Agar Terhindar dari Dyspepsia saat Puasa

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   22 Mei 2018
Agar Terhindar dari Dyspepsia saat PuasaAgar Terhindar dari Dyspepsia saat Puasa

Halodoc, Jakarta - Dyspepsia atau mag adalah penyakit yang sangat umum dialami oleh masyarakat Indonesia. Data pada beberapa pusat endoskopi di Indonesia menyebutkan bahwa 86,4 persen masyarakat Indonesia pernah mengalami penyakit ini.

Penyebab dyspepsia saat puasa ini ada bermacam-macam, diantaranya yaitu luka pada lapisan lambung, infeksi bakteri Helicobacter pylori, efek samping penggunaan obat-obatan yang dapat mengiritasi lambung, dan stres.

Beberapa tanda dan gejala dyspepsia saat puasa antara lain:

  1. Nyeri ulu hati dan panas di dada (heartburn). Nyeri ulu hati terutama dirasakan setelah makan.
  2. Kembung atau perut terasa sebah.
  3. Sendawa.
  4. Cepat merasa kenyang.
  5. Mual dan muntah.

Bagaimana agar kamu bisa tetap menjalankan puasa meskipun terdapat riwayat dyspepsia atau mag? Yuk, cari tahu berikut ini:

  1. Jangan lewatkan sahur dan tetap berbuka puasa seperti biasa. Perbanyak makanan yang dapat bertahan lama dalam lambung seperti serat dan karbohidrat kompleks (gandum, beras merah, seral berbiji lainnya). Ketika berbuka puasa, hindari makan sekaligus dalam satu porsi besar. Lebih baik makan porsi kecil tetapi sering.
  2. Perbanyak makan serat sayuran dan buah-buahan ketika sahur dan buka puasa. Jenis makanan ini membuat anda kenyang lebih lama dan melancarkan buang air besar.
  3. Tetap pertahankan hidrasi yang cukup. Minum air putih sekitar 2 liter atau 8 gelas dalam sehari dengan aturan 2 gelas saat sahur, 2 gelas saat berbuka, dan 4 gelas saat malam hari. Kebiasaan ini dapat mencegah tubuh mengalami dehidrasi.
  4. Hindari makanan dan minuman tertenty sahur dan berbuka puasa, seperti sayur yang banyak mengandung gas seperti sawi atau kol, makanan berlemak, minuman yang mengandung soda, kopi, sari buah yang asam, minuman beralkohol, susu full cream, kue cake, keju, makanan yang mengandung cuka, makanan pedas dan terlalu berbumbu (merica), cokelat, dan gorengan.

Nah, kalau ingin tahu lebih banyak mengenai gangguan kesehatan saat berpuasa terutama dyspepsia saat puasa, yuk tanyakan pada dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc! Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja, dimana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play!

 

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan