Ada Luka di Badan, Perlu Tahu Beda Gangrene Basah dan Gangrene Kering

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   27 Februari 2019
Ada Luka di Badan, Perlu Tahu Beda Gangrene Basah dan Gangrene KeringAda Luka di Badan, Perlu Tahu Beda Gangrene Basah dan Gangrene Kering

Halodoc, Jakarta – Gangrene atau borok yang biasanya terjadi pada luka di kaki pengidap diabetes diketahui terbagi menjadi dua jenis. Ada gangrene kering dan ada juga yang disebut sebagai gangrene basah. Apa bedanya? Penting untuk mengetahui perbedaan kedua jenis gangrene tersebut, agar kamu bisa memberikan penanganan yang tepat.

Apa Itu Gangrene?

Sebelum mengetahui bedanya gangrene basah dan gangrene kering. Kamu perlu tahu dulu apa yang dimaksud dengan gangrene. Gangrene adalah kondisi yang terjadi ketika jaringan tubuh mati akibat tidak mendapat pasokan darah yang cukup atau akibat infeksi bakteri yang berat.

Kondisi serius ini paling sering terjadi di tungkai, jari kaki, atau jari tangan, bahkan juga bisa terjadi pada otot serta organ dalam. Gangrene adalah kondisi serius yang tidak boleh dibiarkan karena bisa berujung pada amputasi hingga kematian.

Baca juga: Ketahui Pencegahan dan Penanganan Gangrene

Bedanya Gangrene Basah dan Gangrene Kering

Ada dua jenis gangrene yang biasanya terjadi pada pengidap diabetes, yaitu gangrene basah dan gangrene kering. Kedua jenis gangrene ini biasanya terjadi di kaki.

Gangrene kering pada dasarnya adalah sel dan saraf di kaki yang mati akibat terjadinya penyumbatan pembuluh darah arteri di kaki. Pembuluh darah yang tersumbat menyebabkan aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi untuk sel tidak bisa mengalir lancar. Akibatnya, sel tersebut akan mati. Selain pada pengidap diabetes, gangrene kering juga umumnya menimpa pengidap penyakit arteri perifer.

Gejala awal terjadinya penyumbatan pembuluh darah arteri di kaki adalah rasa sakit yang hilang muncul saat berjalan. Ketika kondisi penyumbatan sudah parah, muncul lah tanda-tanda lainnya, seperti bagian kaki yang menghitam mirip arang, ukurannya perlahan-lahan menyusut dan mengalami mati rasa.

Baca juga: Jari-Jari Menghitam, Hati-Hati Gejala Gangrene

Sedangkan gangrene basah, terjadi akibat adanya infeksi pada luka di kaki. Sebagian besar pengidap diabetes mengalami gangguan saraf neuropati, di mana ia tidak mampu merasakan rasa sakit. Akibatnya, luka yang terjadi tapi tidak disadari oleh pengidap berisiko besar mengalami infeksi.

Gangrene basah juga bisa terjadi pada orang yang mengalami luka bakar atau frostbite. Walaupun jenis gangrene ini mengeluarkan bau yang tidak sedap dan bernanah, namun gangrene basah lebih mudah diobati. Meski demikian, gangrene basah yang tidak segera ditangani bisa menyebar dan berakibat fatal.

Jenis Gangrene Lainnya

Selain gangrene basah dan gangrene kering, masih ada beberapa jenis gangrene lainnya yang juga penting untuk kamu ketahui:

  • Gangrene Gas

Jenis gangrene ini biasanya menyerang jaringan otot. Pada awalnya, kulit pengidap gangrene gas mungkin masih terlihat normal. Tapi, lama-kelamaan kulit akan terlihat pucat lalu berubah menjadi ungu kemerahan, kemudian terbentuk gelembung udara.

Penyebab gangrene gas yang paling umum adalah bakteri Clostridium perfringens, yang berkembang pada luka akibat proses pembedahan atau cedera yang mengeluarkan banyak darah. Bakteri tersebut bisa menghasilkan racun yang melepaskan gas dan menyebabkan kematian jaringan. Sama seperti gangrene basah, gangrene gas juga bisa berakibat fatal bila tidak segera ditangani.

  • Gangrene Internal

Gangrene ini terjadi karena aliran darah ke organ dalam tubuh, seperti usus atau empedu terhambat. Gangrene internal bisa menimbulkan demam dan nyeri yang hebat, dan bisa berbahaya bila tidak segera ditangani.

  • Gangrene Fournier

Jenis gangrene ini menyerang daerah genital atau kelamin dan kebanyakan pengidapnya adalah pria berusia di antara 50–60 tahun. Kondisi ini terjadi karena infeksi pada area kemaluan dan saluran kemih, yang menyebabkan area tersebut mengalami pembengkakan dan terasa nyeri.

  • Gangrene Meleney

Ini adalah jenis gangrene yang paling jarang terjadi, biasanya muncul 1–2 minggu setelah operasi.

Baca juga: 7 Faktor Risiko Penyebab Gangrene

Nah, sekarang kamu sudah bisa membedakan, mana yang gangrene basah dan mana yang gangrene kering. Bila kamu masih bingung dan punya pertanyaan seputar gangrene, jangan ragu untuk menanyakannya kepada dokter lewat aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat untuk berdiskusi soal kesehatan kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan