Adakah Efek Samping Suntik Insulin bagi Pengidap Diabetes?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   17 Juni 2020
Adakah Efek Samping Suntik Insulin bagi Pengidap Diabetes?Adakah Efek Samping Suntik Insulin bagi Pengidap Diabetes?

Halodoc, Jakarta – Pengidap diabetes jenis tertentu harus menggunakan insulin untuk tetap sehat. Namun, terapi insulin juga dapat menyebabkan berbagai efek samping. Insulin adalah hormon yang membantu mengatur jumlah gula, atau glukosa, dalam darah. 

Insulin memiliki pasangan yang disebut glukagon, hormon yang bekerja dengan cara yang berlawanan. Tubuh menggunakan insulin dan glukagon untuk memastikan bahwa kadar gula darah tidak menjadi terlalu tinggi atau rendah dan sel menerima cukup glukosa untuk digunakan sebagai energi.

Baca juga: Diabetes Terjadi saat Hamil, Apa Penyebabnya?

Ketika gula darah terlalu rendah, pankreas mengeluarkan glukagon yang menyebabkan hati melepaskan glukosa ke dalam aliran darah. Pengidap diabetes perlu mengonsumsi insulin tambahan untuk membantu menjaga kadar gula darahnya dalam kisaran normal.

Efek Samping Insulin

Efek samping umum menggunakan insulin adalah:

  1. Kenaikan berat badan awal saat sel mulai mengambil glukosa.
  2. Gula darah yang turun terlalu rendah atau hipoglikemia.
  3. Ruam, benjolan, atau pembengkakan di tempat suntikan.
  4. Kecemasan atau depresi.
  5. Batuk saat diinjeksi insulin.

Suntikan insulin menyebabkan sel-sel dalam tubuh menyerap lebih banyak glukosa dari aliran darah. Akibatnya, jika suntikan insulin terlalu banyak atau disuntikkan pada waktu yang salah dapat menyebabkan penurunan gula darah yang berlebihan.

Jika kadar gula darah seseorang turun terlalu rendah, mereka mungkin mengalami gejala, seperti pusing, kesulitan berbicara, kelelahan, kebingungan, kulit pucat, berkeringat, otot-otot berkedut, kejang, sampai hilang kesadaran.

Memiliki jadwal insulin yang tepat waktu  sangat penting untuk menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang sehat. Seorang dokter mungkin meresepkan insulin yang bertindak pada kecepatan yang berbeda untuk menjaga kadar glukosa darah seseorang lebih konsisten.

Baca juga: Sering Buang Air Kecil Tanda Terkena Diabetes?

Orang yang berisiko hipoglikemia harus memakai gelang medis yang menyatakan jenis diabetes mereka, ditambah informasi lain yang diperlukan, seperti apakah mereka mengontrol kondisi mereka dengan insulin atau tidak.

Gelang ini memberikan informasi kepada penolong pertama dan profesional medis jika seseorang tersebut kehilangan kesadaran. Efek samping yang lain yang dapat disebabkan oleh suntik insulin adalah nekrosis lemak.

Ini dapat terjadi pada orang yang secara teratur menyuntikkan insulin. Kondisi ini menyebabkan benjolan yang menyakitkan tumbuh di jaringan subkutan, yang tepat di bawah permukaan kulit. Orang yang menerima terapi insulin juga ternyata mengalami peningkatan risiko beberapa komplikasi, termasuk:

  1. Serangan jantung,
  2. Stroke,
  3. Komplikasi mata, dan
  4. Masalah ginjal.

Di balik manfaat untuk pengidap diabetes, ternyata terapi suntik insulin ini memiliki kelemahan di mana terdapat kebutuhan untuk meningkatkan dosis dan kompleksitas rencana perawatan dari waktu ke waktu. 

Kemudian ditemukan peningkatan risiko hipoglikemia berat, risiko kematian yang lebih tinggi, serta potensi peningkatan risiko kanker tertentu, termasuk kanker pankreas. Tidak semua pengidap diabetes membutuhkan terapi insulin.

Jika kamu butuh saran dan informasi lebih detail mengenai penanganan penyakit diabetes bisa ditanyakan ke Halodoc.   Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu.  Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Sebenarnya ada tiga jenis penyakit diabetes yaitu:

  1. Diabetes tipe 1

Biasanya dimulai pada masa kanak-kanak ketika seseorang tidak memproduksi cukup insulin, kemudian sistem kekebalan tubuh menyerang pankreas yang sehat.

  1. Diabetes tipe 2

Dapat berkembang pada usia berapa pun tetapi 45 tahun adalah usia rata-rata paling sering orang terkena penyakit ini. Pankreas tidak menghasilkan cukup insulin, atau sel-sel tubuh menjadi kebal.

  1. Diabetes gestasional

Terjadi selama kehamilan dan mempersulit tubuh wanita untuk merespons insulin. Biasanya berhenti setelah melahirkan tetapi meningkatkan risiko wanita terkena diabetes tipe 2. Diabetes tipe 1 dan tipe 2 biasanya merupakan kondisi seumur hidup. 

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2020. What are the side effects of insulin therapy?
Healthline. Diakses pada 2020. Insulin Regular, Injectable Solution

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan