Alasan Calon Ibu Disarankan Makan saat Persalinan

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   13 Mei 2022

Makan saat persalinan mungkin bukan hal yang lazim. Hal ini cukup disarankan untuk membantu calon ibu menyelesaikan persalinan dengan cepat dan aman.

Alasan Calon Ibu Disarankan Makan saat PersalinanAlasan Calon Ibu Disarankan Makan saat Persalinan

Halodoc, Jakarta – Tidak banyak yang tahu, calon ibu disarankan untuk mengonsumsi makanan dan cairan saat persalinan. Hal ini bertujuan untuk menjaga kondisi tubuh dan stamina ibu dalam menjalani proses persalinan yang bisa memakan waktu panjang. Namun, makan saat persalinan mungkin tidak umum, bahkan tidak diperbolehkan di beberapa tempat. 

Persalinan normal bisa memakan waktu hingga 10 jam, bahkan lebih. Selama menanti waktu tersebut, tentu ibu membutuhkan asupan makanan atau cairan yang akan diubah menjadi energi. Sayangnya, hal ini dikhawatirkan mengganggu proses persalinan, karena takut isi perut naik ke paru-paru. Benarkah demikian? Temukan jawabannya di sini! 

Pro dan Kontra Makan saat Persalinan 

Makan dan minum saat melahirkan masih menjadi pro dan kontra, dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Sejumlah ahli sebenarnya berpendapat bahwa makan dan minum di tengah persalinan adalah hal yang boleh saja dilakukan, terutama pada waktu-waktu awal persalinan, atau saat kontraksi baru akan dimulai. Namun, tentu tidak semua jenis makanan boleh dikonsumsi. 

Asupan makanan dan minuman dipercaya menambah stamina dan energi untuk mengejan, jika persalinan dilakukan secara normal. Namun, hal ini masih menjadi hal yang diperdebatkan, karena makan saat melahirkan dikhawatirkan akan membuat isi perut naik dan mengganggu anestesi yang dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan. 

Alasan lain mengapa ibu hamil disarankan untuk mendapatkan asupan makanan atau minuman adalah untuk mempersingkat waktu persalinan. Ada penelitian yang menyebut bahwa makan saat persalinan bisa membuat waktu bersalin lebih sebentar. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya. 

Makanan yang Bisa Dikonsumsi 

Meskipun disarankan untuk makan dan minum, bukan berarti semua jenis makanan boleh dikonsumsi selama persalinan. Makanan berat bukan pilihan yang tepat. Ada beberapa jenis makanan yang boleh dikonsumsi saat persalinan, antara lain: 

  1. Teh Manis

Teh mengandung antioksidan yang baik untuk ibu hamil. Dengan ditambah gula membuat teh menjadi minuman yang mampu menambah tenaga bagi ibu. Saat proses persalinan normal, ibu biasanya berkeringat dan mengeluarkan banyak tenaga. Jadi, teh manis dapat menjadi sumber energi yang cepat diolah tubuh.

2.  Buah-buahan Manis

Asupan gula alami dari buah-buahan dapat membantu ibu mendapatkan sumber energi yang dibutuhkan setelah kalori banyak terbakar. Berbeda dengan gula buatan, gula alami lebih sehat dan tentu saja baik diserap tubuh.

3.  Biskuit Manis

Selain praktis dan lebih mudah dikonsumsi, biskuit manis dapat menjadi pengganti makanan “berat” ketika ibu tengah menjalani proses persalinan. Menahan rasa sakit itu tidak mudah, tentu akan kerepotan jika ibu harus makan dengan sendok garpu. Sehingga biskuit menjadi pilihan makanan yang lebih mudah dan cepat untuk dikonsumsi.

4.  Yogurt

Yogurt lebih mudah dimakan karena tak perlu dikunyah. Selain itu, yogurt juga baik untuk pencernaan sehingga lebih mudah dicerna dan diserap tubuh.

5. Air Putih 

Ibu hamil juga disarankan untuk banyak mengonsumsi air putih. Asupan ini bisa membantu menghidrasi tubuh, sehingga terhindar dari risiko dehidrasi. 

Calon ibu juga disarankan meningkatkan kesehatan tubuh menjelang persalinan, salah satunya dengan konsumsi multivitamin tambahan. Cek kebutuhan suplemen harian di aplikasi Halodoc. Dengan layanan antar, pesanan obat akan dikirim segera ke rumah. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play! 

Referensi:
Very Well. Diakses pada 2022. Eating and Drinking During Labor.
Parents. Diakses pada 2022. Why You Can’t Eat During Labor—But Maybe Should.
What to Expect. Diakses pada 2022. Can You Eat or Drink During Labor?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan