Adakah Dampak dari Baby Bottle Tooth Decay pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   14 November 2019
Adakah Dampak dari Baby Bottle Tooth Decay pada AnakAdakah Dampak dari Baby Bottle Tooth Decay pada Anak

Halodoc, Jakarta – Kerusakan gigi pada bayi dan anak kecil sering juga disebut sebagai baby bottle tooth decay. Kondisi ini terjadi ketika cairan manis atau gula alami (seperti susu, susu formula, dan jus buah) menempel pada gigi bayi untuk waktu yang lama. 

Bakteri di mulut tumbuh subur dengan gula ini dan membuat asam menyerang gigi. Situasi ini kerap dialami anak-anak yang dotnya sering dicelupkan ke dalam gula atau sirup. Memberi bayi minuman manis pada waktu tidur siang atau malam hari sangat berbahaya karena aliran air liur berkurang selama tidur, sehingga meningkatkan risiko baby bottle tooth decay.

Gigi Bayi Kan Sementara, Amanlah?

Ah gigi bayi kan bersifat sementara, jadi amanlah tidak akan ada risiko yang signifikan. Apakah orang tua pernah berpikir demikian? Gigi bayi diperlukan untuk mengunyah, berbicara, dan tersenyum. 

Penampang gigi bayi juga berfungsi untuk mempersiapkan penampang untuk gigi dewasa. Jika baby bottle tooth decay tidak diobati, rasa sakit dan infeksi dapat terjadi. Gigi yang rusak parah mungkin perlu dicabut.

Jika gigi terinfeksi atau hilang terlalu dini karena baby bottle tooth decay, anak mungkin mengembangkan kebiasaan makan yang buruk, masalah berbicara, gigi bengkok, dan gigi dewasa yang rusak. Selain itu, kemungkinan gigi dewasa akan bengkok sangat meningkat.

Baca juga: Adakah Pengaruh Kesehatan Gigi pada Kecerdasan Anak?

Berita baiknya adalah beberapa langkah sederhana dapat membantu mencegah baby bottle decay. Ini termasuk menerapkan kebersihan mulut yang baik pada usia dini. Begini caranya:

  1. Bersihkan gusi bayi dengan kain kasa bersih atau waslap setiap selesai menyusui.
  2. Mulailah menyikat gigi anak, tanpa pasta gigi, ketika gigi pertamanya masuk. Jika orang tua  memilih untuk menggunakan pasta gigi, gunakan yang bebas fluoride.
  3. Bersihkan dan pijat gusi di daerah tanpa gigi.
  4. Pastikan anak mendapat cukup fluoride, yang membantu mengurangi gigi berlubang. 
  5. Jadwalkan kunjungan gigi rutin pada ulang tahun pertama anak.

Ingin tahu bagaimana lebih banyak mengenai baby bottle tooth decay tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk orang tua. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor orang tua bisa memilih kapan dan di mana saja mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Anak-anak membutuhkan gigi yang kuat dan sehat untuk mengunyah makanan, berbicara, dan memiliki senyum yang lucu. Gigi pertama mereka juga membantu memastikan gigi dewasa mereka tumbuh dengan benar. Penting untuk memulai bayi dengan perawatan mulut yang baik untuk membantu melindungi gigi mereka selama masa-masa yang akan datang.

The American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar orang tua menyapih anak-anak mereka sepenuhnya pada usia 15 hingga 18 bulan. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan botol yang terlalu lama dapat menyebabkan kerusakan gigi. 

Menggunakan botol juga dapat menyebabkan balita minum terlalu banyak susu yang mengakibatkan berat badan berlebih atau nutrisi yang tidak seimbang karena susu menggantikan makanan lain dalam makanan anak. 

Baca juga: Ketahui 7 Penyebab Gigi Tonggos pada Anak

Jika anak memiliki keterampilan motorik yang kuat dan sudah memegang botol sendiri, ia mungkin akan segera menggunakan cangkir, tetapi keterampilan itu tidak diperlukan sesegera mungkin. Ketika orang tua mulai memperkenalkan cangkir, tidak apa-apa untuk memegangkannya ke anak dan menawarkan isapan kecil.

Referensi:
Very Well Family. Diakses pada 2019. Helping Your Toddler Give Up the Bottle.
WebMD. Diakses pada 2019. What Is Baby Bottle Tooth Decay?
 
 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan