Halodoc, Jakarta - Mengingat fungsinya untuk seluruh tubuh, otak adalah organ yang sangat krusial bagi setiap orang. Sistem saraf pada otak dapat mengontrol cara kerja otot melalui sistem saraf sepanjang tulang yang akan merangsang otot untuk bekerja. Namun, apabila terdapat kerusakan pada organ tersebut, rangsangan otot mungkin berhenti total sehingga menyebabkan kelumpuhan.

Gangguan lumpuh tersebut dapat menyerang hanya salah satu bagian tubuh, yang disebut juga hemiplegia. Seseorang yang mengidap ini, salah satu bagian tubuhnya, baik kanan atau kiri akan sulit untuk digerakkan hingga mati rasa. Maka dari itu, penting untuk mengetahui cara menjaga keseimbangannya pada pengidap hemiplegia. Berikut beberapa caranya!

Baca juga: Ternyata, Ini Penyebab Utama Terjadinya Hemiplegia

Cara Jaga Keseimbangan pada Pengidap Hemiplegia

Hemiplegia adalah gangguan yang menyebabkan kelumpuhan pada satu sisi tubuh. Biasanya, gangguan ini disebabkan oleh cedera pada otak, terutama stroke. Seseorang yang mengidap gangguan ini akan kesulitan untuk menjalankan tugas sehari-hari. Maka dari itu, penting untuk mengetahui cara untuk menjaga keseimbangan pada pengidap hemiplegia.

Apabila hemiplegia telah terjadi sebelum dilahirkan, selama kelahiran, atau dalam rentang usia 2 tahun pertama, maka gangguan itu disebut dengan hemiplegia bawaan. Jika penyakit tersebut terjadi di kemudian hari, maka masuk kategori hemiplegia yang didapatkan. Meski begitu, hemiplegia tidak progresif karena saat serangan dimulai, gejalanya tidak bertambah buruk.

Gangguan ini dapat sangat memengaruhi aktivitas sehari-hari karena kelumpuhan pada separuh badan. Maka dari itu, penting untuk mengetahui beberapa cara yang efektif untuk menjaga keseimbangan tubuh agar penyembuhan dapat lebih efektif. Berikut beberapa cara yang dapat diterapkan:

1. Latihan Range-of-Motion

Salah satu cara yang dapat diterapkan agar mampu menjaga keseimbangan tubuh karena gangguan hemiplegia adalah menerapkan latihan range of motion. Hal ini dapat membantu tubuh untuk mencegah kekakuan dan kontraktur otot dengan cara menggerakkan bagian tubuh yang lumpuh. Kamu dapat melakukannya sendiri atau membutuhkan bantuan orang lain karena bagian tubuh sudah sulit digerakkan.

Baca juga: Kenapa Demam pada Anak bisa Sebabkan Kelumpuhan?

2. Latihan Fleksibilitas

Terapis juga akan merekomendasikan kamu untuk melakukan latihan fleksibilitas guna membuat tubuh tetap aktif agar gangguan hemiplegia dapat segera diatasi. Program ini akan dibuat sesuai dengan kebutuhan dan dapat meningkatkan sirkulasi darah serta mengembalikan keseimbangan tubuh. Saat dikombinasikan dengan latihan kekuatan, postur dan kemampuan lebih baik akan terjadi.

3. Stimulasi Listrik

Metode lainnya yang dapat dilakukan agar tubuh tetap terjaga keseimbangannya dari gangguan hemiplegia adalah dengan melakukan stimulasi listrik. Cara ini dapat memperkuat otot-otot lengan dan meningkatkan jangkauan gerak pada pengidap gangguan tersebut. Stimulasi listrik dilakukan dengan bantalan listrik kecil ditempatkan pada otot lengan yang lemah. Muatan listrik kecil akan memicu kejutan pada otot agar dapat berkontraksi sehingga kamu mampu menggerakkan lengan.

4. Fisioterapi

Pengidap hemiplegia juga dapat melakukan fisioterapi agar dapat menjaga keseimbangan tubuh. Seorang fisioterapis akan membantu kamu untuk menyeimbangkan tubuh dengan memberi beban pada bagian tubuh yang terdampak sehingga membuatnya menjadi lebih kuat dan dapat mengambil alih kendali otot kembali. Cara ini harus rutin dilakukan agar memberi dampak baik bagi tubuh.

Itulah beberapa metode yang dapat diterapkan agar tubuh dapat menjaga keseimbangan akibat gangguan hemiplegia. Dengan menerapkan beberapa cara ini secara rutin, diharapkan fungsi tubuh kembali dengan cepat. Sehingga, aktivitas harian dapat kembali seperti semula.

Baca juga: Apa Saja Penyebab Stroke? Ini Jawabannya

Selain itu, kamu juga dapat bertanya pada dokter dari Halodoc terkait cara menjaga keseimbangan tubuh dari serangan hemiplegia. Caranya mudah sekali, kamu cukup download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan sehari-hari.

Referensi:

Saebo. Diakses pada 2020. Treating Hemiplegia and Hemiparesis After Stroke.

Stroke Foundation. Diakses pada 2020. Coping with hemiplegia and hemiparesis.