Ahok Bebas, Inilah Dampak Psikologis pada Orang yang Keluar dari Penjara

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   24 Januari 2019
Ahok Bebas, Inilah Dampak Psikologis pada Orang yang Keluar dari PenjaraAhok Bebas, Inilah Dampak Psikologis pada Orang yang Keluar dari Penjara

Halodoc, Jakarta –  Hari ini (24/1), setelah menjalani dua tahun masa tahanan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dibebaskan. Dilansir dari tribunnews.com, dikabarkan setelah keluar dari penjara, Ahok dan keluarga akan menghabiskan liburan ke Belitung dan Jepang.

Psikolog sosial Craig Haney, yang dikenal karena penelitiannya tentang hukuman mati dan dampak psikologis dari penjara dan isolasi mengatakan, penjara membuat seseorang tidak akan pernah sama lagi.

Institute of Criminology di University of Cambridge, pernah melakukan penelitian yang sama dan menemukan fakta kalau dipenjara dalam jangka waktu lama bisa mengubah kepribadian seseorang sampai 180 derajat. Dalam bahasa Inggris istilah ini disebut changes people to the core. Salah satu penyebabnya karena tahanan beradaptasi dengan lingkungan, dalam hal ini “penjara” yang pada akhirnya sisi-sisi “keras” tersebut, terbawa ketika sudah keluar dari penjara.

Mantan tahanan akan mengembangkan sikap tidak memercayai orang lain, kesulitan terlibat dalam interaksi, dan penuh pertimbangan dalam mengambil keputusan. Ketika sebelum masuk penjara seseorang memiliki watak yang keras, maka keluar dari penjara akan membuat ia menjadi lebih keras, bahkan cenderung dingin. Sesuatu yang disebut dengan transformasi kepribadian.

Baca juga: 10 Tanda Kalau Kondisi Psikologis sedang Terganggu

Perubahan yang paling mendominasi dari para mantan tahanan adalah ketidakmampuan untuk memercayai orang lain yang merujuk pada paranoia. Sebuah studi yang dilakukan oleh Dr. Stuart Grassian dari Harvard University Medical School, menemukan adanya gejala psikosis akibat isolasi berkepanjangan dari para tahanan. Berkembangnya hormon stres yang lebih tinggi dari normal membuat seorang tahanan dapat mengalami serangan panik, kesulitan berpikir, dan berkonsentrasi.

Konseling dan Dukungan

Masa-masa di tahanan baru kemudian kembali ke masyarakat merupakan perubahan besar buat mantan tahanan, sehingga butuh waktu lagi untuk beradaptasi. Orang-orang yang pernah memiliki pengalaman di penjara butuh dukungan moril dari lingkungan, termasuk pihak keluarga untuk bisa kembali beraktivitas secara normal.

Menurut Stanton Samenow, Ph.D. psikolog dari Yale University, mengatakan 71 persen mantan tahanan bisa lekas beradaptasi sekeluarnya dari penjara, karena dukungan keluarga. Sebaliknya, hubungan keluarga yang negatif dapat menimbulkan risiko bagi tahanan yang dibebaskan dalam mengatasi problem psikologisnya.

Sebenarnya kalau dikatakan orang yang baru keluar dari penjara memiliki masalah psikologis, tidak selamanya diartikan sebagai sesuatu yang negatif. Bisa jadi perubahan tersebut mengarah pada sesuatu yang positif.

Baca juga: Sering Baca Ramalan Zodiak, Ini Alasan Psikologisnya

Seperti jurnalis dan penulis Amerika Serikat, Ernest Hemingway, katakan, keberanian muncul dari tekanan. Tidak semua tekanan dan pengalaman keras, termasuk kehidupan di penjara membuat seseorang menjadi lebih buruk.

Bila orang tersebut bisa mengubah pengalaman yang penuh penderitaan tersebut sebagai latihan untuk menguatkannya di kehidupan selanjutnya. Bukan tak mungkin kualitas hidupnya bisa lebih baik dan mengalami peningkatan yang signifikan bila dibandingkan sebelum masuk penjara.

Seperti yang terjadi pada sastrawan Indonesia, Pramoedya Ananta Toer, yang menjadi tahanan selama 10 tahun di Pulau Buru. Dikutip dari buku Saya Terbakar Amarah Sendirian karangan Andre Vltchek & Rossie Indira, Pram—demikian ia biasa dipanggil mengatakan, masa-masa tahanan membuat fisik dan mentalnya semakin kuat. Badannya berotot karena harus bekerja keras membuka hutan, dan justru banyak karya-karya besarnya, seperti Tetralogi Buru yang lahir selama di penjara.

Baca juga: Selfie di Lokasi Bencana Bukan Simpati, Ini Bukti Gangguan Psikologi

Jadi, penjara tidak selamanya “merusak” mantan tahanan, tetapi justru “menempa” mereka. Ini semua tergantung bagaimana seseorang menyikapi peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidupnya.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai dampak psikologis orang yang baru keluar dari penjara, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan