Alasan Bayi Baru Lahir Dapat Terserang Anemia

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   20 Januari 2021
Alasan Bayi Baru Lahir Dapat Terserang AnemiaAlasan Bayi Baru Lahir Dapat Terserang Anemia

Halodoc, Jakarta - Setelah dilahirkan, pemeriksaan kesehatan akan dilakukan untuk memastikan bayi dalam kondisi sehat. Namun, beberapa faktor dapat memicu bayi mengalami beberapa penyakit setelah dilahirkan. Salah satunya adalah penyakit anemia. Bukan hanya anak-anak atau orang dewasa saja, nyatanya bayi baru lahir pun dapat terserang anemia.

Baca juga: Anemia pada Bayi, Ini 4 Gejalanya

Anemia merupakan salah satu kondisi ketika tubuh mengalami kekurangan sel darah. Ada berbagai jenis anemia yang dapat dialami. Nah, tidak ada salahnya simak beberapa alasan mengapa bayi baru lahir dapat terserang anemia. Dengan begitu, ibu dapat mencegah kondisi ini!

Ketahui Alasan Bayi Baru Lahir Dapat Terserang Anemia 

Bukan hanya orang dewasa, nyatanya anak-anak dan bayi baru lahir pun dapat mengalami kondisi anemia. Kondisi ini termasuk ke dalam kelainan darah pada bayi yang baru lahir.

Ada berbagai alasan mengapa bayi baru lahir dapat terserang anemia, seperti:

1.Tubuh Bayi Tidak Menghasilkan Sel Darah yang Cukup

Biasanya, bayi akan mengalami anemia di beberapa bulan pertama mereka. Kondisi ini dikenal sebagai anemia fisiologis. Alasan utama kondisi ini terjadi karena perkembangan bayi yang sangat cepat, sehingga tubuh akan kesulitan untuk menyeimbangkan produksi sel darah.

2.Tubuh Terlalu Cepat Merusak Sel Darah

Kondisi ini dapat terjadi ketika ibu dan bayi memiliki golongan darah atau rhesus yang berbeda. Kondisi ini akan menyebabkan bayi mengalami gejala penyakit kuning. Namun, tidak hanya itu saja, kondisi ini juga sering terjadi akibat adanya faktor genetik atau keturunan. Untuk itu, sangat penting memeriksa kesehatan ibu dan pasangan saat merencanakan kehamilan.

3.Bayi Kehilangan Banyak Darah

Saat dilahirkan, bayi akan melalui serangkaian pemeriksaan kesehatan. Kondisi ini bisa saja memicu bayi kehilangan banyak darah, sebab tubuh belum bisa menyesuaikan produksi sel darah ketika darah diambil untuk serangkaian tes kesehatan. Namun jangan khawatir, kondisi ini biasanya jarang terjadi jika tim medis melakukan pemeriksaan dengan tepat.

4.Bayi Lahir dengan Kondisi Prematur

Bayi yang lahir dengan prematur lebih rentan alami anemia. Biasanya, kondisi ini dikenal sebagai anemia prematuritas.

Baca juga: Bayi Baru Lahir Rentan Alami Anemia Hemolitik

Gejala Anemia pada Bayi Baru Lahir

Ada beberapa gejala anemia yang dialami bayi baru lahir. Mulai dari kulit yang pucat akibat kurangnya sel darah dalam tubuh, warna kuning pada tali pusar, dan juga kulit bayi. Biasanya, gejala ini akan muncul 24–46 jam setelah bayi dilahirkan. 

Bayi dengan kondisi anemia akan terlihat lemas dan kurang bertenaga. Untuk itu, sangat penting bagi para ibu memperhatikan kondisi kesehatan bayi setelah ia dilahirkan.  

Tidak hanya itu, bayi dengan kondisi anemia juga akan terlihat lebih jarang untuk menyusu. Serta detak jantung yang lebih cepat, meskipun saat sedang beristirahat. 

Segera kunjungi rumah sakit terdekat ketika bayi mengalami beberapa tanda anemia sesaat setelah dilahirkan. Penanganan yang lebih dini tentunya dapat memulihkan kondisi kesehatan bayi dengan lebih mudah.

Perawatan Anemia pada Bayi Baru Lahir

Ada beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk memastikan kondisi anemia pada bayi yang baru dilahirkan. Tes darah perlu dilakukan dengan mencakup tes hemoglobin, hematokrit, dan juga retikulosit.

Baca juga: Ketahui 3 Cara Mencegah Anemia pada Bayi

Kondisi yang tergolong ringan bisa diatasi dengan pemberian cairan yang cukup pada bayi. Sedangkan pada bayi prematur atau gejala yang cukup parah, pemberian transfusi darah menjadi salah satu pengobatan yang cukup efektif untuk mengatasi kondisi anemia.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Anemia in Newborns.
University of Rochester Medical Center. Diakses pada 2021. Hemolytic Disease in Newborn.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan