Alasan Anak Anak Kerap Terserang Autoimun Juvenile Arthritis

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   25 Agustus 2020
Alasan Anak Anak Kerap Terserang Autoimun Juvenile ArthritisAlasan Anak Anak Kerap Terserang Autoimun Juvenile Arthritis

Halodoc, Jakarta – Radang sendi atau arthritis identik dengan penyakit orangtua. Namun, penyakit tersebut juga dapat terjadi pada semua golongan usia, termasuk anak-anak dan remaja. Nyatanya, sekitar 1 dari 1000 anak mengembangkan beberapa jenis arthritis kronis. 

Juvenile arthritis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan radang sendi yang terjadi pada anak-anak berusia 16 tahun ke bawah. Penyakit tersebut merupakan penyakit autoimun, yang artinya sistem imun yang seharusnya melindungi tubuh justru malah menyerang sel dan jaringan yang sehat dalam tubuh.

Baca juga: Enggak Hanya Orang Tua, Anak Muda Juga Bisa Kena Radang Sendi

Alasan Anak-anak Terserang Juvenile Arthritis

Dilansir dari National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Disease, jenis arthritis yang paling umum terjadi pada anak-anak adalah juvenile arthritis idiopatik, yang berarti tidak diketahui secara pasti penyebab penyakit tersebut.

Namun, beberapa ilmuwan menduga bahwa sesuatu dalam gen anak yang diwariskan dari orangtua dapat membuat anak lebih berisiko terkena penyakit tersebut. Infeksi virus juga dapat memicu juvenile arthritis. 

Selain itu, faktor lingkungan seperti paparan asap rokok selama masa kehamilan dan setelah lahir, paparan ozon pada tahun kedua kehidupan, dan paparan artikel yang dapat dihirup dapat menyebabkan seorang anak terseran juvenile arthritis.

Orangtua, Kenali Gejalanya

Kebanyakan anak yang mengalami juvenile arthritis tidak mengalami gejala sama sekali. Gejala juvenile arthritis juga bervariasi, tergantung pada jenis artritis yang dialami. Namun, berikut gejala juvenile arthritis secara umum:

  • Sendi terasa kaku, terutama di pagi hari.
  • Sendi terasa nyeri, membengkak dan lembut saat disentuh.
  • Pincang. Pada anak yang lebih kecil, gejala ini mungkin dapat terlihat ketika anak tidak dapat melakukan keterampilan motorik yang baru saja dipelajari.
  • Demam terus menerus.
  • Ruam.
  • Berat badan menurun.
  • Kelelahan.
  • Mudah marah.
  • Mata merah atau sakit mata.
  • Penglihatan menjadi kabur.

Bila ibu menyadari adanya gejala-gejala di atas pada anak, segera periksakan Si Kecil ke rumah sakit pilihan untuk memastikan apakah ia mengidap juvenile arthritis atau tidak. 

Baca juga: Juvenile Rheumatoid Arthritis Ganggu Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Pengobatan Juvenile Arthritis

Bertumbuh dengan arthritis bisa menjadi tantangan tersendiri bagi anak yang mengidap juvenile arthritis. Namun, dengan pengobatan dari tim ahli reumatologi, sebagian besar anak pengidap arthritis dapat tetap aktif dan mampu melakukan semua kegiatan yang dilakukan teman-temannya.

Pengobatan untuk juvenile arthritis umumnya meliputi latihan dan pemberian obat-obatan. Jenis obat yang diberikan juga didasarkan pada jenis juvenile arthritis yang diidap. Secara umum, pengobatan untuk juvenile arthritis bertujuan untuk meredakan nyeri, mengurangi pembengkakan, meningkatkan mobilitas dan kekuatan sendi, serta mencegah kerusakan sendi dan komplikasi.

Berikut ini jenis obat-obatan untuk mengobati juvenile arthritis:

  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), digunakan untuk mengobati nyeri dan bengkak. Ada obat NSAID yang dijual bebas, ada juga yang harus menggunakan resep dokter. Contoh NSAID, yaitu ibuprofen dan naproxen.
  • Obat anti rematik kerja lambat, digunakan untuk meredakan rasa nyeri dan bengkak dan membutuhkan waktu beberapa minggu untuk mendapatkan manfaatnya.
  • Kortikosteroid. Obat ini digunakan untuk mengobati nyeri dan bengkak. Kadang-kadang, sebelum memberikan pengobatan lain, dokter akan memberikan suntik steroid ke sendi yang terpengaruh. 
  • Antimetabolit, bertujuan untuk membantu mengurangi kerusakan sendi lebih lanjut dan mempertahankan fungsi sendi.

Latihan fisik secara rutin juga dapat membantu mengatasi juvenile arthritis. Pengidap juga dapat menjalani terapi fisik dan okupasi yang bermanfaat untuk meningkatkan gerakan sendi, meredakan nyeri, memperbaiki fungsi sendi, dan meningkatkan kekuatan dan daya tahan.

Baca juga: Begini Cara Merawat Anak yang Terkena Juvenile Rheumatoid Arthritis di Rumah

Itulah penjelasan mengenai alasan anak-anak kerap terserang juvenile arthritis. Bila Si Kecil sakit, tidak usah panik. Ibu bisa minta saran kesehatan pada dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Diagnosing Juvenile Arthritis.
National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Disease. Diakses pada 2020. Juvenile Arthritis
American College of Rheumatology. Diakses pada 2020. Juvenile Arthritis


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan