pilihanmu lewat aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Rectal cancer.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan