Adakah Komplikasi Akibat Baby Bottle Tooth Decay?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   15 November 2019
Adakah Komplikasi Akibat Baby Bottle Tooth Decay?Adakah Komplikasi Akibat Baby Bottle Tooth Decay?

Halodoc, Jakarta - Baby bottle tooth decay mengacu pada kerusakan gigi yang terjadi pada bayi dan anak-anak. Kondisi ini terjadi karena cairan manis atau gula seperti susu formula atau jus buah menempel pada gigi bayi dalam waktu yang lama. Akibatnya, bakteri di mulut tumbuh subur dan berkembang dengan gula tersebut, menciptakan asam yang bisa menyerang gigi. 

Baby bottle tooth decay berisiko terjadi pada anak-anak yang menggunakan dot untuk minum sirup atau mengonsumsi minuman manis. Memberi bayi minuman manis pada waktu tidur siang atau malam hari juga tidak disarankan karena aliran air liur akan berkurang selama tidur. Sayangnya, meski kelainan gigi ini lebih sering terjadi pada gigi depan atas, akan ada kemungkinan gigi lain pun terpengaruh. 

Adakah Komplikasi dari Baby Bottle Tooth Decay? 

Mungkin, tidak sedikit dari orangtua yang beranggapan bahwa gigi bayi hanya bersifat sementara, sehingga menjadikannya tidak penting dan kurang diperhatikan. Ternyata, tidak demikian. Gigi bayi tetap diperlukan untuk mengunyah, berbicara, bahkan tersenyum. Tidak hanya itu, gigi bayi juga berfungsi sebagai penampung untuk gigi dewasa. 

Baca juga: Ini Cara Obati Baby Bottle Tooth Decay

Apabila baby bottle tooth decay pada bayi dibiarkan tanpa pengobatan, infeksi yang diikuti oleh rasa nyeri bisa terjadi. Bahkan, gigi yang mengalami kerusakan parah bisa saja dicabut. Jika gigi terinfeksi atau hilang terlalu dini karena baby bottle tooth decay, anak bisa saja mengembangkan kebiasaan makan yang buruk, masalah berbicara, gigi bengkok, dan rusaknya gigi dewasa. Selain itu, kemungkinan gigi dewasa akan bengkok ketika tumbuh nanti pun meningkat. 

Baby bottle tooth decay dapat pertama kali muncul sebagai bintik putih pada garis gusi pada gigi depan bagian atas. Bintik ini mulanya sulit diidentifikasi, bahkan oleh ahli gigi sekalipun jika tidak menggunakan peralatan yang memang memadai. Seorang anak yang mengalami kelainan gigi dan mulut ini perlu diperiksa dan mendapatkan perawatan gigi lebih awal untuk menghentikan pembusukan agar tidak menyebar dan mencegah kerusakan lebih lanjut. 

Baca juga: Kerusakan Gigi Bayi, Ini Diagnosis Baby Bottle Tooth Decay

Jika ibu mendapati adanya gejala baby bottle tooth decay pada anak, jangan tunda untuk membuat janji dengan dokter gigi di rumah sakit terdekat. Ibu tidak perlu lagi khawatir, aplikasi Halodoc akan membuat ibu lebih mudah dalam buat janji dengan dokter. Jadi, penanganan bisa segera dilakukan dan komplikasi pun bisa dicegah. 

Mencegah Baby Bottle Tooth Decay pada Anak Sejak Dini

Sebenarnya, baby bottle tooth decay pada anak bisa dicegah, tentu saja dengan menghindari faktor yang menjadi penyebab dan meningkatkan risikonya. Salah satunya adalah tidak memberikan minuman manis ketika anak hendak tidur, baik siang maupun malam. Hindari pula penggunaan dot untuk minuman manis. 

Baca juga: 4 Gejala dari Baby Bottle Tooth Decay

Tidak lupa, ibu bisa melakukan pemeriksaan gigi rutin setiap enam bulan sekali ke dokter gigi untuk memastikan bahwa kondisi kesehatan gigi anak masih terjaga. Jika terjadi masalah yang berkaitan dengan gigi, gusi, dan mulut, pemeriksaan rutin bisa membuat dokter lebih mudah mendiagnosis masalah gigi dan penanganan bisa segera dilakukan. 

Referensi: 
Healthy Children. Diakses pada 2019. How to Prevent Tooth Decay in Your Baby.
WebMD. Diakses pada 2019. What Is Baby Bottle Tooth Decay?
Healthline. Diakses pada 2019. Baby Bottle Tooth Decay (Infant Caries).

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan