Adakah Pencegahan untuk Kondisi Quadriplegia?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   25 Juli 2019
Adakah Pencegahan untuk Kondisi Quadriplegia?Adakah Pencegahan untuk Kondisi Quadriplegia?

Halodoc, Jakarta – Kelumpuhan anggota gerak tubuh adalah kondisi fatal yang perlu diwaspadai. Jika tangan atau kaki mendadak mati rasa, bisa jadi kamu mengidap penyakit quadriplegia. Apalagi jika kondisi tersebut disertai dengan gejala fisik lain, seperti demam, perut kembung, sulit bernapas, hingga batuk berdarah.

Baca Juga: Hati-Hati, Gangguan Pencernaan Jadi Gejala Quadriplegia

Bisakah Penyakit Quadriplegia Dicegah?

Jawabannya bisa, dengan imunisasi polio. Alasannya karena polio menjadi salah satu pemicu kelumpuhan otot. Biasanya vaksin polio diberikan empat kali, yaitu saat bayi lahir dan dilanjutkan pada bulan ke 2, 3, dan 4. Dosis penguat (booster) sebaiknya diberikan saat Si Kecil berusia 18 bulan. Bagaimana dengan faktor risiko quadriplegia lain? Bisakah dicegah?

Cedera tulang belakang (misalnya karena kecelakaan, terjatuh, atau dampak dari tindakan operasi tulang belakang) dan keracunan bisa dicegah dengan berhati-hati saat beraktivitas. Sementara faktor risiko lain (seperti tumor, kelainan genetik, dan penyakit autoimun) lebih sulit dicegah.

Baca Juga: Ketahui Penyebab dari Kondisi Quadriplegia

Apa Saja Tanda dan Gejala Penyakit Quadriplegia?

Kelemahan pada lengan kiri, lengan kanan, tungkai kiri, dan tungkai kanan menjadi gejala utama penyakit quadriplegia. Maka itu, kamu perlu waspada dan segera bicara dengan dokter ahli jika mengalami gejala tersebut untuk mendapat diagnosis yang tepat. Kamu bisa menggunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi Halodoc untuk bicara pada dokter kapan saja dan di mana saja.

Sedangkan gejala lainnya berbeda-beda, tergantung pada penyakit pemicu kelumpuhan otot. Jika disebabkan karena polio, kelemahan otot disertai dengan demam, sakit kepala, muntah, dan leher kaku. Jika penyebabnya Duchenne Muscular Dystrophy (DMD), kelemahan otot semakin parah seiring bertambahnya usia hingga membuat pengidap sulit berdiri dan berjalan.

Baca Juga: Kenali Gejala Cedera Saraf Tulang Belakang yang Bisa Berakibat Fatal

Bagaimana dengan penyakit quadriplegia yang disebabkan karena Guillain-Barre syndrome (GBS)? Gejala awalnya adalah diare atau batuk pilek, lalu muncul baal dari kaki terlebih dulu, naik ke tangan, dan kemudian menjalar ke bagian tubuh lain. Pada kasus berat, GBS membuat pengidapnya sesak napas yang berpotensi mengancam nyawa.

Quadriplegia yang disebabkan karena myasthenia gravis, yang ditandai kelemahan lengan dan tungkai. Gejalanya bertambah parah setelah beraktivitas fisik yang berat dan membaik setelah beristirahat. Tanda lainnya berupa kelopak mata pengidap yang turun dan sulit diangkat ketika merasa lelah dan membaik setelahnya.

Bagaimana Cara Mengobati Penyakit Quadriplegia?

Apabila kamu merasa memiliki gejala mirip penyakit quadriplegia, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Kamu bisa membuat janji dengan dokter secara online di rumah sakit pilihan di sini. Untuk melakukan diagnosis, dokter melakukan wawancara, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan saraf. Pemeriksaan penunjang lain disesuaikan dengan kecurigaan dokter terkait penyebab kelumpuhan otot.

Setelah diagnosis ditetapkan, pengidap penyakit quadriplegia menjalani rehabilitasi fisik berupa fisioterapi dan latihan fisik. Hal ini bertujuan agar otot tidak semakin mengecil akibat kelumpuhan yang terjadi.

Pengobatan lain disesuaikan dengan penyebab kelumpuhan. Misalnya, penyakit quadriplegia yang terjadi akibat cedera tulang belakang diatasi dengan pemberian obat kortikosteroid dosis tinggi. GBS diatasi dengan obat anti radang (seperti kortikosteroid) dan imunoglobulin intravena. MS diatasi dengan obat piridostigmin atau neostigmin. Sementara kelumpuhan akibat tumor diatasi dengan kemoterapi, radiasi, hingga tindakan operasi.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan