Alami Pembesaran Prostat Bisa Sebabkan Epididimitis

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   25 Oktober 2020
Alami Pembesaran Prostat Bisa Sebabkan EpididimitisAlami Pembesaran Prostat Bisa Sebabkan Epididimitis

Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar keluhan pada organ reproduksi pria bernama epididimitis? Penyakit yang satu ini bisa menyebabkan berbagai keluhan, salah satunya nyeri pada testis pada saat ejakulasi. Nah, epididimitis adalah peradangan pada epididimis, atau saluran tempat penyimpanan atau penyaluran sperma.

Epididimitis ini terletak di belakang testis dan menyambungkan testis dengan bagian lainnya. Contohnya ke saluran ejakulasi, prostat, hingga saluran kencing. Saat seseorang mengalami epididimitis, maka saluran tersebut membengkak sehingga menimbulkan nyeri. Pada beberapa kasus, peradangan bisa menyebar hingga testis. 

Lantas, apa yang menjadi penyebab epididimitis? Lalu, seperti apa gejala-gejala epididimitis yang dapat dialami pengidapnya? 

Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini Bahaya Epididimitis untuk Pria

Awasi Penyebab dan Faktor risikonya

Membicarakan penyebab epididimitis sama halnya membicarakan banyak hal. Namun, umumnya epididimitis disebabkan oleh infeksi bakteri yang dimulai dari uretra, prostat, atau kandung kemih. Bagaimana dengan pembesaran prostat? 

Nah, pembesaran prostat ini juga bisa diakibatkan oleh beragam hal, salah satunya infeksi. Pembesaran prostat ini nantinya menyebabkan penyumbatan pada kandung kemih. Hati-hati, kondisi ini yang meningkatkan risiko seseorang terserang epididimitis. 

Epididimitis sering terjadi pada pria muda berusia 19 sampai 35 tahun. Menurut ahli di National Institutes of Health, infeksi gonore dan klamidia paling sering menjadi penyebab pada pria muda. Sementara itu, pada anak-anak dan pria yang lebih tua, epididimitis sering disebabkan oleh infeksi bakteri E. coli dan bakteri serupa. 

Ada pula berbagai faktor risiko atau penyebab epididimitis lainnya yang perlu diwaspadai, yaitu: 

  • Adanya riwayat masalah struktural di saluran kemih.
  • Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti amiodarone (obat yang mencegah irama jantung tidak normal). 
  • Penggunaan kateter uretra secara teratur.
  • Melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan, dan tanpa menggunakan kondom.
  • Infeksi saluran kemih.
  • Baru menjalani operasi pada selangkangan, kelenjar prostat atau kandung kemih
  • Mengidap penyakit gondok.
  • Tuberkulosis.
  • Cedera pada pangkal paha.

Penyebabnya sudah, bagaimana dengan gejala epididimitis? 

Baca juga: Apakah Epididimitis Bisa Disembuhkan?

Dari Demam sampai Nyeri Testis

Seseorang yang mengidap epididimitis biasanya mengalami beragam keluhan. Nah, biasanya gejala epididimitis dimulai dengan: 

  • Demam rendah.
  • Panas dingin.
  • Rasa berat di area testis.
  • Area testis akan menjadi lebih sensitif terhadap tekanan. Hal akan semakin menyakitkan saat kondisi berlanjut. Pasalnya, infeksi pada epididimis dapat dengan mudah menyebar ke testis.

Selain itu, ada pula gejala epididimitis lainnya, seperti: 

  • Darah di air mani.
  • Keluarnya cairan dari uretra (lubang di ujung penis).
  • Ketidaknyamanan di perut bagian bawah atau panggul.
  • Benjolan di dekat testis.

Ada pula gejala yang kurang umum, yaitu:

  • Nyeri saat ejakulasi.
  • Nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil.
  • Pembengkakan skrotum yang menyakitkan (epididimis membesar).
  • Area selangkangan yang terasa nyeri dan bengkak.
  • Nyeri pada testis yang semakin parah saat buang air besar.

Baca juga: Mau Prostat Bebas Masalah? Biasakan Konsumsi 7 Makanan Ini

Nah, andaikan mengalami gejala-gejala di atas, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc, kapan saja dan di mana saja.

Hati-hati, epididimitis bisa menimbulkan komplikasi serius bila dibiarkan tanpa penanganan. Sebut saja, abses di skrotum epididimitis kronis, atau kematian jaringan testis karena kekurangan darah (testicular infarction). Pada beberapa kasus epididimitis bisa memengaruhi kesuburan pria, alias infertilitas. Nah, jadi jangan main-main dengan komplikasinya.

Referensi:
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Epididymitis
National Health Service - UK. Diakses pada 2020. Epididymitis
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Epididymitis

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan