Alami Inkontinensia Urine Bisa Lakukan Pemeriksaan Uroflowmetri

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   09 November 2020
Alami Inkontinensia Urine Bisa Lakukan Pemeriksaan Uroflowmetri Alami Inkontinensia Urine Bisa Lakukan Pemeriksaan Uroflowmetri

Halodoc, Jakarta – Apakah kamu sulit menahan kencing? Kalau iya, bisa jadi kamu mengalami kondisi yang disebut inkontinensia urine. Tingkat keparahan inkontinensia urine bisa ringan hingga parah. Inkontinensia ringan misalnya ketika kamu mengeluarkan urine saat batuk atau bersin. Untuk kasus yang parah, kamu mungkin ingin buang air kecil tiba-tiba dan tidak bisa ke toilet tepat waktu.

Kondisi ini lebih sering dialami oleh lansia, tetapi inkontinensia urine bukanlah penyakit yang berhubungan dengan penuaan. Biasanya, seseorang yang mengalami inkontinensia urine direkomendasikan dokter untuk menjalani pemeriksaan uroflowmetri. Apa itu? Yuk, simak penjelasan berikut.

Baca juga: Kenali 5 Jenis Inkontinensia Urine yang Dapat Terjadi

Pemeriksaan Uroflowmetri untuk Pengidap Inkontinensia Urine

Uroflowmetri bertujuan untuk menguji jumlah urin yang dikeluarkan saat buang air kecil dan mengukur kecepatan buang air kecil. Tes ini dapat membantu dokter untuk mengidentifikasi penyebab kesulitan buang air kecil tertentu.

Dokter biasanya merekomendasikan uroflowmetri apabila kamu mengalami buang air kecil lambat, aliran urine lemah, atau kesulitan buang air kecil. Dokter juga dapat menggunakannya untuk menguji otot sfingter, otot melingkar yang menutup rapat di sekitar bukaan kandung kemih yang membantu mencegah kebocoran urine.

Hasil tes dapat membantu dokter menentukan seberapa baik kandung kemih dan sfingter berfungsi. Tes ini juga dapat digunakan untuk menguji hambatan aliran urine normal. Dengan mengukur laju rata-rata dan maksimum aliran urin, tes dapat memperkirakan tingkat keparahan penyumbatan. Ini juga dapat membantu mengidentifikasi masalah saluran kemih lainnya, seperti kandung kemih yang melemah atau prostat yang membesar.

Proses Pengujian Uroflowmetri

Pastikan kandung kemih penuh saat kamu tiba di rumah sakit. Jadi, kamu mungkin harus minum banyak cairan untuk memastikan memiliki cukup urine untuk tes. Beritahu dokter apabila kamu sedang hamil atau sedang menjalani program hamil. Kamu juga harus memberi tahu dokter tentang semua obat-obatan, herbal, vitamin, dan suplemen apa pun yang sedang dikonsumsi. Ini karena, obat-obatan tertentu dapat mengganggu fungsi kandung kemih.

Tidak seperti tes urine tradisional di mana kamu buang air kecil ke dalam cangkir, kamu perlu buang air kecil ke dalam alat berbentuk corong atau toilet khusus saat menjalani uroflowmetri. Cara terbaik adalah buang air kecil seperti biasa, tanpa mencoba memanipulasi kecepatan atau aliran dengan cara apa pun. Sebuah uroflowmeter elektronik yang dihubungkan ke corong atau toilet kemudian akan mengukur kecepatan dan kuantitas buang air kecil. 

Baca juga: Ini Kondisi yang Tepat untuk Pemeriksaan Uroflowmetri

Uroflowmetri kemudian akan menghitung jumlah urine yang kamu keluarkan, laju aliran dalam mililiter per detik dan lamanya waktu yang diperlukan untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya. Hasilnya nanti akan berbentuk seperti grafik. Selama buang air kecil normal, aliran urine awal mulai perlahan, semakin cepat, dan akhirnya melambat lagi. Uroflowmeter dapat mencatat perbedaan apa pun untuk membantu dokter dalam membuat diagnosis.

Memahami Hasil Tes Uroflowmetri

Dokter akan menggunakan hasil tes untuk menentukan laju aliran puncak atau Qmax. Dokter umumnya menggunakan laju aliran puncak bersama dengan pola berkemih dan volume urine untuk menentukan tingkat keparahan penyumbatan. Peningkatan aliran urine menunjukan kamu memiliki kelemahan pada otot yang membantu mengontrol aliran urine dan ini menjadi tanda inkontinensia urine.

Baca juga: Terlalu Sering Kencing, Indikasi Tubuh Tidak Sehat?

Setelah menguji aliran urine, dokter akan mempertimbangkan situasi dan gejala yang kamu miliki sebelum membuat rencana perawatan. Jika kamu masih punya pertanyaan lain seputar inkontinensia urine atau uroflowmetri, kamu bisa bertanya-tanya lebih mendalam dengan dokter lewat aplikasi Halodoc. Lewat aplikasi ini, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Uroflowmetry.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Urinary incontinence.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan