Adakah Cara Mencegah Dyspraxia?

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   28 Agustus 2019
Adakah Cara Mencegah Dyspraxia?Adakah Cara Mencegah Dyspraxia?

Halodoc, Jakarta – Pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi perhatian utama dari setiap orangtua. Banyak cara yang dilakukan orangtua agar tumbuh kembang anak berjalan dengan optimal. Salah satunya adalah dengan mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisi anak.

Baca juga: Perlu Tahu, Ini Tahapan yang Dilakukan saat Terapi Okupasi

Namun, tidak hanya itu, menjaga kesehatan ibu selama menjalani proses kehamilan dan persalinan juga menjadi cara menjaga tumbuh kembang anak dapat berjalan dengan baik. Lakukan gaya hidup dan pola makan sehat agar anak terhindar dari berbagai gangguan kesehatan, salah satu dyspraxia.

Lakukan Gaya Hidup Sehat Selama Hamil untuk Cegah Dyspraxia

Kondisi dyspraxia adalah gangguan yang memengaruhi koordinasi dan gerakan tubuh sehingga anak dengan kondisi dyspraxia tidak dapat melakukan aktivitas fisik secara normal. Kondisi dyspraxia umumnya lebih banyak dialami oleh anak laki-laki dibandingkan anak perempuan. 

Kondisi dyspraxia tidak memengaruhi kecerdasan seorang anak. Gejala dari dyspraxia sudah terlihat sejak dini, namun perkembangan anak yang berbeda-beda sehingga dyspraxia sulit untuk dideteksi. Biasanya, kondisi ini baru diketahui setelah anak memasuki usia 5 tahun ke atas.

Ketahui apa saja yang menyebabkan anak mengalami dyspraxia, yaitu:

1. Kelahiran Prematur

Seorang anak yang mengalami kelahiran secara prematur berisiko mengalami dyspraxia. Bayi yang lahir secara prematur rentan dengan pertumbuhan dan perkembangan organ yang belum terbentuk sempurna, termasuk saraf dan bagian otak.

2. Berat Badan Rendah

Bayi dengan dengan berat badan yang rendah saat dilahirkan rentan mengalami kondisi dyspraxia.

3. Riwayat Keluarga

Bayi dengan riwayat keluarga mengalami dyspraxia juga rentan mengalami kondisi yang serupa.

4. Gaya Hidup Ibu Hamil

Sebaiknya ibu yang sedang menjalani masa kehamilan lakukan gaya hidup sehat. Hindari mengonsumsi minuman beralkohol atau obat-obatan terlarang agar kesehatan anak menjadi optimal.

Langkah pencegahan bisa dilakukan dengan menerapkan gaya hidup dan pola makan yang sehat. Lakukan pemeriksaan pada dokter kandungan secara berkala untuk memastikan kondisi kesehatan ibu dan janin dalam kondisi sehat sehingga menghindari kelahiran prematur.

Sebaiknya penuhi kebutuhan nutrisi dan gizi bayi dalam kandungan selama masa persalinan. Penuhi kebutuhan asam folat ketika ibu menjalani masa kehamilan. Asam folat dibutuhkan oleh janin untuk mengoptimalkan pertumbuhan otak dalam kandungan. Ibu bisa mendapatkan asam folat dari beberapa jenis makanan seperti ikan salmon, hati sapi, telur, sayuran hijau, dan buah-buahan.

Memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi juga menghindari bayi memiliki berat badan yang cukup rendah. Hindari mengonsumsi minuman beralkohol dan pengonsumsian obat-obatan terlarang agar kesehatan dan pertumbuhan bayi berjalan optimal.

Ibu, Lakukan Pengobatan pada Anak Dyspraxia

Lakukan pendeteksian dan pemeriksaan dini untuk memastikan kondisi anak. Pemeriksaan pada rumah sakit terdekat membantu ibu untuk mengetahui kondisi tumbuh kembang anak.

Namun, ibu jangan khawatir, ada beberapa terapi yang digunakan untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak yang mengidap dyspraxia, seperti terapi okupasi dan terapi perilaku kognitif.

Terapi okupasi dilakukan dengan tujuan agar anak menemukan cara yang lebih praktis untuk tetap beraktivitas secara normal dan mandiri. Terapi perilaku kognitif membantu pasien untuk mengatasi masalah dengan mengubah perilaku.

Baca juga: Kenali Pentingnya Waktu Tidur untuk Pertumbuhan Balita

Namun ibu perlu ingat, cara pengobatan tentu berbeda-beda pada setiap anak. Terpenting adalah dukungan orangtua dan lingkungan mendukung proses anak untuk berkembang, mengatur kondisi dan menjalani kehidupan dengan baik.

Referensi:
NHS. Diakses pada 2019. Developmental Co-ordination Disorder (Dyspraxia) in Children
Medical News Today. Diakses pada 2019. What Is Dyspraxia
 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan