Adakah Pencegahan untuk Kondisi Supraventricular Tachycardia?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   13 Agustus 2019
Adakah Pencegahan untuk Kondisi Supraventricular Tachycardia?Adakah Pencegahan untuk Kondisi Supraventricular Tachycardia?

Halodoc, Jakarta – Tahukah kamu bahwa denyut jantung normal berkisar 60-100 denyut per menit? Nah, jika jumlah denyutan melebihi angka 100, bisa saja kamu mengidap kondisi supraventricular tachycardia (SVT). SVT muncul akibat sistem kelistrikan yang mengatur irama jantung tidak bekerja dengan baik. Akibatnya, jantung berdenyut lebih cepat kemudian melambat secara tiba-tiba.

Baca Juga: Kenali 9 Gejala Supraventricular Tachycardia yang Perlu Diwaspadai

Ketika mengalami SVT, pengidap mengalami gejala berupa nafas yang terengah-engah, nyeri dada, pusing dan cenderung merasa lemah. Irama jantung yang tidak beraturan bisa berlangsung selama beberapa menit. Kondisi ini bisa dialami anak-anak maupun orang dewasa.

Apa yang Memicu SVT?

Munculnya SVT sering tidak dapat diprediksi dan pemicunya tidak dapat diketahui dengan jelas. Namun, rasa kelelahan, konsumsi kafein, alkohol, obat-obatan terlarang atau obat untuk asma, pilek dan alergi bisa menyebabkan irama jantung tidak beraturan. SVT juga bisa muncul akibat kondisi medis seperti gagal jantung, penyakit tiroid, penyakit jantung dan penyakit paru-paru kronis. Seseorang yang sedang menjalankan operasi atau ibu hamil juga rentan mengalami SVT.

Secara umum, SVT dapat mengancam jiwa sehingga jika episode SVT sering terjadi, bicara dengan dokter terkait prosedur, seperti ablasi atau terapi medis yang mungkin bisa mengobati SVT. Bila kamu butuh untuk periksa ke dokter, buat janji di rumah sakit pilihan lewat aplikasi Halodoc saja. Pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu.

Baca Juga: 6 Tanda SVT pada Anak yang perlu Dipahami

Apakah SVT Bisa Dicegah?

Ada beberapa upaya yang dilakukan untuk mencegah kondisi SVT, yaitu dengan upaya berikut ini:

  • Konsumsi makanan yang baik untuk kesehatan jantung;

  • Rutin berolahraga dan tingkatkan aktivitas fisik;

  • Hindari merokok;

  • Jaga berat badan agar tetap ideal;

  • Batasi atau hindari konsumsi alkohol;

  • Kelola stres dengan baik;

  • Banyak istirahat;

  • Hindari saat menggunakan obat-obatan bebas. Beberapa obat pilek dan batuk mengandung stimulan yang dapat meningkatkan irama jantung;

  • Jangan gunakan obat-obatan terlarang seperti kokain dan metamfetamin;

  • Hindari konsumsi kafein dalam jumlah besar.

SVT adalah kondisi yang mengancam jiwa, sehingga kamu perlu perawatan di rumah sakit jika  episode yang terjadi terlalu panjang. Opsi perawatan yang direkomendasikan oleh dokter mencakup:

  • Pemberian obat-obatan untuk mengendalikan episode SVT. Onta-obatan bisa berbentuk tablet atau diberikan melalui vena;

  • Cardioversion, yaitu prosedur dengan memberikan sengatan listrik kecil ke jantung untuk membantu kembali ke ritme normal;

  • Ablasi kateter. Perawatan ini dilakukan dengan menempatkan di mana tabung tipis  melalui pembuluh darah atau arteri ke jantung untuk memperbaiki masalah sistem listrik.  Ini biasanya menyembuhkan SVT secara permanen.

Baca Juga: Begini Cara Penanganan Penyakit Takikardi atau Palpitasi di Rumah

Itulah informasi terkait SVT yang perlu kamu ketahui. Hubungi dokter ahli apabila ada hal lain yang ingin kamu ketahui.

Referensi:
Mayo Clinic (Diakses pada 2019). Supraventricular tachycardia: Causes and Prevention.
NHS (Diakses pada 2019).  Supraventricular tachycardia (SVT).
Cardio Smart (Diakses pada 2019). Living With SVT and Prevention.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan