Adakah Bahaya Membangunkan Paksa Anak?

Pertumbuhan Anak

Pola Asuh Anak

Ditinjau oleh

09 Desember 2019

Halodoc, Jakarta – Bagi sebagian orangtua, ada banyak momen di dalam hidup yang ingin dilewati dengan cara istimewa, misalnya ulang tahun Si Kecil. Pertambahan usia identik dengan aktivitas meniup lilin dan memotong kue bagi sebagian orang, hal ini seakan ingin dilakukan segera. Alhasil, tidak jarang orangtua “memaksa” membangunkan anak dari tidurnya pada tengah malam, hanya untuk meniup lilin.

Sah-sah saja jika orang tua ingin memberikan kenangan yang manis pada anak, seperti kejutan ulang tahun. Namun, tentu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Jika hal itu ternyata membahayakan, sebaiknya ayah dan ibu tidak meneruskannya. Membangunkan paksa anak yang tengah terlelap nyatanya bukan satu hal yang baik. Jika dilakukan terlalu sering, hal ini disebut bisa memengaruhi tumbuh kembang anak, mengganggu pola tidur, bahkan memicu dampak berbahaya.

Bahaya Anak Terkejut karena Dibangunkan Paksa

Membangunkan paksa anak nyatanya tidak terlalu disarankan, sebab bisa mengganggu waktu tidurnya. Jika anak baru sebentar terlelap, membangunkannya hanya akan merusak suasana hati alias mood, membuat anak kesulitan untuk kembali tidur, sakit kepala, serta terjaga sepanjang sisa malam. Kalau sudah begitu, anak bisa menjadi sangat rewel dan membuat orang tua kewalahan.

Selain itu, membangunkan paksa anak bisa membuat ia terkejut hingga menangis. Saat sedang terkejut, tubuh akan secara otomatis mengaktifkan mode perlindungan diri yang dikenal dengan istilah flight or flight. Secara sederhana, istilah ini diartikan sebagai upaya tubuh melawan atau melarikan diri. Saat respon ini muncul, otak akan mengenalinya sebagai tanda bahaya yang mengancam.

Setelah itu, sistem saraf otak akan memerintahkan bagian-bagian tubuh bersiap melawan atau melarikan diri. Kondisi ini juga akan memicu reaksi berupa detak jantung menjadi lebih cepat, meningkatkan aliran darah ke otot, pupil melebar, hingga memperlambat pencernaan. Saat mode flight or flight aktif, otak akan memproduksi berbagai zat kimia, seperti hormon adrenalin dan senyawa neurotransmitter.

Kabar buruknya, reaksi zat-zat tersebut bisa berbahaya dan sangat beracun bagi tubuh. Saat hormon tersebut dilepaskan dalam jumlah banyak sekaligus, zat beracun ini bisa merusak organ dalam, seperti jantung, paru-paru, hati, dan ginjal. Dalam kondisi yang paling parah, terkejut karena dibangunkan paksa bisa menyebabkan kerusakan pada organ jantung yang kemudian bisa merusak organ tersebut.

Aliran adrenalin yang mengalir dari sistem saraf otak menuju sel-sel otot jantung bisa menyebabkan kontraksi hebat pada otot jantung. Jika adrenalin terlalu banyak masuk ke jantung, otot jantung akan terus berkontraksi hebat dan tidak bisa melemas kembali. Jal itu menyebabkan detak jantung menjadi sangat cepat, bahkan tidak terkendali. Tubuh manusia tidak bisa menerima detak jantung yang sangat dahsyat, sehingga risiko terjadinya kegagalan fungsi jantung bisa meningkat.

Membuat anak terkejut bisa berakibat fatal. Maka dari itu, sebaiknya hindari membuat anak terkejut, misalnya dengan membangunkan paksa hanya untuk hal sepele. Sebagai gantinya, ayah dan ibu bisa menunggu sampai Si Kecil bangun dari tidur. Sebab, secara alami anak akan bangun dengan sendirinya saat membutuhkan hal-hal bersifat alami, seperti lapar, haus, atau ingin buang air kecil.

Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter segera? Pakai aplikasi Halodoc saja. Ayah dan ibu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan dan di mana saja. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips merawat anak dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!